Bahu Daniel disenggol senggol gadis mencimingkan mata, beri nasihat dirinya yang terjebak.
"Hayoo ngaku deh. Benar kan, iya juga gak apa apa, berarti senasib kita cuma beda letak, pohon nya disini akarnya disono noh, noh." tunjuknya berdiri memperagakan.
"Duduk." menarik tangan mungil terduduk kembali diatas pasir.
Ck, ck, ck
"Aisss, tuan jangan sembarang pegang aku. Nanti ada yang liat, bisa gawat." dercak Arumi celingukan.
Lelaki tampan sebelahnya ikut kemana mata memandang, sepi tak ada siapa siapa selain mereka berdua.
"I can borrow your feet, thank you, you are very kind." izin Daniel tanpa aba aba langsung berbaring diatas paha gadis yang terlihat berpikir.
"Heeeh... !!!" kaget tangan terangkat.
Reaksi gadis itu diluar perkiraan jika bukan orang memberi gaji dia akan langsung melemparkan.
"Sebentar saja. Saya nyaman di dekatmu." ujar Daniel tiba tiba.
Masih dalam keterkejutan. "Gimana tuan. Nyaman atas hal apa, saya orang bukan bantal seenaknya kau." ucap Arumi menggantung.
"Diamlah. Kita nikmati surise pagi ini."
Pasrah, terserah ada orang sekalipun tak perduli, toh tak berpengaruh apapun bagi seorang istri terzholimi suami.
"Selain matahari apakah ada yang lebih istimewa darinya. Setiap pagi hari dia selalu datang menyinari bumi menembus cakrawala." ucap Arumi.
Teringat janji janji manis keluar dari tutur kata manis, setia selamanya, omongan belaka.
FLASHBACK
"Sayang." panggil pria melambaikan tangannya kearah gadis yang berdiri jauh di tepian pantai.
Gadis tomboy berkucir dua menoleh berlari memeluk sang pujaan hati.
Grep
"Ulu manja nya ayang akuh." mengecup pucuk rambut hitam panjang nan wangi.
Biasanya pria itu tahan berlama lama ngedusel dusel kayak kucing berujung membuat kesal, alhasil ngambek deh.
"Ih, kamu. Kebiasaan banget, rambut aku jadi berantakan kan." cemberut merapikan."Ya udah sini biar aku cium lagi." pinta pria ber kemeja abu abu hendak meraih lengan gadis itu.
Menghindar. "No. Aku nangis nih. " rengeknya.
"Bercanda. Aku cuma mau kasih kamu sesuatu, yakin nolak." kekeh nya berusaha memeluk pacar terus berputar putar menjauh.
Hahaha
Rupanya dia sengaja mengerjai tertawa renyah duduk berselonjoran, tiba tiba ada lengan melingkari lehernya, kaget dong siapa juga yang tidak senang mendapat hadiah dari pria dua tahun jalin kasih.
"Sejuta rindu ku tuliskan diatas langit yang biru, disaksikan deburan ombak beegembur sisi pantai menciptakan suasana riuh, aku Ananda Putra ingin mengatakan dengan segenap jiwa, menentukan pilihan yang tepat untuk bersanding dengan ku, janji setia selama nya bersama baik suka maupun duka. Will you marry me?" liontin berlian warna ungu kesukaan nya terpasang di leher gadis itu.
Duduk sopan kaki terlipat dibawah paha kedua tangan terangkat seraya memegang beket bunga mawar terbuat dari lembaran uang merah tersusun apik, tidak dapat dibayangkan berapa jumlah nilai nya.
Berbeda dari kebanyakan orang pria berparas tampan sedikit ke barat baratan melamar sang kekasih cara demikian, ada banyak orang berlalu lalang di sana, karna pagi ini suasana pantai nampak ramai.
Gadis di depannya mundur satu langkah menutup mulutnya tak percaya."Kak Putra kamu serius. Jangan bercanda, banyak orang loh disini. " pekik Arumi kala ia diajak olahraga malah dapat kejutan.
"Kamu cuma punya dua pilihan. Terima atau tidak." kata Putra.
Jari jemari ia mainkan lirik sana sini mengangguk tanda setuju.
Berdiri memberikan bunga. Arumi menerima nya.
"Terima kasih sayang. I am very grateful to have your heart." memeluk erat berputar purar.
❥❥❥
Huft
Helaan nafas berat, matanya basah menampung genangan air terkumpul siap membanjiri pipinya.
"Kamu kenapa. Kok nangis. " tanya Daniel bangun memegang bahu Arumi.
bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Air mata di hari PERNIKAHAN
AcakBerawal dari pertemuan pertama sangat berkesan, pria berpawakan tinggi menyelamatkan hidupnya, rela mengulurkan tangan setiap kali kesusahan melanda hidupnya. Beberapa tahun menjalalin asmara membuat keduanya menikah. Namun apa yang terjadi justru s...