Penasaran

374 40 7
                                    

Bulan bulan terlewati, jadwal konser pun sudah dipastikan. Member semakin sibuk dengan persiapan konser pertama mereka, dan juga adanya undangan untuk menghadiri award di Amerika. Bulan bulan sebelumnya member juga telah disibukkan dengan persiapan album baru mereka yang rencananya akan rilis sebelum pengumuman solo karir mereka. Yah, hal ini dilakukan mengingat jadwal wamil jin yang sudah diputuskan oleh jin dan Suga.

Saat ini para member tengah berada di ruang latihan mereka, kembali melatih gerakan dance mereka. Sudah sejak 2 jam yang lalu mereka berlatih bersama, hingga sekarang tiba saatnya makan siang. Namjoon berinisiatif memesankan makan untuk mereka semua, tapi dengan cepat taehyung sudah mendahului.

"Hyung, bagaimana kalau kita makan di kantin saja? Itu akan lebih menghemat waktu bukan? 😊" dengan senyum kotaknya taehyung menawarkan diri.

"Ekhem, bukankah kita bisa memesannya melalui aplikasi perusahaan? Daripada kita harus capek kesana." Tanya yoongi dengan nada curiga.

"Iya, kita bisa memesannya masing masing." Sahut Jimin sambil tersenyum menggoda taehyung. Dia tau taehyung hanya mencari alasan saja, Jimin tau betul apa yang diinginkan taehyung.

"Tapi kau bisa makan disana Taehyiung a, lagipula kita masih istirahat." Kata namjoon yang membuat taehyung kembali tersenyum, dia segera meninggalkan ruang sambil meminta ditemani oleh Jimin tentunya.

"Ada apa dengannya?" Tanya jin yang baru saja bergabung dengan member lain di ruang latihan. Dia sempat berpapasan dengan taehyung dan Jimin di lorong setelah dari toilet.

"Entahlah, mungkin mau menemui kekasihnya. Kekeke" jawab asal namjoon, sebenarnya dia juga tidak tau alasan sebenarnya.

"Omo, apa itu benar? Baguslah kalau begitu." Ucap jin yang tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Sebenarnya ada perasaan lega saat tau kalau taehyung sudah menemukan penggantinya. Selama ini dia merasa agak canggung setiap berinteraksi dengan taehyung, bukan hanya karena perasaan taehyung tapi juga karena takut menyakiti hati kekasihnya.

"Oh, mana Jungkook? Kenapa dia tidak ada?" Tanya jin setelah menyadari jika tidak Jungkook di ruang itu.

"Dia di panggil Bang PD, sepertinya ada yang pekerjaan tambahan untuknya."

"Yaissh, apa apaan orang itu selalu saja memberi tugas tambahan seenaknya saja. Apa dia tidak tau kalau kita saja sudah kualahan dengan jadwal sekarang?"

"Hyung, sabarlah dulu. Kau tidak perlu marah seperti itu, lagi pula ini akan lebih baik, dengan begini Jungkook akan belajar terbiasa bekerja tanpa kita. Kau ingat itu?" Ucap hobi berusaha menenangkan Hyung tertuanya itu.

"Aku tau, tapi memberi dia tugas tambahan itu rasanya terlalu berlebihan. Cukup kita bertiga saja yang berurusan dengan perusahaan."

"Yah, Hyung kau melupakanku?" Bantah yoongi yang merasa di bedakan oleh hyungnya ini.

"Kalau kau kan sudah terbiasa direpotkan, lagipula kau selalu lebih baik dalam mengatur keputusanmu untuk agensi kita."

"Hem, kau benar. Lagipula kenapa kalian mau saja berurusan dengan perusahaan? Bukankah lebih baik kalian cukup fokus dengan kita?"

"Hyung, kita seperti ini demi kalian. Terlebih para maknae. Kami tidak mau mereka dilibatkan dengan permasalahan perusahaan, lagipula dengan begini kita bisa lebih leluasa mengawasi perusahaan agar tidak terlalu semena mena dengan kita." Ucap namjoon menjelaskan.

"Sudah namjoon a yoongi a, kita tidak perlu membahas ini. Untuk saat ini kita fokus saja dengan konser kita nanti. Hooaaaahh, aku sudah lebih dulu gugup setiap mengingat rencana konser kita. Apa semua akan berjalan lancar seperti biasa? Aku harap kita tidak ada yang sakit saat waktunya tiba." Mereka berempat pun akhirnya menghabiskan waktu istirahat mereka bersama sambil menunggu para member lain datang kembali.

The Truth Untold || JinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang