Loss of My Life

8 2 0
                                    

Music: loml - Taylor Swift

Ada perbedaan yang kentara antara 'menunggu setiap hari' dan 'menunggu sepanjang hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada perbedaan yang kentara antara 'menunggu setiap hari' dan 'menunggu sepanjang hari.'

Menunggu setiap hari, artinya kala kita menunggu, kita akan menunggu sambil mengerjakan hal lainnya. Seperti anak perempuan yang menunggu kepulangan ayahnya pukul 8 malam sambil bermain boneka dan masak-masakan dan ketika pukul 8 sang ayah tak kunjung pulang, ia akan mulai mempertanyakan keberadaan ayahnya.

Namun, jika bicara soal menunggu sepanjang hari, artinya kita akan terus menunggu, terus merasa resah, bahkan ketika kita seharusnya tengah sibuk melakukan sesuatu. Menunggu sepanjang hari bahkan ketika kita tidak tau kapan penantian itu akan berakhir. Penantian yang abu-abu.

Seperti yang Juni rasakan. Pagi tadi, Ha meminta izin untuk pergi. Juni yang terlalu gengsi untuk bertanya ke mana lelaki itu pergi hanya meng-iya-kan izin Ha tanpa bertanya lebih lanjut.

Di kedai, Kallias beberapa kali mendapati Juni melamun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kedai, Kallias beberapa kali mendapati Juni melamun. Tanpa lelaki itu tau kalau bosnya tengah khawatir soal kepulangan seseorang.

"Jun? Lo ngelamun mulu, dah, dari tadi ...." Kallias menyenggol.

"Hmm? Kagak, ah. Gue di tempat kerja mana mungkin gagal fokus." Juni yang terlalu meninggikan prinsipnya untuk terus profesional dalam bekerja menolak kenyataan bahwa ia malah sibuk memikirkan Ha.

"Jujur, ah! Lo kenapa? Lo sadar gak, tadi lo hampir masukin gula ke dalam grinder saking gak fokusnya?"

"Ahahaha itu gue sengaja!" celetuk Juni yang masih menyangkal ketidakfokusannya.

"Apa-apaan?"

"Biasa, gue mau coba bereksperimen ajaa."

Kallias memicingkan mata. "Jujur, Jun. Telinga gue dari awal udah siap denger cerita lo ... kagak pernah telinga gue ketutup buat lo. Gak perlu bayar, gak perlu naikin gaji gue ... lo cerita ke gue, mah, gratis seribu persen."

"Thanks, good listener!" celetuk Juni lebih terdengar seperti ejekan.

"Ck, lo serius gak mau cerita?" Kallias berjalan mendekat, berdiri tepat di sebelah Juni, memandang wajah itu dari samping.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang