The Anticlimax

1 1 0
                                    

Music: How To Save A Life - The Fray

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Music: How To Save A Life - The Fray

Where did I go wrong?

I lost a friend

***

 "Gimana bisa lo ninggalin kita tanpa permisi? Haris gak ngasih tau apa-apa lo tiba-tiba hilang dari apartemen lo sendiri. Lo anggap kita apa, Ki?" Tatapan elang itu menusuk Kian Asher yang terduduk di kursi penghakimannya setelah 5 menit lalu terkejut didatangi Ha, Jax dan Nero tiba-tiba.

Adam Jayendra akan selalu menjadi yang paling pertama angkat bicara ketika tau Kian Asher sengaja pindah tempat tinggal ke rumah susun bersama ibunya selepas hengkang dari band. Makanya ia datang bersama yang lain untuk meminta penjelasan pada lelaki itu, tepat satu hari ketika ia tau di mana Ki tinggal.

"Sorry."

"Lo sadar nggak keputusan lo keluar nyiksa Ha yang nggak bisa ngomong apa-apa soal ini? Dia cari penyelesaian masalahnya supaya lo tetap stay di band, tapi lo seenak jidat keluar!"

"Lagi ... gue minta maaf."

Jax mengusap wajahnya kasar. Sementara Ha terduduk tanpa ekspresi karena terlalu kecewa pada Ki.

"Lo egois, Ki." Jax berbicara lagi.

"Egois total." Nero menambahkan.

"Dan lo gak anggap kita partner lo! Karena lo—" Jax menahan amarahnya, urat di lehernya semakin kentara, "Karena lo mutusin semuanya sendiri!"

"Sorry." Ki menjawab lagi.

"Lo nggak tau gimana kita tanpa ada lo. Lagu-lagu nggak punya jiwa karena lo nggak ada. Alpha Echo bukan band lagi, cuman sebatas nama—" Jax semakin mengepalkan tangannya. "Karena lo gak ada!"

"Sor—"

"LO BISA NGOMONG SELAIN SORRY NGGAK, ANJING?!"

Seluruh pasang mata terkejut ketika mendengar Ha berteriak.

"MAAF LO ITU GAK ADA GUNANYA!" Ha bangkit berdiri, ia berjalan tergesa mendekati Ki lalu mencengkram kerahnya. "LO! MAAF LO NGGAK ADA GUNANYA DI SAAT LO BISA JELASIN LO KENAPA PERGI GITU AJA, BODOH!"

Jax tak melerai walau Nero sudah memberi kode untuk menghentikan perbuatan Ha. Jax rasa Ki layak menerima itu bahkan ia sampai tersenyum puas.

"Lo cuman bisa bilang maaf! Lo cuman bisa bilang maaf, hah?! Kalau gitu waktu hari lo mutusin pergi dari agensi lo bisa bilang maaf setidaknya sama gue! But you left me, you left us! LO NINGGALIN SAHABAT-SAHABAT LO TANPA SATU KATA PUN, KI!" Tangan Ha gemetar masih mencengkram kerah baju itu, matanya melotot marah dengan gigi bergemeletuk tak tahan ingin menghabisi lelaki di depannya.

"Lo sadar nggak salah lo di mana, hah?!" Ha mengangkat dagu, menantang lawan bicaranya. "JAWAB! LO SADAR NGGAK SALAH LO DI MANA, BAJINGAN?!"

Ki hanya menatap Ha, tatapan mata yang tak pernah berubah bahkan ketika Ha berteriak marah di depannya. Ki rasa ia mati rasa.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang