UKS

321 24 2
                                    


>>Halo? Lanjut atau...?

°°

"Ow santai bro!"

"Dia tuh gak suka orang berisik kayak Lo!" Orang itu menunjuk Ren lalu Aga bergantian.

Aga mengalihkan pandangannya pada Ren,anak itu masih fokus dengan bukunya.

"Apa urusannya sama Lo?" Tanya Aga,dia menatap orang didepannya datar.

"Dia temen gue!" Balas siswa bername tag Samuel itu.

"Ren,lo bisa pindah duduk sama gue" ucapnya pada Ren.

"Biar dia pindah ke bangku Lo" lanjut Samuel seraya menunjuk teman sebangkunya.

"Gak perlu" balas Ren singkat.

"Kenapa? Lo gak pusing dengerin orang BERISIK kayak dia?"

"Berhenti bilang gue berisik! Sialan!" Aga tersulut emosi,dia berdiri lalu menarik kerah seragam Samuel membuat orang itu ikut berdiri.

Samuel tersenyum miring,"Emang Lo berisik!"

Bughh

Satu pukulan dari Aga berhasil mendarat tepat di pipi Samuel,membuat orang itu jatuh ke atas meja milik Ren.

Ren menghela nafasnya malas,selalu saja Samuel membuat keributan dengan orang-orang baru.

"Sialan!!" Samuel kembali berdiri lalu meninju wajah Aga.

Bughh

Brakk

Tubuh Aga terlempar ke belakang hingga terjatuh dan menabrak salah satu kursi milik siswa lain.

Para siswa kelas itu sudah berkumpul untuk menonton perkelahian Samuel dan Aga.

"Akh- brengsek!" Aga meringis merasakan sikunya yang sepertinya lebam terbentur kursi tadi.

"Lo anak baru,jadi gak usah banyak tingkah!!" Samuel duduk diatas tubuh Aga yang masih tergeletak di lantai.

Bughh

Sekali lagi Samuel meninju pipi kiri Aga,membuat sudut bibir remaja mullet itu mengeluarkan darah. Aga sendiri tidak bisa melawan,tangannya ditahan oleh kedua kaki Samuel.

Saat tangan Samuel terangkat untuk memukul wajah Aga lagi,seseorang berdiri lalu menahan tangan itu.

"SAM!!"

Keduanya terfokus pada orang itu,itu Ren. Dia menatap Samuel datar.

"Berdiri" Titahnya pada Samuel.

Samuel malah diam,mematung.

"Berdiri!!" Lalu Samuel berdiri, merapikan seragamnya yang sedikit berantakan.

"Lo,ikut gue!" Ren menarik tangan Aga,membawanya keluar dari kelas.

Aga susah payah berdiri karena punggung dan sikunya yang terasa sakit,tapi Ren malah menariknya begitu saja.

"Lo mau bawa gue kemana?"

"UKS"

"Orang gue gak apa-apa sshhh..." Aga meraba sudut bibirnya yang terasa perih.

Sesampainya di UKS,mereka langsung disambut oleh seorang perawat yang duduk di sebelah pintu ruangan itu.

"Loh,Ren? Kenapa?" Tanya perempuan bernama Rere itu.

"Bu Rere,dia yang sakit bukan saya" Ren menarik Aga lalu mendekatkan orang itu di depan Rere.

"Akh- sakit anjir!" Aga mengaduh,Ren menarik lengannya yang lebam.

"Berantem? Sampe bonyok gini,masih pagi Lo ini" Rere membawa Aga untuk duduk di ranjang UKS,Ren membuntuti dibelakang mereka.

Lalu Rere membuka sebuah kotak lalu mengambil plaster dan salep luka.

Kringggg

Bunyi telepon UKS membuat Rere menghentikan aktivitasnya lalu berjalan menuju telepon itu.

"Oke oke,saya langsung ke sana"

Setelah meletakkan kembali telepon itu,Rere mendekati Aga dan Ren lagi,"Ren,kamu tolong obati luka dia,ya? Ibu mau bantu anak kelas 10 yang pingsan. Makasih" Rere menepuk bahu Ren pelan lalu pergi meninggalkan mereka.

"Huh?" Ren membulatkan matanya bingung,"Kok gue?" Batinnya.

Canggung.

Ren hanya mematung untuk beberapa detik.

"Sini obatin" Aga menunjuk sudut bibirnya.


°°



Terimakasih sudah membaca,jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote,kritik,dan saran(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡


LOVEMATE || HenxiaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang