Tok tok tok
"Kak!" Panggil seseorang dari luar,lalu orang itu langsung masuk begitu saja ke dalam kamar Ren dan Aga.
Itu Rei yang datang dengan kantong kresek bewarna putih di tangannya.
"Kakak!!" Itu Ega yang juga datang bersama Rei.
"Kakak Lo mandi" ucap Ren. Lalu Ega menunjukkan ekspresi seperti 'Oh'
"Nih bubur buat Lo,katanya sakit" Rei memberikan kantong kresek tadi.
"Udah sembuh" Ren menerima kantong kresek itu lalu membukanya,"Kok dua?" Tanyanya.
"Itu bubur ayam, satunya lagi buat temen Lo. Ega yang beliin" jelas Rei.
Ceklek
Aga keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya yang basah dengan kaos nya,dia hanya menggunakan celana training panjang tanpa mengenakan atasan.
Ketiga manusia tadi langsung memusatkan perhatian mereka pada remaja tampan itu.
"Kakak!" Ega berlari lalu memeluk Aga erat.
"Kenapa?" Tanya Aga santai.
"Nggak apa-apa sih, cuma kangen aja" celetuk Ega.
Ngomong-ngomong,dua bersaudara itu baru bertemu saat Aga pindah ke sekolah barunya. Sebelumnya Aga berada di luar kota bersama orang tua mereka, sementara Ega di sini bersama kakak sulung mereka.
"Gue mau pake baju dulu" Aga mendorong Ega supaya melepas pelukannya,namun Ega menolak.
"Bentar,wangi~" Ega mengendus-endus tubuh Aga.
"Ega! Kenapa sih?"
"Kenapa? Cuma gini doang!"
Cup
Cup
Aga memutar bola matanya jengah,Ega mencium pipi kanan dan kirinya,"Iya iya udah sana,gue mau pake baju!" Ucapnya lalu mengusak surai coklat milik Ega.
"Hehe" dan akhirnya Ega kembali duduk bersama Ren dan Rei.
Sebenarnya pemikiran Ren belum terlalu terbuka soal interaksi seperti ini,apalagi dengan sesama lelaki. Walaupun mereka saudara,tapi Ren sedikit bingung,apa seperti itu tidak apa-apa?
Dia masih melamun sambil memperhatikan Aga yang sibuk berpakaian.
"Buruan mandi,Ren!" Titah Aga.
Ren lalu tersadar dari lamunannya,"I-iya" balasnya.
"Gue balik dulu,jangan lupa makan buburnya. Kalau perlu minum obat lagi" Ucap Rei.
"Bye kakak-kakak" ucap Ega sambil melambai.
°
"Jam segini makan,ntar juga laper lagi" gerutu Aga yang sedang menyendok bubur ayamnya.
"Gak mau? Biar gue makan" sahut Ren yang juga makan di depan Aga, mereka duduk berhadapan di lantai dengan alas karpet.
Mereka semakin akrab walaupun masih belum genap 48 jam bertemu. Mungkin karena Aga yang memang tipe orang yang supel dan Ren yang tipe orang 'iya in aja biar cepet'.
"Mau,tapi nanggung aja gitu. Masih sore"
Ren menatap Aga sebentar,acara makannya juga sudah selesai.
"Aga"
"Hm?" Aga menatap Ren dengan sendok plastik yang masih dia gigit di mulutnya.
"Makasih udah rawat gue,semalam" ucap Ren sambil menunduk.
"Oh itu,gue ngelakuin itu nggak gratis" jawab Aga dengan tersenyum jail.
"Huh?"
"Gue mau Lo balas kebaikan gue"
"Dengan?"
"Dengan jadi pacar gue"
"H-huh?" Ren membulatkan matanya.
Sementara Aga tersenyum cerah seperti tidak terjadi apa-apa,dia memperhatikan sudut bibir Ren. Anak itu makan sampai belepotan hingga di sudut bibirnya meninggalkan bubur yang barusan dia makan.
"Pacar?" Ren memiringkan kepalanya.
"Hehehe enggak,jadi temen gue maksudnya" Balas Aga.
Dia mendekatkan wajahnya pada wajah Ren.
Cup
Mata Ren membulat sempurna saat Aga mencium sudut bibirnya,bukan hanya mencium tapi Aga juga menggunakan lidahnya untuk menjilat bubur yang tersisa di sudut bibir Ren.
"Sialan! Lo ngapain?!" Ren mengusap-usap sudut bibirnya dengan lengan kaos panjang yang dia pakai.
"Lo makannya belepotan,jadi gue bersihin" jawab Aga tanpa rasa bersalah.
"Emang harus pake bibir sama lidah Lo!?"
"Sorry,spontan. Sorry ya,Ren?"
"...."
Ren kesal, menurutnya Aga terlalu lancang melakukan itu. Padahal Ren sudah berfikir akan menerima Aga menjadi temannya, tapi entahlah.
°°
Terimakasih sudah membaca,jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote,kritik,dan saran( ◜‿◝ )♡
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEMATE || Henxiao
Fiksi Remaja"Dia cium lo?" Ren mengangguk. "Lo mau gue bersihin bekas dia?" "H-hah?" [Boys love story!!] [18+⚠️] •Theme song : She A Wolf by WayV• Xiaodery||Henxiao||Henjun