The Seat of Judgement

1 1 0
                                    

Music: I Knew I Loved You - Savage Garden

Music: I Knew I Loved You - Savage Garden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kursi penghakiman pertama, di ruangan Celine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kursi penghakiman pertama, di ruangan Celine.

"Ha, sesuai perjanjian kita, kamu dalam pengawasan kami sekarang. Harris akan membatasi aktivitas kamu mulai sekarang ...." Jemari lentik yang baru selesai many pady itu diketuk-ketuk ke atas meja kaca.

"And all ...." Wanita itu menggantung kalimatnya. "... because of your mistake. Ups, mistakes," koreksi Celine.

Ha menghela napas kasar seraya menatap papan nama di atas meja.

Celine Hardiyanta - Chief Executive Officer of Vortex Vibes Agency.

"Sekarang apa? Saya dihukum kayak balita 5 tahun?" tanya Ha.

Wanita setengah baya di depannya terkekeh sambil menutup mulutnya. "Kamu pikir yang kamu lakukan, minggat dari apart itu bukan kelakuan anak kecil, Ha?"

Celine berputar di kursinya. "Haah .... Saya jadi ingat dulu, waktu saya kecil ... persis sekecil kamu, balita lima tahun. Saya marah sama ibu saya karena nggak dikasih izin beli congklak, saya dengan impulsifnya ambil tas sekolah barbie dan masukkin semua mainan saya buat apa? Buat kabur dari rumah."

Kemudian suara tawa membahana terdengar di ruangan penuh kaca itu. Milik Celine.

"Dan apa yang saya lakukan, apa yang bocah 5 tahun itu lakukan adalah persis seperti apa yang kamu sudah lakukan, Ha."

Celine bangkit berdiri. "Kamu kabur dari tanggung jawab cuman masalah sepele."

"Kian keluar dari Alpha Echo bukan masalah sepele."

"No, itu masalah besar ... untuk Kian. Tapi sepele ... untuk yang lain. Don't be dramatic, Ha. Dan kalau kamu protes dengan keputusan saya, seharusnya kamu sadar kalau ini memang hukuman yang tepat buat balita kayak kamu."

Ha merasa gerah, rasanya darah sudah naik ke ujung kepala, meletup-letup—tak tahan.

Pintu dibuka tanpa izin.

Keduanya tertegun.

"Siapa yang berani masuk ke ruangan saya tanpa—Irvine ...." Ekspresi wajah Celine berubah.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang