Every Corner of This City Screams Your Name

4 1 0
                                    

Music: If I Had A Gun - Noel Gallagher's

Juni tak banyak kehilangan, setidaknya ia percaya bahwa orang lainlah yang merasa kehilangan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juni tak banyak kehilangan, setidaknya ia percaya bahwa orang lainlah yang merasa kehilangan dirinya. Makanya ia tak pernah merasa relate dengan kalimat Margaret Atwood yang berkata. "In the end, we'll all become stories." Setidaknya sampai hari ini.

Di depan hamparan ombak yang menggulung di Pantai Indah kapuk, Juni berdiri dengan baju yang sama dengan yang terakhir ia pakai ke sini bersama lelaki itu—baju pemberian Ha. Kenang-kenangannya.

Margaret Atwood pernah menuliskan kalimat, "Pada akhirnya, setiap manusia menjadi cerita." Dan Juni, dengan segala luka dan cintanya, adalah bagian dari makna kalimat itu. Dia menyadari bahwa meskipun Ha telah pergi, kisah mereka akan terus hidup dalam hatinya, menjadi pengingat bahwa dalam setiap akhir, selalu ada sebuah cerita yang tak bisa dilupakan.

Lucunya, kisah mereka hanya berlangsung 2 bulan, tetapi setiap keping memori masih hidup, menghantuinya 3 bulan terakhir. Usianya 27 bulan ini, angka yang tak pernah ia sangka akan ia pijaki karena baginya hidup di usia kepala dua sangat sulit dilalui. Namun, ia benar-benar tumbuh menjadi wanita yang ia harapkan di usia 27. Menjadi pemilik kedai kopi yang penghasilannya cukup. Dikelilingi circle yang baik, meski isinya hanya Ela dan Kallias. Setidaknya ia memiliki orang yang menyayanginya.

Namun, nampaknya ia lupa satu hal untuk dikatakan pada Tuhan—ia lupa meminta untuk membiarkan orang yang ia cintai tetap menetap di sampingnya. Orang yang tak pernah ia duga. Lelaki bernama Hael Ivalo.

Yang menjadi kehilangan di hatinya.

"Lo mau pake baju apa ke konser Alpha Echo nanti?"

"Gue juga bingung, tadinya udah nyiapin varsity merchendise mereka ... cuman nggak sesuai ama tema konsernya gak, sih?"

"Iya. Gue penasaran banget kenapa konsepnya piece of memories gitu, dah."

Juni menoleh ke belakang, melihat dua sejoli asik scrolling e-commerce untuk memesan outfit konser yang keren untuk Alpha Echo.

Bahkan semesta memintanya untuk terus mengingat Hael Ivalo. Ia tertawa kencang dalam hati.

"Gue denger gosip dari X, katanya Ha nulis lagu baru terus bakal perdana dinyanyiin di konser itu." Gadis yang menggenggam R&B Tea di tangannya berujar lagi.

"Iya, iya! I've heard that rumour. Dan sintingnya lagi katanya itu lagu buat seseorang."

Sampai di situ Juni makin ingin mendengarkan karena ia masih mengantongi tiket itu. Memilih apakah ia akan pergi seperti keinginan Ela yang memaksanya bahkan sampai memohon-mohon untuk Juni ikut. Namun, Juni bersumpah ia ingin lupa.

***

Tangan Juni menggenggam secangkir kopi hangat saat Jakarta diguyur hujan. Rasanya seperti selingkuh di saat ia owner kedai kopi harus membeli kopi di tempat lain. Namun, angin yang terlalu dingin menusuk kulitnya membuatnya terpaksa mencari cara supaya merasa hangat lagi.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang