hero(?)

68 8 2
                                    

//Setelah sekian purnama akhirnya saya balik lagi mwehehe(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Selamat membaca~~

 

 
°°

"Makasih kak udah di beliin makanan banyak" Ren mengangkat kantong kresek di tangannya,kantong itu berisi makanan ringan yang dibelikan oleh Lio.

Keduanya sekarang berdiri di sebelah taksi yang akan membawa Ren ke stasiun.

"Santai aja" balas Lio sambil melambaikan tangannya.

"Gue duluan,kak" ucap Ren lagi,setelah meletakkan kantong kresek tadi ke dalam taksi lalu melambai pada Lio,tangan kanannya menenteng tas kecil miliknya.

Lio mengangguk,"Hati-hati di jalan,jangan lupa hubungin gue kan tadi udah tukeran nomer" ucapnya.

Ren pun mengangguk lalu segera masuk ke dalam taksi,namun tiba-tiba seseorang berlari dan menyambar tas yang Ren bawa.

"TAS GUE!!!!" Teriak Ren seraya berlari mengejar orang itu.

"Ren!!" Lio ikut berlari mengejar keduanya.

"BALIKIN TAS GUE!!"

"WOY BANGSAT!! BERHENTI LO!!"

Entah Lio maupun Ren,mereka hanya terus berteriak sambil mengejar pencuri yang jaraknya masih cukup jauh itu. Pencuri itu berlari masuk ke jalan-jalan kecil, membuat Ren dan Lio sedikit kuwalahan.

Hingga seorang laki-laki bertubuh tinggi besar berlari menyalip Ren dan Lio. Laki-laki itu mengenakan jaket dan topi.

Dia berlari sangat cepat hingga sampai di dekat pencuri itu lalu menendang punggung si pencuri hingga tersungkur ke tanah.

Ren menghentikan langkahnya,begitupun Lio,keduanya hanya menatap orang tadi menghabisi pencuri itu dari kejauhan.

"Hah...hah...gila tuh orang! Tenang Ren,biar gue bunuh!!" Ucap Lio seraya menetralkan nafasnya.

"Tunggu,kak!" Ren menahan tangan Lio yang akan pergi mendekat ke pencuri dan laki-laki bertopi tadi.

Mata sipit itu memperhatikan gerak-gerik laki-laki itu,"Orang itu jago berantem" gumamnya.

"Siapa? Lo kenal?"

Ren tidak menjawab.

Dia terus memperhatikan laki-laki itu,orang itu sudah berhasil membuat si pencuri babak belur dan pergi dari sana. Laki-laki itu berdiri memunggungi Ren,lalu mengangkat tas milik Ren.

Setelahnya dia meletakkan tas itu di tanah. Ren yang melihat langsung berlari mendekat, diikuti oleh Lio.

Saat Ren mendekat, laki-laki itu segera berlari menjauh.

"T-tunggu!!" Seru Ren.

"Dia kenapa malah pergi? Jangan-jangan mereka komplotan!? Coba cek tas lo" ucap Lio panik.

Ren segera meraih tas nya lalu mengecek isi tas itu.

"Aman?"

Ren mengangguk,"Hp,dompet,semua aman" ucapnya.

"Syukur deh,terus kenapa orang tadi malah lari?" Celetuk Lio.

Ren terus menatap punggung laki-laki yang sudah semakin menjauh itu,"Orang itu...gak asing" gumamnya.

"Udah lah,mending lo buruan balik ke taksi. Kereta Lo setengah jam lagi kan?"

"Eh iya"

Setelahnya keduanya kembali ke depan minimarket tadi,Ren pergi dengan taksi dan Lio pergi dengan mobilnya.
 
  

~

  

"Kakak gue hampir di copet"

"..."

Merasa tidak mendapat jawaban,Rei menepuk pipi sosok yang duduk didepannya itu.

"Lo denger nggak sih gue ngomong,Jer?"

"Denger kok" jawab sosok itu,Jeryl.

"Terus kenapa diem?"

"Gue lagi mikir,kita jemput kakak Lo aja gimana?"

"Nggak perlu" balas Ren,lalu kembali berkutat dengan ponsel untuk berbalas pesan dengan kakaknya.

"Ada yang bantuin dia tadi" lanjutnya.

Jeryl mengangguk mengerti,lalu menatap Rei yang masih fokus dengan ponsel itu. Keduanya sedang berada di kamar Jeryl,entah kemana roommate sekaligus kakak si remaja kebule-bule an itu.

"Rei" panggilnya.

"Apa?"

"Kalau anak-anak tau kita pacaran nggak apa-apa kok, kenapa harus backstreet?"

Rei menghela nafasnya pelan,lalu balas menatap Jeryl lekat,"Ega nggak akan setuju" ucapnya.

"Terus? Yang penting Marrel sama Ren setuju,kenapa harus Ega?"

"Ega sahabat gue,Jeryl. Kalau kak Ren pasti setuju,mungkin(?) Tapi dia sama Aga juga...." Ren menggantung ucapannya.

"Juga...?"

"Gue pikir mereka juga pacaran(?). Kalau Ega...dia nggak bisa nerima hubungan kayak gini" lanjut Ren agak ragu.

Jeryl menghela nafasnya panjang,"Yaudah,terserah pacar gue aja" ucapnya lalu tersenyum membuat mata remaja tampan itu menyipit membentuk bulan sabit.

Melihat itu Rei mengangkat tangannya untuk mengusap wajah remaja tampan itu,"Lucu banget!!!!" Ucap Rei gemas.

Tapi dengan jahil Jeryl malah menangkup wajah Rei dengan kedua tangan kekarnya,lalu keduanya saling bertatapan dengan jarak begitu dekat.

"Siapa yang lucu,hm?" Tanya Jeryl.

"...."

"Lo yang lucu,bukan gue" Jeryl mencubit pelan pipi Rei, membuat si empunya mengaduh.

"Lo juga!" Balas Rei sambil mengusap pipinya yang memerah karena cubitan Jeryl.

"Tapi gue ganteng"

"Gue juga!"

"Lo cantik"

"Gue cow-"

Cup

Mata Rei membulat setelah Jeryl mengecup singkat bibirnya. Bukan apa-apa,mereka hanya pernah berciuman satu kali saat jadian kemarin. Dan sekarang Jeryl mencium remaja pendek itu lagi.

 
  
 
 

°°
 
Ah iya lupa kasih visualisasi Jeryl huehueee

 

Jeryl Novelian

Adik Marrel, roommate Marrel,baru jadian sama Rei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adik Marrel, roommate Marrel,baru jadian sama Rei. Cogan banget ya dia
  

°°

  

Terimakasih sudah membaca,jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote,kritik,dan saran(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

^^Sorry for typos

LOVEMATE || HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang