"Baru pulang sekolah,ya?" Tanya salah satu orang itu.
Ren yang merasa di ajak bicara pun menoleh,"Iya" jawabnya singkat.
"Kelas berapa?"
"...."
Ren tidak menjawab,dia sibuk menelfon Aga dari ponselnya.
"Jawab dong,sombong banget"
"...."
"Lo cewek apa cowok? Kok cantik eaaa hahaha" laki-laki dengan pakaian hitam itu mencolek dagu Ren.
"Sialan!" Umpat Ren dalam hati seraya sedikit menjauh.
"Mending jadi sugar baby bos gue aja! Mau nggak?"
"Mau dong,baby?" timpal laki-laki yang di panggil 'bos' itu.
"Ck,Lo berdua buta!? Gak liat gue cowok?" Balas Ren sarkas,dia takut. Jarinya terus mengetuk tombol memanggil di ponselnya,berharap Aga segera menjawab panggilannya.
"Oitt mulutnya tajam juga ni bocah" si baju hitam malah mendekat lalu merangkul bahu Ren erat.
"Ck,lancang banget Lo!!" Laki-laki bermasker itu memukul kepala temannya,membuat si baju hitam menjauh dari Ren.
"Gue tau Lo cowok,tapi Lo cantik,jadi....errr gue pengen liat wajah lo yang memohon dan memelas di bawah gue. Mau,kan? Hm?" Lanjutnya tepat di depan telinga Ren, sekarang dia yang merangkul bahu Ren.
Ren menelan ludahnya kasar,tubuhnya merinding mendengar suara bariton orang itu bergema di telinganya.
Dugh
"Akhh-"
Ren menendang tulang kering laki-laki yang merangkulnya tadi,lalu cepat-cepat berlari menjauh dari tempat itu setelah sebelumnya menyimpan ponselnya ke dalam saku baju.
"Kejar!" Perintah laki-laki satunya.
Keduanya mengejar Ren,sementara Ren sudah hampir menangis. Dia terus berlari sambil memegangi tali tas nya,tidak peduli semua buku pelajarannya yang mungkin sudah basah.
"Mama,tolong aku" batinnya,air matanya sudah turun membasahi pipi itu bersama air hujan.
Sesekali dia menengok ke belakang,dua orang tadi masih mengejarnya.
"BERHENTI DONG SAYANG!!" teriak salah satu orang tadi.
"Bangsat!! Siapapun tolongin gue" umpat Ren,kakinya sudah terasa sakit karena terus berlari. Salahkan Ren yang jarang olahraga bahkan untuk joging pun dia hanya seminggu sekali saat ada pelajaran olahraga.
Beberapa puluh meter lagi dia sampai di asrama,namun sayang salah satu orang tadi berhasil meraih tas yang dia gendong di punggungnya.
Srekk
Tubuh Ren terjatuh ke belakang,dua laki-laki tadi langsung berdiri didepan Ren sambil tertawa menyeringai.
"Kamu gak bisa kabur ya,manis~"
"GUE COWOK,BANGSAT!! BUTA LO!!"
Laki-laki bermasker itu berjongkok,lalu mengangkat dagu Ren dengan tangannya.
"Mulutnya~ jangan kasar-kasar dong" ucapnya seraya meletakkan telunjuknya ke bibir Ren.
Ren memalingkan wajahnya,di dalam hatinya dia terus merutuki dirinya sendiri yang sangat lemah,bahkan berlari sedikit saja dia sudah lelah dan sakit kaki.
"Ngomong kasar lagi!! Lo mau gue cium?" Ucap laki-laki yang berjongkok itu.
"Bawa mobilnya ke sini!" Titahnya pada satu laki-laki lain,dan orang itu langsung pergi melaksanakan perintah.
"Hujan nih,neduh dulu yok!" Orang itu mengangkat tubuh Ren, menggendongnya ala bridal.
Ren berontak,dia bukan orang lumpuh,kenapa harus digendong?
"NGGAK!! LO SIAPA,BANGSAT!?"
"Gue? Lo lupa gue siapa?"
"Suaranya,gak asing"
"Nanti juga Lo tau gue siapa" laki-laki itu membawa tubuh Ren ke tepi jalan,berteduh di teras sebuah ruko kosong.
Saat turun dari gendongan orang tadi,Ren merasa kakinya sakit. Mungkin dia sedikit terkilir saat berlari tadi,belum lagi saat orang aneh itu membuat tubuhnya jatuh ke belakang tadi.
Orang itu terus menggandeng tangan Ren,hingga sebuah mobil berwarna hitam datang dan dia membawa Ren masuk ke sana.
"Lo mau bawa gue kemana,bangsat!! TOLONG!!!" Ren berontak dan berteriak, sialnya hujan masih begitu deras dan jalanan juga sepi sehingga tidak ada orang yang bisa membantu remaja pendek itu.
"Diam ya,manis! Nanti gue kasih permen,oke?"
"TOLO- emmm......."
Orang itu mengeluarkan sebuah saputangan dan membekap mulut Ren dengan benda itu hingga Ren pingsan lalu benar-benar membawa tubuh kurus itu masuk ke dalam mobil.
~
"Maaf,boleh pinjam charger gak ya? Hp saya mati"
"Oh boleh,silahkan"
Resepsionis itu menunjuk ke arah samping,dimana ada stopkontak yang di bawahnya ada sebuah charger.
"Terimakasih" Aga segera mendekat ke sana lalu menggunakan charger itu.
Kepalanya sedang pusing sekarang,karena semua masalah ini dan karena seluruh badannya yang basah oleh air hujan.
Dia berada di rumah sakit sekarang,Luna masih ditangani oleh dokter sejak satu jam yang lalu. Luka pada kepala Luna cukup serius,juga bahu gadis itu yang sepertinya patah,membuat penanganan semakin lama.
Beberapa menit,ponselnya menyala,Aga tersenyum kecil,setidaknya satu masalah sudah terselesaikan.
"Eh?"
Dia mengerutkan alisnya bingung,"Ren?" Gumamnya.
Ada tiga pesan dari Ren,dan dua belas panggilan tak terjawab dari roommatenya itu. Apa mungkin karena dia khawatir dengan keadaan Aga atau hal lain terjadi?
"Ren? Dia baik-baik aja kan?" Aga mulai panik,dia segera menelpon kembali Ren.
Tutt
Tutt
Tutt
"Sialan! Gak diangkat lagi"
Lima detik kemudian ponselnya berbunyi,Ren menelepon balik.
"Aga!" Suara Ren dari seberang sana yang terdengar panik.
"Ren sorry ya gue-"
"Gue diculik!"
"Hah!?"
"Gue dibawa ke sasana tinju,masih didekat asrama. Gue mohon tolong- AKH-"
Tutt
"REN!? Ck!!"
°°
Terimakasih sudah membaca,jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote,kritik,dan saran( ◜‿◝ )♡
![](https://img.wattpad.com/cover/372146936-288-k927514.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEMATE || Henxiao
Ficção Adolescente"Dia cium lo?" Ren mengangguk. "Lo mau gue bersihin bekas dia?" "H-hah?" [Boys love story!!] [18+⚠️] •Theme song : She A Wolf by WayV• Xiaodery||Henxiao||Henjun