demam

208 19 2
                                    

Aga membuka matanya yang masih berat,dia mengambil ponselnya,"Masih jam tiga?" Batinnya.

Lalu dia melirik ranjang disebelahnya yang terdengar ribut. Di sana Ren terlihat masih tidur,namun terus bergerak gusar di atas tempat tidurnya.

"Dia kenapa?" Batin Aga seraya bangun lalu mendekat pada Ren.

"Ren?" Panggilnya,dia menyibak selimut yang menutup wajah Ren itu.

Wajah pucat anak itu memerah dan dipenuhi keringat.

Tangan Aga terulur untuk menyentuh kening Ren,"Panas" gumamnya.

"Ren,bangun. Lo demam,harus minum obat" ucapnya lagi seraya menggoyangkan tubuh Ren pelan.

"Enghh...panas~" keluh Ren saat terbangun.

"Bangun dulu" Aga membatu Ren untuk duduk.

"Lo ada nyimpen obat nggak?" Tanya Aga,dan Ren menggeleng pelan.

Aga berfikir keras,dimana dia bisa mendapatkan obat jam segini.

"Ega!" Dia menjentikkan jarinya lalu kembali ke tempat tidur nya untuk mengambil ponsel. Dia mencari nomor Ega di sana.

Sambungan telepon hanya berdering untuk beberapa saat,pasti Ega masih tidur.

"Em? Kenapa hoam..." Tanya Ega dari seberang sana.

"Dek,lo ada obat demam gak?"

"Bentar"

Ega terdengar membuka sesuatu lalu mengacak-acak isinya.

"Ada,satu"

"Kamar Lo sebelah mana?"

"Samping kanan kamar Lo"

"Oke,gue kesana"

Tutt

Aga berlari untuk keluar kamarnya,tapi sedetik kemudian dia baru teringat sesuatu.

"Biar gue kompres dulu" lalu dia kembali berlari ke arah dapur kecil di sudut kamar mereka,memasak sedikit air lalu menaruhnya di sebuah mangkuk berukuran sedang.

Dia juga mengambil sebuah saputangan bersih dari dalam kopernya,setelah itu dia kembali mendekati Ren.

"Rebahan aja,biar gue kompres" titahnya.

Ren hanya menurut,tubuhnya terlalu lemah untuk melawan Aga.

Lalu Aga mencelupkan saputangan tadi ke dalam air hangat dan meletakkannya di kening Ren.

Setelah itu dia berlari ke kamar Ega,untuk mengambil obat demam.

Tok tok tok

"Dek!"

Ceklek

"Nih,Lo sakit kak?" Ega yang masih terlihat setengah sadar itu memberikan obat yang dimaksud tadi untuk Aga.

Aga menggeleng,"Ada makanan nggak?" Tanyanya.

"Emm roti"

"Biar gue bawa sekalian"

Ega mengernyitkan keningnya,"Lo kenapa sih? Panik banget?"

"Udah buruan!! Ren sakit"

Lalu Ega kembali masuk ke kamarnya,mengambil sebuah kantong berisi roti yang dia beli di minimarket tadi sepulang sekolah.

"Nih,mau gue bantu nggak?" Tanyanya seraya memberikan kantong itu.

"Gak perlu. Makasih,dek" Aga berlalu dari sana setelah mengusak surai Ega.

LOVEMATE || HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang