Brak
Berdiri dari tempat duduknya menggebrak meja berisi aneka makanan kesukaan nya.
"Besok kamu diam lah dirumah. Jangan pergi kemana mana, aku tidak suka kamu dekat dekat dengan pria manapun." larang Putra.
Tersenyum menanggapi dalam hati bertanya kenapa?
"Apa kau bisu." bentak nya.
Lagi lagi pria campuran indo Inggris tersulut emosi ia merasa diremehkan sebagai suami.
Istrinya pulang pergi tanpa menyapa semua kebutuhan nya terpenuhi tetapi bukan itu yang diinginkan.
"Beri alasan tepat mas. Aku kerja juga demi kehidupan ku ke depan, berjaga jaga jika suatu saat nanti kau pergi meninggalkan istrimu dan buka lembaran baru." jawab Arumi.
"Hahaha... kau jangan bermimpi bisa lepas dariku. Sampai mati pun kau tetap jadi bayanganku, so enjoy your fake life." kata Putra terkekeh.
"Yang ku minta alasan tuan. Anda malah berikan aku ancaman, terkadang bayangmu sendiri bisa meninggalkan mu, kenapa? karna SAMPAI KAPANPUN tidak akan bergantung padamu." tegas Arumi membalas tatapan kebencian dari mata suaminya.
Tidak dapat diartikan, sebenarnya mau dia apa?
"Benarkah." berjalan mendekati nya sehingga membuat Arumi terduduk, terdorong oleh nya.
Grek
Wajah tampan suami nya teramat dekat, satu centi, deru nafas tertahan bisa terdengar jelas, dapat disimpulkan bahwa saat ini pria itu sedang menahan amarah nya dan siap netra seolah ingin menerkamnya.
"Sepertinya kau melupakan keinginan ku waktu itu. Biar ku jelaskan, kau tak akan lepas dariku sebelum aku menanam benih di rahimmu, kau tau aku sangat menginginkan mu." bisik nya menggigit telinga Arumi.
"Menjauhlah dariku. Anda jangan mimpi, sampai kapanpun aku tidak sudi memberikan kemauanmu, " tegasnya mulai takut.
Setelah keinginan terwujud dia pergi meninggalkan sisa makanan yang ia makan lalu membuang bungkusnya begitu saja ke tong sampah, tak ada harganya.
Tentu Arumi biarkan hal tersebut terjadi padanya, kehidupan masih panjang tidak tau takdir membawanya kemana ia bukan wanita yang mudah ditindas hanya karena sati pria brengsek di hadapannya.
"Kau datang berikan aku banyak bunga segar. Tapi setelah itu kau patahkan ranting itu hingga layu, lalu untuk apa aku memungut sisa sisa kelopak terlambur entah kemana." ucap Arumi kedua mata berair menopang agar tidak tumpah membasahi pelupuk matanya.
"Kau anggap pernikahan kita apa mas. Sebuah permainan iya, panggung sandiwara." sambungnya.
Menahan rasa sesak ia tahan acak kali melihat kemesraan yang sengaja sepasang kekasih tunjukkan padanya setiap hari.
"Iya. Kau penontonku." kata Putra mendekatkan bibirnya.
Reflek menarik tengkuk leher Arumi dan...
Kedua bibir saling bertubrukan seketika Arumi terdiam mata melotot saat sesuatu lembut, hangat menempel terkejut dengan apa telah ia rasakan sensasi aneh untuk pertama kalinya.
Jantung wanita cantik itu berdecak tak karuan, tidak bisa bergerak atau berontak.
Posisi nya terkunci oleh badan kekar menghimpit tiada celah untuk kabur.
"Mmmhh lepass!!... " Arumi berusaha mendorong tubuh berat sekarang menindihnya namun sia sia malah semakin terjebak.
Srek
Dalam gerakan cepat kursi di sampingnya tertarik.
Badan kursi sebelah jadi sandaran kepala wanita dibawah ciuman panas, menindihnya kuat.
Putra tak memperdulikan, awalnya cuma iseng keenak kan sendiri kini m3lum4tny4 menyesap bibir Arumi makin dalam lidahnya cari jalan.
Tangan Putra bergerak memasuki gaun sexy Arumi kenakan mengibas terkesiap keatas.
Plak
"Aws!... " ringis nya saat pipinya tiba tiba kena tampar. Ciuman pun terlepas.
"KAU MENAMPARKU."
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Air mata di hari PERNIKAHAN
AcakBerawal dari pertemuan pertama sangat berkesan, pria berpawakan tinggi menyelamatkan hidupnya, rela mengulurkan tangan setiap kali kesusahan melanda hidupnya. Beberapa tahun menjalalin asmara membuat keduanya menikah. Namun apa yang terjadi justru s...