Music: Don't Watch Me Cry - Jorja Smith
I'm not crying 'cause you left me on my own
I'm not crying 'cause you left me with no warning
I'm just crying 'cause I can't escape what could've been
Are you aware when you set me free?
All I can do is let my heart bleed
Lagu milik 'Jorja Smith' berputar kali ke-15 di kamar Juni. Kamar tidurnya penuh asap rokok dan sampah juga mangkuk bekas mi instan. Tangannya menggulir ponsel, reels Instagramnya sesekali mempertontonkan Ha dan member Alpha Echo lainnya melakukan vidio bersama. Ha hanya muncul sekali dua kali, Nero yang paling banyak muncul di kamera. Juni terkekeh, bahkan ia sudah mengingat siapa saja member Alpha Echo saking seringnya ia mengamati hidup Ha dalam diamnya.
Ha bahagia di sana, Juni sendiri diam di sudut kamarnya—merusak dirinya sendiri.
Asap rokok berembus, manik mata Juni menatap sosok Hael Ivalo di balik layarnya sedang tersenyum tipis. Rambutnya lebih rapi dan pendek dari sebelumnya. Kali terakhir dengan Juni, rambutnya sudah menutupi telinga.
Kenapa pula Juni harus peduli, kan?
Siang tadi, Jax, Irvine dan Nero datang ke kedai kopinya. Mereka datang untuk memesan kopi, beberapa pastry, mengulasnya, mengunggahnya di akun mereka masing-masing dan hari itu banyak sekali akun yang menjangkau Ruang Rasa di Instagram.
Ha tidak di sana, padahal jelas-jelas yang membuat kesepakatan ini Juni dan Ha. Namun, malah kawan-kawannya yang ada di sana.
Juni masih tak mengerti apa yang terjadi. Namun, satu yang pasti adalah ia mulai membenci Hael Ivalo.
Dan mencintainya di waktu yang sama.
***
Ela meneguk kopinya yang ke-3 malam ini. Satu hal tentang seorang penulis, mereka tak bisa berhenti ketika inspirasi terus berjalan di kepala mereka. Karena bisa saja satu jam kemudian, satu menit kemudian, atau satu detik kemudian—ide-ide itu hilang begitu saja. Makanya jemari Ela sudah menari-nari selama 2 jam penuh di atas laptopnya.
Tok tok tok
Sampai ketukan pintu terdengar jam 10 malam.
Siapa orang gila yang bertamu tengah malam?
Waktu Ela membuka pintu, ternyata Kallias yang berdiri di sana.
"Hey, La. Maaf ganggu."
"Lo. Ngapain. Di sini," kata Ela kesal. "Gue lagi nulis."
Juni benar, Ela memang sulit diganggu kalau urusan kehidupan penulisnya.
"Gue mau ngobrolin soal Juni."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate
Teen Fiction"Bagi sebagian orang, mereka hanya perlu mendaki dua atau tiga kali untuk sampai ke puncak. Namun, untuk sebagiannya lagi-mereka perlu mendaki berkali-kali sampai patah kaki, sebelum akhirnya bertemu dengan puncak itu." - Juniper *** Ini tentang Jun...