ketahuan

242 14 0
                                        

"AAAAA MY EYES!!"

Ega yang tiba-tiba masuk itu langsung teriak lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Sementara Ren dan Aga yang mendengar teriakan itu langsung terkesiap,mereka panik sendiri.

Saat ini kondisi kamar mereka gelap karena sejak semalam hanya lampu tidur yang menyala,sementara lampu utama tidak dinyalakan.

"Kenapa,Ga?" Rei ikut masuk lalu berdiri di samping Ega.

"Kakak Lo! Kakak gue!" Balas Ega dengan suara nyaringnya.

Rei menyipitkan matanya,memperhatikan dua manusia yang sedang duduk di ranjang milik Ren.

"Lo berdua baru bangun tidur? Dih udah mau jam tujuh" julid Rei,dia mendekati saklar lalu menyalakan lampu utama.

Ega membuka tangan yang menutup wajahnya,"L-lo berdua h-habis ngapain!?" Tanyanya panik.

Ren dan Aga saling tatap,keduanya diam.

"Apa sih,Ga? Lo kenapa?"

"Gue tadi denger mereka ngomongin soal b-bibir...gigit bibir...atau apalah,dan-"

"Apa sih,dek? Hm? Dah sana keluar,makasih sarapannya" Aga mendekati adiknya itu lalu mengambil tas kecil yang ditenteng si gembul dan menaruhnya di meja.

Rei mendekati kakaknya,lalu meletakkan tangannya ke kening si surai abu,"Lo gak demam,kan?" Tanyanya.

Ren menggeleng.

Dia lalu berdiri dari tempat tidurnya.

"Lo gak ada baju lain kak selain piyama buat tidur?" Rei menatap kakaknya dari atas hingga bawah.

"Ada,kenapa??"

"Ck! Lo sekarang punya roommate. Jangan pake piyama yang celananya sependek itu" Rei berbisik.

Lalu Ren menatap tubuhnya sendiri,"Kenapa? Biasanya juga gini. Lagian kita sama-sama cowok" balasnya.

Rei merotasikan matanya malas lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Ren,"Dia dominan,Lo tau kan?" Bisiknya.

Ren malah mengerutkan alisnya bingung,"Apaan itu?"

Salahkan Ren yang tidak pernah belajar soal kisah cinta 'laki-laki'.

"CK! Lo tanya aja sama dia langsung,dah gue mau berangkat. Itu nasgor bikinan Ega,makan!"  Ucap Rei lalu keluar dari kamar kakaknya.

Ternyata Ega sudah berada di depan bersama Aga. Remaja berkulit tan itu memeluk tubuh Aga erat.

"Gue ikut kak~"

"Udah tadi malem,adek. Lo mau muter balik waktu?"

"Kapan-kapan kalau ke rumah kak Lio gue ikut,titik!"

"Iya,gue belum mandi,dek. Jangan peluk-peluk nanti Lo ikutan bau asem" Aga menjauhkan tubuh Ega.

"Orang gak asem" balas Ega.

Setelah itu Rei menarik Ega menjauh,manusia berkulit coklat itu sangat lengket dengan kakaknya,kadang Rei iri. Dia dan kakaknya sama-sama pendiam dan sulit menunjukkan kasih sayang,tidak seperti Ega dan kakaknya.

Blam

Pintu kamar kembali ditutup oleh Aga.

"Lo gak buruan mandi,kenapa?" Tanyanya saat berjalan mendekati Ren.

"Kue yang semalem mana?" Tanya Ren balik.

Aga celingukan,"Tuh" ucapnya seraya menunjuk meja kecil di antara ranjang mereka.

Kue itu dia bungkus lagi dengan kantong kresek.

"Lo yang naruh?"

Aga mengangguk.

"Kapan?"

"Waktu Lo tidur"

Ren memiringkan kepalanya,"Waktu gue tidur,Lo gak tidur?"

"Gue bangun sebentar,banyak banget pertanyaan Lo!"

"Lo!? Lo gak berbuat aneh-aneh,kan?" Tanya Ren panik.

Aga terkekeh sebentar,"Enggak lah,gue kalau mau aneh-aneh nggak nunggu Lo tidur kok" jawabnya santai lalu menyambar handuk kesayangannya dan berjalan ke kamar mandi.

Ren membulatkan matanya,"Sialan Lo!!" Umpatnya lalu ikut berlari ke kamar mandi.

Keduanya berhenti di depan pintu kamar mandi itu,"GUE DULUAN!!" Ucap Aga tak santai.

"Lo kan mau bolos!"

"Gak!! Gue dulu hahaha" dia tertawa melihat wajah panik manusia pendek didepannya itu.

"AGAAAA-emm...."

"Gak usah teriak juga,Ren. Nanti gue dikira kdrt sama Lo" Aga membungkam mulut Ren dengan tangannya.

Ren menatapnya tajam lalu memukul tangan Aga membuat remaja tampan itu menjauhkan tangannya.

"Mandi bareng aja biar cepet" celetuknya ngasal.

"Enggak!" Balas Ren tegas.

"Yaudah gue duluan-"

"Enggak!!!"

 
 

°°


 
^^Mereka jadinya mandi gantian atau bareng ya? Hemm...

   
 

Terimakasih sudah membaca,jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote,kritik,dan saran(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

LOVEMATE || HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang