Ketahuan

70 0 0
                                    

    "Siapa....?" teriak Putra spontan menoleh ke sumber suara.

    "Kenapa berhenti honey." ucap wanita bersamanya cemberut lantaran teman kegiatan mereka terganggu oleh kehadiran seseorang diluar.

    Putra berlalu begitu saja meninggalkan wanitanya di dalam kamar mandi keluar untuk mengecek suara benda pecah sehingga menghentikan aktivitas nya.

    'Hahaha... itu pasti kak Arumi. Maaf ya kak, suamimu aku sewa sebentar.'

    "Ada apa Honey." seru wanita di belakangnya memeluk Putra yang sudah memakai handuk sebatas pinggang.

    Klek

    Lampu dinyalakan Putra terkejut melihat ada banyak pecahan beling berserakan, bantal sofa dan benda benda seperti album foto suaminya dan wanita lain, tak berbentuk sehingga mirip kapal pecah, sangat berantakan.

    Siapa pelakunya kalo bukan Arumi sebelum pergi ia sempatkan mengobrak abrik tempat zina dua insan tak berstatus resmi.

    Hah!

    Klontang

    Gantungan baju terbuat dari besi jadi pelampiasan kemarahan seorang Putra, ia benar benar marah, semua benda miliknya berharga sultan.

    "Astaga... ! Cermin kesayanganku." kesal wanita bernama Erika terkejut bukan main.

    Alat alat make up, skincare, pakaian pakaian mahal tertata rapi didalam almari berukuran besar keluar dari tempatnya tak berbentuk, juga berceceran di lantai, parahnya lagi kaca hias sebesar tinggi badannya retak tak berbekas.

    "Honey. Lihatlah... kau tidak mau melaporkan pelakunya." rengek Eriska.

    Putra mengecek CCTV namun tak menemukan apapun disana hanya bayangan hitam karena kondisi tak ada pencahayaan, hanya saja ia mengenali postur tubuh wanita memakai hodie hitam, mendadak mati seketika, padahal ia selalu cek keamanan unit nya agar tidak sembarang orang masuk.

    'Arumi, untuk apa dia datang kemari. Apa dia melihat semuanya tadi, hmm... baguslah biar wanita miskin itu sadar diri.'

    "Honey apa kamu menemukan nya." tanya Eriska.

    "CCTV nya mati. Bersihkan dirimu, kita pindah ke hotel, mengganggu kesenangan orang saja." titah Putra menggerutu.

    "Okey. Tapi baju kita kotor semua, kamu liat sendiri kan." ujar Eriska merutuk si pelaku.

    'Rencanaku gagal memenjarakan dia. Rupanya Putra peduli dengan nya.'

    Eriska bengong tepukan bahu Putra berikan baru menyadarkan nya.

    "Aku sudah minta seseorang membawakan pakaian untuk kita." ujar Putra.

    Tidak habis pikir Arumi bisa melakukan hal senekat ini, jika ia dituntut otomatis nama baik keluarganya tercoreng.

    Karena bakal ada media yang meliput berita tersebut dan merusak reportasi sebagai keluarga terpandang tentu Putra tak ingin hal itu terjadi ia cuma bisa menggeram kesal.

    Agrrhhh...

    Sementara itu di tempat Arumi berada

    Wanita itu berlari ke sebuah taman kota berteriak seperti kehilangan kewarasan, rasa sakit di kakinya tidak ada apanya di bandingkan betapa hancur hatinya saat ini.

   Aaaaaa... hahaha

   Tawa Arumi hambar, air mata terus mengalir deras membasahi kedua pipinya, beruntung keadaan disana sepi bahkan dirinya kini duduk di tempat tak seharusnya.

    Dari arah seberang sebuah mobil sport melaju kencang, si pengendara terkejut lantaran ada orang duduk bertumpu lutut di tengah tengah jalan.

    "Tuan hentikan mobilnya, itu ada orang." teriak pria duduk samping pengemudi.

    "Sssttt... siapa sih dia."

    Chitttt...

    Aduh!

    "Boss hati hati dong jidat aku kena nih! Kau mau kemana?" kesal nya.

    Keluar dari mobil. "Woy? Cari mati lo." teriaknya keras.

    Arumi menoleh sekilas ia tak perduli nyawanya sendiri, mungkin posisinya sekarang sedang putus asa.

    Hua... hiks hiks hiks

    Teman nya menyusul sang Bos yang keluar menghampiri wanita itu.

    "Bos lo apain dia." serunya.

Bersambung

Air mata di hari PERNIKAHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang