Hael Ivalo

16 3 0
                                    

Music : We Found Love - Rihanna (ft. Calvin Harris)

Belle punya si buruk rupa, Cinderella punya Pangeran Robert, Aurora punya pangeran dengan ciuman cinta sejatinya, Jasmine punya Aladdin, dan Juni—hanya punya dirinya dan novel di tangannya sore ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Belle punya si buruk rupa, Cinderella punya Pangeran Robert, Aurora punya pangeran dengan ciuman cinta sejatinya, Jasmine punya Aladdin, dan Juni—hanya punya dirinya dan novel di tangannya sore ini.

"Kiss me, and time will stand still just for us."

Pria itu membiarkan setiap kancing kemejanya terbuka satu per satu.

Senyum di wajah Juni terbit bertepatan dengan—

"VIDIO! ITU HAEL IVALO!"

—teriakan pecah terdengar menggetarkan udara Jakarta bak genderang perang.

Juni yang tengah tenggelam dalam dunia novel di tangannya, tersentak dan mengangkat kepala, mata terbelalak menyingkap gorden kamarnya guna mengintip apa yang terjadi.

Beberapa detik kemudian, terdengar suara benda jatuh dan pintu depan terbuka dengan keras, tepat di ruang tamunya.

Hati Juni berdegup kencang, dengan cepat ia meletakkan novelnya, berdiri.

Pak Presiden lewat, kah, sampai kompleks harus serusuh ini?

Juni berjalan menuju ruang tamu dengan langkah hati-hati meski ia berulang kali mencoba tenang. Dan mulutnya menganga begitu melihat seorang pria menunduk tersengal-sengal di dalam rumahnya.

 Dan mulutnya menganga begitu melihat seorang pria menunduk tersengal-sengal di dalam rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"What. An. Actual. Fuck." Juni melotot melihat lelaki berdiri di depan pintunya, menunduk dengan napas tersengal-sengal. "Kamu siapa?!"

"Ha ... Hael. Hael Ivalo."

Mulut Juni masih terbuka heran dengan tangannya menggenggam sapu.

"Kamu nggak kenal saya?" Dia menyugar rambutnya ala-ala aktor drama Korea baru turun dari motor bersamaan keringat mengalir ke pelipis.

Juni bergidik ngeri. "If looks could kill, you'd be harmless for society," kata Juni sarkas.

Dang.

"Kamu serius nggak kenal saya siapa?"

"Kayaknya aku kudu bersyukur karena hal itu," tutur Juni. "Angkat kaki dari sini kalau kamu nggak mau warga datang ke sini karena saya teriakin kamu 'bangsat.'"

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang