Selama menikah Putra baru kali ini menyentuh istrinya meski di bawah pengaruh obat, tak dapat menolak keduanya sama sama menginginkan.
Arumi tumbang tidak lebih dulu bagi pria diatas nya tetap menuntaskan apa yang ada didalam otaknya yaitu menanam bibit kedalam rahim sang istri meski beberapa kali memohon untuk berhenti.
Pria yang begitu bernafsu melihat kemolekan tubuh mungil terus menggagahinnya walau dia sudah tak sadarkan diri, sepertinya akal diluar kendali.
Tiga jam kemudian
Dua insan polos tanpa busana terlelap di bawah selimut tebal karna kelelahan sampai lupa waktu hingga matahari tenggelam di ufuk barat belum juga bangun.
Danu selaku asistennya tak bisa menghubungi atasan lantaran ponselnya non aktif beberapa klien dan manager perusahaan dibuat kesal meeting utama dari berbagai investor batal, sepertinya sengaja agar tak ada pengganggu.
Sedangkan pintu ruang rahasia hanya bisa di akses oleh pemilik nya, orang lain selain Putra tak akan mampu membobol.
Hingga malam tiba mereka seakan larut kedalam kenyamanan satu sama lain, entahlah apa yang terjadi selanjutnya.
Beberapa jam berlalu
Arumi mengerjab, membuka sedikit matanya, badan nya berat tulang berasa linu semua bercampur sakit seperti ada yang mendih sulit bergerak.
Perih ia rasakan dibawah sana berdenyut saat salah satu kakinya beranjak turun mata masih terpejam.
Cahaya remang gemerlap lampu hias berbentuk bintang warna warni mengelilingi ruangan transparan menyilaukan mata bagi wanita yang baru saja terbangun dari tidurnya akibat kelelahan usia melakukan kegiatan panjang bersama suami.
Tadinya Putra ingin berlama lama dengan Arumi memeluknya seperti guling, tetapi di sore hari mendadak ada panggilan darurat dari asisten memberitahu salah satu investor menarik saham secara sepihak memutuskan kontrak, hal itu sangat berpengaruh teehadap kelancaran proyek yang telah digarap dan membutuhkan banyak dana.
Jam sembilan malam Putra datang kembali ke kantor memasuki ruangan pribadi menuju kamar rahasia terletak tersembunyi didapati wanita yang bergelung dibawah selimut tebal menutupi hampir seluruh tubuhnya, kepalanya saja yang terlihat sama sebelum ia meninggalkan nya pergi.
Tadinya dia ingin membawa Arumi ke Apartemen tempat paling dekat untuk beristirahat jika bermalam dikantor para karyawan pasti menilai tidak memberikan contoh baik bagi mereka, mengingat kejadian paling memalukan disana pasti wanita itu akan sangat marah padanya.
Tidak mungkin pria itu menghadapi dua kemarahan sekaligus, setidaknya masalah obat perangsang yang dirinya berikan terselesaikan.
Dan Putra memutuskan pulang ke rumah, dua puluh menit ia tempuh, sesampainya di mansion mewahnya dia langsung membopong bobot Arumi yang sedang tidur pulang, pergerakan nya sama sekali tak terusik.
"Aws!!!... " desisnya.
"Sayang kamu udah bangun." seru Putra membantu istrinya duduk berbaring dipan.
Wanita itu melirik sebal kemudian memejamkan kedua matanya karna rasa kantuk terus menghinggapi nya.
"Aku ada dimana." tanya Arumi melihat sekitar.
"Istana cinta kita." mengelus surai brown sang istri yang bergumam gemas.
Hmm...
"Sejak kapan kita punya istana cinta sendiri. Bukankah telah kamu hancurkan berkeping keping, bahkan reruntuhan nya pun lenyap tak tersisa, tidak cuma meninggalkan bekas tapi kenangan menyakitkan." ucap Arumi mampu buat bibir pria berdiri disamping nya bergetar.
Bak anak kecil saat bangun tidur mengucek ucek mata dan bibir manyun sangat menggemaskan tanpa sadar pria itu mengulum senyum seraya mengusap bulir bening yang keluar dari sudut matanya.
'Maafkan aku.'
"Maaf."
*'ㅅ')゙♥
𝔹𝔼ℝ𝕊𝔸𝕄𝔹𝕌ℕ𝔾
KAMU SEDANG MEMBACA
Air mata di hari PERNIKAHAN
AcakBerawal dari pertemuan pertama sangat berkesan, pria berpawakan tinggi menyelamatkan hidupnya, rela mengulurkan tangan setiap kali kesusahan melanda hidupnya. Beberapa tahun menjalalin asmara membuat keduanya menikah. Namun apa yang terjadi justru s...