jantungan

295 17 1
                                        

"Ga,tangan Lo!?"

"Tenang aja,yang penting kita kabur dulu"

Tangan kiri Aga menggenggam tangan Luna erat sambil berlari menjauhi preman-preman tadi. Sementara tangan kanannya masih terus mengeluarkan darah.

Sampai di depan asrama putra,Aga melepaskan genggaman tangannya,"Lo tinggal di asrama,kan?"

Lalu Luna mengangguk.

"Yaudah buruan masuk,jangan sampe preman tadi kejar lo"

Lokasi asrama putra dan asrama putri hanya berjarak sekitar lima puluh meter,jadi Aga membiarkan Luna kembali ke asramanya sendiri.

"Makasih dan...maaf,Ga" ucap Luna dengan ekspresi yang sendu.

"Santai aja"

"Gue masuk dulu" pamitnya,tapi Luna menahan pergelangan tangannya.

"Gue...minta maaf,soal dua tahun yang lalu" ucap Luna lirih.

Aga tersenyum kecil,"Gue udah maafin lo,lagian gue udah lupa" balasnya.

Dia bohong,dia masih ingat jelas dengan apa yang dilakukan Luna dua tahun yang lalu.

"Makasih,sekali lagi,Saga" ucap Luna lagi.

"Udah udah,tangan gue keburu perih"

"Ah iya,gue lupa soal tangan Lo. Biar gue obatin dulu,ya?" Luna panik.

"Nggak perlu,udah buruan balik! Takut preman tadi masih ngikutin kita"

Akhirnya Luna benar-benar pergi,Aga juga segera masuk area asrama.

Ceklek

Aga masuk ke kamarnya sambil sedikit meringis menahan perih di tangannya yang sudah ia balut dengan lengan hoodie miliknya.

Sementara Ren yang duduk di meja belajarnya menoleh sebentar,lalu kembali fokus pada bukunya.

"Ren Lo ada perban atau plaster,nggak?" Tanya Aga seraya mendudukkan dirinya di sofa.

"Ada" jawab Ren tanpa menatap Aga.

"Bisa tolong ambilin?"

Ren menghela nafasnya panjang,dia masih malu dengan Aga karena apa yang dia lakukan tadi. Bahkan dia tidak tau harus bersikap seperti apa didepan Aga.

"Ren? Tolong,tangan gue sakit"

"Sakit?" Ren menatap Aga yang memegangi tangan kanannya yang sudah berlumuran darah.

"A-aga?" Dia langsung berdiri lalu mendekati Aga dengan panik.

"I-itu kenapa?"

"Nanti aja ceritanya,obatin dulu,tolong!"

Setelah itu Ren berlari membuka laci di bawah meja kecilnya,lalu mengeluarkan pembersih luka dan perban dari sana.

"Mana tangan Lo!" Dia duduk di samping Aga lalu menarik tangan orang itu dan dia letakkan di atas paha nya.

Dia mengoleskan pembersih luka dengan kapas,membuat Aga sempat meringis karena pembersih luka itu membuat lukanya semakin perih.

"Akh- sshhh...."

"Tahan dulu"

Lalu Ren mengoleskan salep luka di sana. Aga cuma memejamkan matanya menahan rasa perih itu. Lukanya tidak terlalu dalam,tapi cukup panjang.

"Sakit?" Tanya Ren setelah selesai mengoleskan salep luka.

Aga membuka matanya,menatap wajah Ren yang menunjukkan raut khawatir. Dia lalu tersenyum,rasa perih ditangannya berangsur hilang.

Dia menggeleng,"Enggak" ucapnya.

"Kalau sakit bilang aja" balas Ren,dia mendekatkan bibirnya ke telapak tangan Aga lalu meniup luka itu pelan.

"Jantung gue!" Tangan kiri Aga menyentuh dadanya sendiri.

Ren mendongak,"Kenapa?" Tanyanya.

"Jantung gue" jawab Aga.

"Jantung Lo kenapa?" Ren ikut meletakkan tangannya ke dada Aga.

"Sial! Makin kenceng detak jantung gue" batin Aga.

"Lo kenapa!?"

Aga menarik nafasnya panjang,lalu menghembuskannya pelan,"Enggak,lanjutin aja" ucapnya.

Ren menyipitkan matanya curiga,"Dih!?" Dia lalu membalut luka di telapak tangan Aga itu dengan perban.

"Udah"

"Thanks,Ren"

Lalu Ren mengangguk.

"Gue tadi berantem sama preman" tanpa di tanya Aga menjelaskan.

"Preman? Lo di palak?"

"Bukan gue,Luna. Cewek yang nyamperin gue waktu itu"

"Cewek? Ah..itu" batin Ren,dia ingat dengan gadis yang waktu itu datang ke kelas.

"Dia digangguin sama preman,di sebelahnya perempatan,terus gue bantu. Waktu gue hajar preman yang satu,satunya lagi malah mau nikam gue,untung masih sempat gue tangkis" lanjut Aga.

Ren bengong sebentar lalu mengangguk mengerti,setelahnya dia merapikan salep dan perban itu kembali ke laci.

"Ren!"

Yang dipanggil kembali duduk di sofa.

"Gue mau diemin elo" ucap Aga tiba-tiba.

"Maksud Lo?"

"Karena Lo cium gue!"

"H-hah?"

"Kemarin Lo juga gitu"

Bughh

Ren memukul bahu Aga cukup keras, membuat si empunya mengaduh lalu tertawa sebentar.

"Hahaha enggak,bercanda. Lo boleh kok cium gue lagi"

Blush

°°



^^Momen lama waktu Dejun(si paling rambut abu) masih malu-malu meong lucu bngtಥ⁠‿⁠ಥ        °°   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^^Momen lama waktu Dejun(si paling rambut abu) masih malu-malu meong lucu bngtಥ⁠‿⁠ಥ
 
 
   
°°
 
 

Terimakasih sudah membaca,jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote,kritik,dan saran(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

LOVEMATE || HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang