Tok tok tok
Suara ketukan dari luat, kesempatan Arumi untuk kabur sebisa mungkin membujuk pria itu agar segera beranjak turun.
Namun Putra tidak perduli semakin menarik tubuh mungil istrinya dalam dekapan nya, mata bulat Arumi melotot.
"Buka pintunya mas. Siapa tau penting." rengek nya.
Arumi deg degan kulit mereka tanpa sehelai benangpun, kedua tangan nya menahan dada Putra agar tidak terlalu menempel bagian intim nya ia tak menggunakan apa apa gara gara ulah suami nya.
"Berhenti bergerak sayang ini menyiksaku." bisik Putra terpekik.
"Tersiksa." smirk. "Kasian sekali abis ditinggal peliharaan nya pergi keluar negeri jadi kurang belaian." ucap Arumi nada mengejek.
"Tidak masalah buatku. Sebulan dia akan kembali menghangatkan ranjangku." tersenyum licik.
Sebulan yang lalu tak sengaja berpapasan dengan gadis penghancur rumah tangga nya saat ia menjemput klien di bandara bersama atasan.
Putra menciming langsung paham kemana arah pembicaraan tersebut saat lengah ia menarik tangan kanan Arumi menyentuh sesuatu dibawah sana yang berdiri tegak.
Aaaa...
"Mas... !!! " menarik tangan nya.
Tangan kekar Putra mengelus wajah cantik yang mampu menghilangkan tujuan utama mendekati nya ia hilang kendali dan begitu menyiksa.
'Hubungan ku dengan Eriska telah berakhir. Apa ini saatnya diriku melupakan segalanya demi keutuhan rumah tanggaku, aku tidak boleh egois, istriku butuh kasih sayang penuh, dia tanggung jawabku, sebelum itu aku buat dia jadi milikku seutuhnya agar tidak bisa pergi bersama lelaki lain, atasannya jauh lebih segalanya dariku, dia pasti ada tujuan tertentu mendekatinya.' batin Putra membayangkan kebersamaan istrinya lewat orang suruhan yang selalu mengirim berupa vidio dan foto.
"Berikan aku mahkotamu." pinta Putra tiba tiba.
Jujur Arumi terhipnotis oleh ketampanan pria yang dua tahun terakhir ini dekat dengan nya, perhatian, serta penuh kasih sayang palsu.
'Berdosakah aku menolaknya. Tidak, aku tidak bisa menolak perintah suamiku sendiri, kata ayah seorang istri harus berbakti pada suami, tapi dia pematah semangatku.'
"Mas tolong nyalakan AC nya." Arumi berbicara pelan.
Ada yang aneh pada tubuh wanita kini menggeliat bak cacing kepanasan setelah tubuhnya lemas tak bertenaga hampir mati rasa, sekarang Arumi merasa seluruh tubuhnya panas.
"Hmm, sayang. Maaf, aku lupa memberitahu mu sebenarnya ku tambahkan sesuatu ke lilin Aromaterapi pemberian Bunda semua ini demi kelancaran hubungan kita." tatapan mata Putra begitu tulus menciumi wajah sang istri penuh hasrat.
Panik Arumi mata membola. "Apa? menjauhlah dariku." dorong nya pelan.
Arumi memejamkan matanya ketika Putra tangan Putra bergerak liar menyusuri setiap lekuk tubuhnya ia terjebak, sekuat apapun berontak apalah daya tenaganya tak mampu menandingi kekuatan suaminya hingga benar benar pasrah.Sepertinya obat perangsang yang diberikan beralasan pereda nyeri telah beraksi sepenuhnya pria itu tersenyum puas ia tak ingin bermain sendiri butuh balasan dari permainan nya, terlebih Arumi belum punya pengalaman apapun karna ini pertama baginya Putra tau itu.
"No. Tentukan pilihanmu, aku berikan penawar obat atau pergi." beranjak turun duduk bersila diatas sofa empuk sembari menatap pemandangan indah memanjakan mata.
Pria itu sangat licik Arumi memang polos soal itu tapi ia pernah dengar dari sahabatnya dia dan suaminya sering membeli alat kontrasepsi dan obat perangsang guna memperpanas suasana.
1 Jam berlalu
Selama satu jam wanita diatas kasur tersiksa, kaki nya menegang dan satu obat ampuh yaitu dengan cara sentuhan atau bercinta.
"Mas, kemarilah. Tubuhku makin panas, kau boleh siksa aku tapi bukan begini caranya."
Rencananya berhasil Putra berjalan mendekati nya dan pada akhirnya percintaan panas terjadi, hatinya enggan hasrat nya lebih membara tidak bisa ditunda lebih lama lagi apalagi selama dua bulan ia tak menyentuh perempuan.
Belum berakhir ya readers, STAY TUNE
,★⌒ヽ(●^、^●)Kiss!
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Air mata di hari PERNIKAHAN
DiversosBerawal dari pertemuan pertama sangat berkesan, pria berpawakan tinggi menyelamatkan hidupnya, rela mengulurkan tangan setiap kali kesusahan melanda hidupnya. Beberapa tahun menjalalin asmara membuat keduanya menikah. Namun apa yang terjadi justru s...