Seminggu sejak kejadian bubur ayam itu,sejak itu juga Aga seperti orang bodoh saat di asrama maupun di sekolah.Saat dia bertanya dan berbicara soal apapun,Ren akan mengabaikannya. Jangankan menjawab,bahkan Ren tidak mau mengangguk atau menggeleng seperti biasanya.
"Gue denger Samuel dikeluarin dari OSIS,emang bener?" Celetuk Ega tiba-tiba.
Mendengar ucapan Ega,Ren,Aga,Rei dan Marrel langsung menoleh memperhatikan remaja berkulit tan itu. Mereka sedang di kantin sekarang,sibuk mengobrol sambil menghabiskan makanan mereka.
Marrel yang sedang melahap nasi gorengnya itu mengangguk,"Hm,dia yang keluarin" dia menunjuk Ren.
"Beneran!?"
Ren mengangguk.
"Kenapa lo keluarin, kak?" Itu Rei.
"Gak kompeten" jawab Ren singkat.
"Ketosnya kan elo,Rel. Kenapa dia yang keluarin?" Tanya Aga penasaran.
"Keputusan kan ditangan kita berdua. Asalkan gue setuju,Ren bisa pecat anggota Osis terus diganti sama kandidat baru" balas Marrel.
"Dih serem banget" Aga bergidik takut.
"Tapi Lo masih temenan kan sama Samuel,Ren?" Tanya Aga lagi.
"...."
Sluurpp
Bukannya menjawab,Ren malah sibuk menghabiskan mie gorengnya.
Yang lain saling tatap.
"Ren!" Panggil Aga lagi.
"...."
"E-ehem...nasi goreng Lo enak gak,kak?" Ega memecah suasana dengan merebut nasi goreng milik Marrel yang hanya tinggal sesuap.
"Gue udah selesai,gue ke kelas duluan" ucap Ren tiba-tiba lalu berdiri dan meninggalkan yang lain ke kelas.
Marrel,Rei,dan Ega saling tatap,tidak aneh jika Ren tidak banyak bicara. Tapi se-tidak banyak bicara nya anak itu,dia akan tetap menjawab pertanyaan temannya walaupun hanya dengan mengangguk dan menggeleng.
"Lo bikin kesalahan apa sama dia? Perasaan udah hampir seminggu dia gitu" celetuk Marrel.
"...." Aga melamun menatap mie gorengnya yang masih setengah piring.
"Aga!! Yeuu sekarang jadi elu yang ngirit ngomong" Marrel melempari wajah Aga dengan acar mentimun yang sengaja dia sisihkan dari nasi gorengnya.
"Mana gue tau,tanya aja dia sendiri" balasnya lalu ikut pergi meninggalkan ketiga temannya.
"Baru juga temenan bentar,udah berantem aja" celetuk Ega.
Di kelas,Aga dan Ren masih satu bangku. Tapi tetap saja tidak mengobrol.
Aga sebenarnya merasa canggung,dia tidak suka kalau mulutnya harus diam dan tidak berbicara berjam-jam seperti ini.
"Ren,lo inget tugas seni yang melukis itu nggak? Yang kemarin lusa dikasih sama pak Riko" tanyanya,berharap Ren mau menjawab.
"...." Ren sibuk dengan ponselnya.
"Nanti beli alat-alatnya yok! Gue yang bayarin,gimana?"
"...."
"Ren!"
"...."
Aga merotasikan matanya malas,"Gue udah minta maaf,kenapa Lo masih gini?" Tanyanya dengan nada dingin.
"...."
"Serah Lo,deh!" Aga lalu beranjak dari kursinya,dia ingin keluar mungkin bertemu lagi dengan Marrel dan yang lain. Tapi saat baru selangkah dia berjalan,seorang gadis menghampirinya.
°
•Marrel Novelian•
Ketos ganteng kita,sahabat lama Aga.
°°
Terimakasih sudah membaca,jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote,kritik,dan saran( ◜‿◝ )♡
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEMATE || Henxiao
Teen Fiction"Dia cium lo?" Ren mengangguk. "Lo mau gue bersihin bekas dia?" "H-hah?" [Boys love story!!] [18+⚠️] •Theme song : She A Wolf by WayV• Xiaodery||Henxiao||Henjun