Music: Kiss Me - Sixpence None The Richer
Ha terkena demam.
"Cih! Mentang-mentang idol, pasti hidupnya dimanjain. Kena angin dikit langsung tepar!" Juni mencak-mencak seorang diri setelah memapah Ha ke atas tempat tidurnya seorang diri.
Pinggangnya pegal. Bayangkan saja memapah lelaki 180 cm dari teras ke kamar tidur.
Juni masih was-was, ia mencoba mencocokan wajah lelaki di depannya dengan wajah 'Hael Ivalo' di Google.
"Sama. Gak ada bedanya ...."
Ratusan novel sudah Juni baca, ia tau pasti bahwa takdir untuk berada di atap yang sama dengan member boyband terkenal hanya akan terjadi di novel. Ia tak mungkin kejatuhan durian runtuh bisa satu atap dengan member boyband.
"Apaan lagi, sih, Jun?! Lo ganggu gue banget hari ini." Itu kalimat pembuka dari Ela saat Juni meneleponnya 'kali kedua' hari ini.
"Gue mau nanya sedikit lagi aja, janji!"
"Lima menit, buruan. Gue masih kerja ini."
"Oke, gue mau nanya ... Ha punya tanda lahir gak?" tanya Juni ketus.
Juni tak bisa melihat wajah Ela, tetapi ia yakin gadis itu pasti sudah mengernyit heran.
"Oke karena gue gak mau buang-buang waktu nanya alasan lo nanyain hal ini, gue langsung jawab, ya. Ha punya tanggal lahir di bawah udelnya."
Juni menepuk jidat. Bisa-bisa ia yang dikira modus oleh Ha kalau tiba-tiba mengecek tanda lahir lelaki itu.
"Aish! Gak ada tanda lahir di bagian lain gitu?!"
"Hmmm, bentar gue inget-inget dulu. Oh! Di bagian dadanya."
"Sialan!" Juni tanpa sadar mengumpat di dapur rumahnya.
"Lo kenapa, dah?"
"Gak ada gitu tanda lahir dia yang letaknya gak di balik baju?! Yang bisa langsung kelihatan sama mata?"
Ela terdengar berdecak di seberang sana. "Tau, ah! Gue kayak orang gila ngeladenin lo yang pertanyaannya gak jelas gini. Intinya kalau mau tau tanda lahir Ha, lo buka aja Pinterest terus ketik gini 'Hael Ivalo Shirtless' nanti keluar, dah, foto-foto Ha yang telanjang dada biar bisa lo identifikasi tiap lekuk badan ama mukanye. Awas mimisan, ye, hehehe ...."
Juni bergidik ngeri melihat perilaku Ela. "Cabul juga lo jadi fans."
Tutttt
Panggilan diakhiri Ela, nampaknya gadis itu tersinggung langsung dikatai 'cabul.'
Juni memutuskan untuk melanjutkan niatnya. Ia berjalan ke kamar tidurnya bersama air hangat dan kompresan dalam genggaman.
Namun, mata Juni membelalak melihat situasi di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate
Teen Fiction"Bagi sebagian orang, mereka hanya perlu mendaki dua atau tiga kali untuk sampai ke puncak. Namun, untuk sebagiannya lagi-mereka perlu mendaki berkali-kali sampai patah kaki, sebelum akhirnya bertemu dengan puncak itu." - Juniper *** Ini tentang Jun...