Perasaan Putra sedang campur aduk ia lupa membuat janji dengan Arumi untuk dinner diluar.
Pria itu sudah pulang tapi dia memilih berdiam diri di dalam mobil tertidur disana, tepatnya parkir kendaraan tepian jalan dekat rumahnya.
Jarak antara rumah Putra jauh dari tetangga, jalanan juga sepi seperti tak ada kehidupan padahal biasanya ramai oleh teriakan anak anak kecil bermain mendadak sunyi, apalagi penjaga gerbang cuti karena ada kepentingan keluarga yang biasanya keluar untuk cek kondisi luar.
Sehingga keberadaan mobil Putra tak disadari oleh siapapun, ia aman menenangkan diri.
Layar ponsel nya menyala pertanda ada pesan masuk, Arumi juga mengirim pesan namun tak kunjung dapat balasan, terutama papanya yang memanggilnya berkali kali.
Berbeda reaksi Daniel ia sedari tadi pagi menunggu kedatangan suami adiknya, entah kemana perginya hingga hampir larut malam belum kelihatan juga.
"Minum dulu kak. Paling bentar lagi mas Putra pulang." ucap Arumi membawa secangkir kopi hitam ia berikan pada lelaki sedari pagi menemani nya.
"Thanks dek. Biasanya kalo suamimu telat dia pergi kemana." tanya Daniel.
Raut kekhawatiran takut perbuatan Putra terulang kembali, Arumi sebenarnya merasakan hal sama seperti kakaknya namun ia menepis pikiran buruk, percaya bila suaminya telah berubah tak mungkin berpaling ke wanita lain.
"Lembur." jawab nya seadanya.
"Kamu yakin dia."
"Tidak."
"Aku sih tidak." ucap Daniel mencibir.
"Dia suamiku, aku lebih tau sifatnya."
"Contohnya selingkuh gitu."
"Kakak ih. Prasangka buruk mulu, do'ain baik baik kek."
Wanita hamil itu melengos pergi meninggalkan Daniel sendiri di ruang tamu.
"Hei, adek." panggil nya.
"Arumi. Kakak cuma mencontohkan biar kamu introspeksi diri, orang salah belain." gerutunya.
Lawan bicaranya menghilang dari balik kelokan anak tangga, cepat juga langkahnya, perut buncit tak menjadi penghalang pergerakan nya malah semakin aktif.
"Dasar bumil emosian."
Sebuah benda empuk menggemaskan tiba tiba melayang tepat mengenai wajah tampan lelaki yang duduk mata terpejam terkejut sontak langsung berdiri.
Bersamaan dengan kebingungan nya darimana boneka gemas nan lucu itu berasal, rupanya tersangka utama tertawa cekikikan diatas.
"Arumi!... kamu sengaja ya." teriak nya.
Hihihihi
"Maaf kak. Boneka ku jatuh." seru nya berasal dari lantai dua.
Lelaki dibawah berlari menaiki satu persatu anak tangga hendak mengejar, suara yang ditunggu tunggu menghentikan nya.
Putra sudah pulang dahinya mengerut, kelakuan ipar nya sama sekali tak mencerminkan perilaku seorang tamu.
"Kuda Nil!!! Apa yang kau lakukan dirumahku. Ini bukan lapangan seenak jidat anda, kayak anak baru gede." teriak Putra.
Berbalik mendekati adik ipar menurutnya bermulut kurang ajar, sebagai kakak sepatutnya dihargai.
"Jaga mulutmu tuan Putra. Saya punya nama, seenaknya kau ubah." ujar Daniel.
Penampilan pria blasteran Indonesia- Amerika berantakan, kancing kemeja tak sesuai urutan, kerah melenting keatas, rambut acak acakan seperti habis minum.
"Kau mabuk." tebak Daniel.
Yup, tebakan nya benar adanya. Sepulang dari kepolisian Putra tidak kembali lagi ke kantor melainkan Diskotik untuk menenangkan pikiran.
Bug
Bug
Bug
Tanpa berkata , Daniel berjalan cepat
menunju wajah Putra, tak hanya sekali tiga kali sekaligus ia layangkan di wajahnya melampiaskan rasa kesalnya.Seharian adiknya menghubungi nya, pulang pulang dalam kondisi mabuk saat sang istri hamil menyulut emosinya.
Mendengar keributan dilantai bawah Arumi bergegas keluar melihat apa yang terjadi, ia kaget suami dan kakanya saling lempar tinju.
"HENTIKAN! " kedua nya menoleh menghentikan kegiatan baku hantam, cepat berdiri melepaskan cengkraman masing masing.
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠👍😍
𝔹𝔼ℝ𝕊𝔸𝕄𝔹𝕌ℕ𝔾
KAMU SEDANG MEMBACA
Air mata di hari PERNIKAHAN
AcakBerawal dari pertemuan pertama sangat berkesan, pria berpawakan tinggi menyelamatkan hidupnya, rela mengulurkan tangan setiap kali kesusahan melanda hidupnya. Beberapa tahun menjalalin asmara membuat keduanya menikah. Namun apa yang terjadi justru s...