ingkar

107 7 0
                                    

"Ck,enggak!! Gue gak akan lepasin Lo lagi,Ga! Gue mau Lo di sini,gue masih sayang sama Lo!" Teriak Luna,suaranya tidak terlalu terdengar karena teredam oleh suara hujan.

Aga menatap nanar gadis didepannya itu.

"Terus,apa hubungannya sama gue yang mau balik sekarang!?"

"Gue tau Lo janjian sama Ren,kan? Gue tau Lo ada rasa sama dia,Lo kenapa berubah,Saga? Masih ada banyak cewek cantik di dunia ini! Kenapa Lo pilih Ren!?" Luna mencengkeram bahu Aga kuat.

"Dia tau darimana?" Batin Aga sedikit terkejut.

"Lo mau tau kenapa?" Tanyanya seraya melepaskan tangan Luna dari bahunya.

"Ini semua karena lo! Gue kayak gini karena Lo,Luna!!"

"G-gue?"

"Karena Lo udah hianatin gue,Lo udah buat gue gak percaya lagi sama cewek manapun!" Balas Aga teriak. Untung saja area depan mall tidak terlalu ramai,jadi tidak ada yang mendengar perdebatan mereka.

Deg

"Apa iya? Apa gue sejahat itu?" Batin Luna.

Dia menunduk,"M-maafin g-gue?" Ucapnya pelan.

"Gue udah maafin lo,tapi gue gak akan lupa sama apa yang udah Lo lakuin. Dan gue gak akan pernah bisa kembali sama Lo lagi" balas Aga penuh penekanan.

"Gue jahat,ya? Maafin gue,Saga" ucap Luna lagi,masih dengan menunduk.

"Tolong jauhin gue!"

Luna terkejut,dia mendongak menunjukkan wajahnya yang sudah basah oleh air mata.

"S-saga?"

"Dan Lo juga bisa panggil gue Aga,bukan Saga" tambah Aga.

Membuat Luna semakin kalut,dia pergi begitu saja menjauhi Aga. Berlari dibawah hujan hingga ke jalan raya dengan keadaan menangis.

Aga berusaha tidak peduli,dia kebingungan bagaimana cara dia pulang ke asrama nanti.

Brakkk

Tiba-tiba suara sesuatu yang menabrak dengan keras mengalihkan perhatiannya,Aga menoleh ke arah sumber suara.

Netranya seketika membulat,di sana orang yang baru saja pergi dari hadapannya sudah terkapar di tengah jalan dan tidak bergerak.

"LUNA!!!!"

~

 

"Hufftt...."

Ren mengotak-atik ponselnya,berharap Aga cepat membalas pesan yang dia kirim sepuluh menit yang lalu.

Kruyukk

Dia memegangi perutnya yang terus berbunyi,Ren kelaparan. Sekarang sudah hampir pukul enam sore,dia sudah keluar dari area sekolah sejak satu jam yang lalu setelah selesai melakukan kegiatan osis.

"Ah...hujan" dia menengadahkan tangannya, setetes air hujan menetes di telapak tangan itu.

"Kalau gue ke asrama,kasian Aga. Pasti dia bakal cariin gue di sini" batinnya.

Ren sekarang masih di depan sekolah,berdiri sendirian. Bahkan beberapa penjual makanan yang biasa berjualan di area itu juga sudah pergi karena hujan terlihat akan turun.

"Aga kemana sih? Atau...tangan dia? Apa dia ke rumah sakit buat periksa telapak tangannya yang luka? Atau dia pulang ke rumahnya? Rumah Aga dimana? Apa dia mau minta orang tuanya obatin? Orang tuanya kan dokter" Batin Ren lagi,banyak sekali pertanyaan di kepalanya.

Tiba-tiba dia menggelengkan kepalanya berkali-kali,"Kenapa gue mikirin Aga terus? Ah...ini wajar, khawatir sama temen itu wajar. Iya wajar!"

Hujan turun semakin deras,Ren berlari ke halte bus yang tidak jauh dari area sekolah,lalu berteduh di sana.

"Apa gue balik aja? Aga kemana..." Gumamnya seraya menatap derasnya hujan.

Di kepalanya tiba-tiba muncul nama Ega,dengan cepat dia membuka ponselnya untuk menelepon adik tingkatnya itu.

"Apa kak?"

"Lo di asrama,kan?"

"Iya,sama Rei sama kak Marrel juga"

"Aga ada?"

"Huh? Kak Aga gak ada"

"Ga,tolong cek kamar gue,barang kali Aga udah di kamar"

"Iya,bentar"

Sebenarnya Ren sangat ingin segera pulang ke asrama,suara hujan dan suasana yang gelap ini sangat dia benci.

"Kakak belum balik. Pintunya masih kekunci" celetuk Ega dari seberang sana.

"Oh yaudah,makasih Ga"

"Kenapa kak? Gue kira kak Aga lagi sama Lo"

"Enggak"

Tutt

"Ck! Tau gini gue pulang ke asrama sebelum hujannya lebat" gumamnya.

Ren duduk di halte itu,lalu meremas ujung seragamnya saat suara petir tiba-tiba terdengar cukup keras. Dia benci hujan,dia benci sesuatu yang berisik dan mengusik telinganya. Apalagi saat ini sudah lewat pukul enam sore,matahari sudah sepenuhnya tenggelam.

Aga

Aga?|
Gue balik duluan|


Terkirim,namun tidak juga dibaca oleh Aga.

Saat Ren sibuk berkutat dengan ponselnya, tiba-tiba dua orang laki-laki datang dan ikut berteduh di halte itu,satu orang memakai pakaian serba hitam dan wajahnya terlihat jelas,satu orang lainnya memakai pakaian santai berwarna abu dan menutup wajahnya dengan masker dan topi. Keduanya terlihat seumuran anak kuliahan.

"Baru pulang sekolah,ya?" Tanya salah satu orang itu.

°°


Terimakasih sudah membaca,jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote,kritik,dan saran(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

LOVEMATE || HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang