Tameng
—31. Wilard Dan Jeo—------
Penghianatan diukur dari sejak adanya pemikiran untuk berpaling.
------
Wilard tidak tau apa yang terjadi dengan Jico, Ketua nya itu terlihat beberapa kali melamun dan tidak fokus. Yang jelas itu bukanlah kebiasaan Jico.
Wilard kembali berlatih dengan Jico, waktu nya sudah tidak banyak lagi sebelum benar-benar di publikasikan dihadapan semua anggota Suarga sebagai Ketua yang baru.
"Bang?"
Jico mengerjab, menatap bingung Wilard. "Apa?"
"Lo bengong, nggak fokus sedari tadi."
"Siapa bilang? gue bisa dengan mudahnya jatuhin lo walaupun lagi nggak lihat lo!"
Wilard mendengus, melepaskan sebuah kain yang menutupi telapak tangannya. Dan disanalah ia menemukan beberapa luka baret yang tampak masih baru. Wilard menghela nafas, ia akan dalam masalah jika Shankara mengetahui hal ini.
"Istirahat dulu lah bang, lo kayaknya makin nggak fokus gitu."
Jico mengerutkan keningnya. "Lo mah cuman alasan doang!"
Wilard mengedikkan bahunya, memilih duduk dan menikmati air dingin guna menghilangkan dahaga nya.
"Alasan pentingnya adalah karena gue udah cape!"
Jico akhirnya menyerah dan ikut duduk dilantai disamping Wilard. kaki mereka diluruskan, meregangkan otot mereka agar tidak tegang.
Wilard menyodorkan sebotol air lainnya dan terima baik oleh Jico, Wilard semakin yakin kalau ada yang terjadi dengan yang lebih tua karena terciduk melamun lagi.
"Wilard, boleh gue cerita?"
Wilard langsung mengangguk semangat. "Tentu, silahkan!"
Jico memberi jeda sejenak sebelum benar-benar memutuskan untuk berbagi cerita dengan Wilard.
"Dulu gue punya temen yang cuman beberapa kali ketemu, dan sekarang gue ketemu lagi sama dia dengan posisi yang nggak pas. Dan setelah sekian lama gue baru tau siapa dia sebenarnya, ternyata masih banyak hal yang dia sembunyikan dari gue. Ini mengejutkan buat gue, sangat."
Wilard mendengarkan dengan seksama, membaca raut Jico yang berekspresi gusar.
"Mending lo langsung bicarakan ini sama dia aja bang, gimanapun dia tetep kawan lo kan?"
Jico tampak berfikir. "Dia tau tentang gue, bahkan tentang Suarga. Sedangkan gue nggak tau kalau dia sebenarnya juga salah satu dari anggota kelompok yang nggak kalah gede nya, bahkan dia Ketua nya."
Wilard membulatkan mulutnya, terkejut. "Serius? keren banget begitu, lo tau tentang geng itu?"
"Tau tapi nggak tau banyak, tapi gue udah suruh Kai buat nyari tau lebih lanjut sebelum gue bicarakan ini sama kawan gue itu." Jawab Jico, memainkan botol air mineral di tangannya.
"Sekarang orangnya dimana?"
"Ada, sembunyi di rumah Simon."
"HAH?!"
------
Niat Shankara ingin menjemput Wilard untuk pulang, mengingat bahwa bunda Yika berpesan agar segera pulang sebelum matahari terbenam.
Namun nyatanya Shankara malah menemukan Wilard yang tertidur di sofa tempat biasanya anak-anak Suarga berkumpul, bahkan ada yang memberikan bantal dan selimut untuk anak itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tameng
Teen Fiction"Lo adek gue yang nakal, Wilard." ------ Wilard itu anak tunggal, namun sejak kedatangan Shankara ia harus menerima kenyataan bahwa ia menjadi si bungsu di rumahnya. Dan Shankara tidak pernah membayangkan akan memiliki seorang adik yang hanya berjar...