Bantuan

533 67 17
                                    

Konser kedua di mulai, sama seperti konser pertama Tae dan Jungkook harus melakukan fan service, namun di konser ini Jimin pun ikut dilibatkan. Sesuai perhitungan, penggemar sangat terhibur melihat interaksi mereka. Bahkan ada juga aksi fan service dari jin, namun hanya aksi kecil yang lumayan membuat Jungkook harus mengontrol sikap jin. Kalau kalian ingat saat jin melakukan tarian body roll bersama namjoon, dan yah itu cukup membuat Jungkook merasa kesal. Beruntung Jungkook yang sekarang sudah lebih pandai mengontrol emosinya, jadi dia masih bisa bersikap biasa saja.

Berbeda dengan konser sebelumnya, konser hari kedua ini jin sempat mengalami perubahan suasana hati tiba tiba. Saat tiba waktu berbincang dengan army di pertengahan acara, jin terlihat sempat menahan tangis. Saat kamera layar utama menyorotnya pun terlihat sangat jelas matanya berair dan dia sedang mengigit bibir nya. Dan ya, Jungkook melihatnya dengan jelas di layar utama. Yang luar biasa adalah mereka berdua berhasil mengontrol emosi masing masing, konser berjalan dengan sangat lancar.

"Jungkook a, apa benar tidak apa apa? Seharusnya dari awal kita batalkan saja rencana kita ini, aku tidak tega melihat jinhyung. Apalagi wawancara sialan tadi" Ucap Jimin saat perjalanan menuju hotel.

"Tidak perlu kau pikirkan Hyung, bukankah ini yang dia mau?" Jungkook menjawab dengan santai menatap ke luar jendela mobil.

"Tapi Jungkook a, bagaimanapun juga waktunya sepertinya tidak tepat. Kau tau kan bagaimana tertekannya dia mengenai wajib militer ini?" Jungkook menarik nafas dalam sebelum menghelanya.

"Setidaknya berita ini bisa menutupi berita tentangku dan Tae untuk sementara Hyung, aku benar benar bosan jika harus melakukan hal hal seperti itu. Aku tidak masalah jika harus membuat momen bersama kalian, tapi untuk melakukan interaksi yang terlalu juga aku merasa tidak nyaman. Dan seharusnya jinhyung tau itu, tapi apa yang terjadi? Dia tidak pernah mengeluh sekalipun tentang itu, aku jadi ragu dengan perasaannya. Hyung, apa menurutmu aku salah jika berpikiran seperti itu?" Setitik air matapun lolos mengalir di pipi Jungkook.

Tidak akan ada orang yang bisa mengerti apa yang saat ini dipikirannya, bagaimana perasaannya. Bahkan orang yang paling dicintainya pun sepertinya tidak mengerti dengan perasaannya saat ini.

"Kau tau sifat jinhyung bukan Jungkook a, dia tidak akan tau jika kau tidak memberi tahunya. Lebih baik bicaralah lagi dengannya, saat ini dia pasti sangat membutuhkanmu" setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara mereka, mereka saling diam sampai tiba di hotel. Jimin pun segera menuju kamarnya untuk istirahat, sedangkan Jungkook yang sudah akan masuk ke kamarnya tiba tiba saja membatalkannya, dia memilih menuju ke kamar jin.

Jungkook cukup terkejut saat melihat kamar jin terlihat tidak terkunci, namun terlihat jelas jika kamar itu masih gelap. Jungkook mencoba masuk pelan pelan ke dalam kamar, dia melihat sekeliling dan kosong. Tidak ada siapa siapa.

Samar samar terdengar suara Isak tangis dari arah kamar mandi, Jungkook segera menuju arah suara itu dan membuka pintunya. Jungkook terdiam saat melihat orang yang dicintainya itu duduk dengan kepala tenggelam di lututnya dengan suara tangis yang jelas ditahannya.

"Apa itu sakit?" Bukan menenangkan, namun pertanyaan sarkas yang justru keluar dari mulut Jungkook. Dengan lengan di tekuk di dadanya serta mata yang tajam menatap ke arah jin, Jungkook seolah tidak peduli dengan kondisi jin.

"Apa sesulit itu untuk menolak semua perintah agensi?" Jin tidak bergeming, dia masih tetap dengan posisinya. Dan ini berhasil membuat Jungkook harus mengalah dan segera mendekatinya. Dia berlutut di depan jin, mengangkat kepala jin agar mau menatapnya.

"Kau selalu bilang untuk mencintai diri sendiri bukan? Tapi kenapa kau selalu menyakiti dirimu sendiri yoebo?" Jin hanya diam dan terus menangis membuat Jungkook kembali emosi dengannya

The Truth Untold || JinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang