Menemani

481 58 15
                                    

Baru saja jin membuka hasil pemeriksaannya, tiba tiba saja suara Jungkook sudah mengejutkannya. Jin benar benar tidak mengira jika Jungkook akan datang kesana sepagi ini.

"Jungkook a, sebaiknya kau segera kembali ke apartemenmu." Ucap jin dari balik pintu, dia sudah menguncinya lebih dulu sebelum Jungkook berhasil masuk ke kamarnya

"Ada apa denganmu jin? Aku kesini karena mengkhawatirkan mu." Jin yang mendengar itu bergegas meraih ponselnya dan mengirim balik email dari dr Cha kepada Jungkook.

"Jungkook a, baca pesanku sekarang." Jungkook pun segera membuka isi pesan tersebut.

"Yoebo, kapan hasil ini keluar? Kenapa kau tidak memberitahuku?"

"Aku juga baru saja membacanya Jungkook a, jadi sekarang kau cepatlah kembali ke apartemenmu. Setelah ini aku akan memberi tahu sejin Hyung untuk segera melakukan tes pcr ulang untuk semua karyawan disana."

"Kalau begitu aku akan tetap disini sampai ada pihak agensi yang datang untuk memeriksamu." Ucap Jungkook yang sudah duduk di balik pintu, begitupun jin yang juga sudah duduk di sisi lain pintu itu.

"Jangan konyol Jungkook a, lebih baik kau segera kembali dan pastikan kau tidak akan tertular." Tidak ada jawaban dari seberang, jin tau jika Jungkook sedang menahan emosinya karena itulah dia ikut diam.

"Yoebo, bagaimana rasanya?" Suara Jungkook mulai terdengar, namun dari suaranya bisa dipastikan jika Jungkook sedang menangis.

"Aku baik baik saja Jungkook, justru keadaanku akan semakin memburuk jika kau sampai tertular karenaku." Jin menjawab dengan nada sangat halus namun penuh permohonan. Dia  sangat berharap kali ini Jungkook mau mendengarkan ucapannya.

Jungkook masih menangis tapi berusaha agar orang di balik pintu itu tidak mendengarnya, mereka berdua saling diam dan tidak ada yang mau memulai percakapan lagi.

Jin kemudian mengambil ponselnya dan segera mengirim hasil pemeriksaannya kepada sejin, selain itu dia juga mengirimnya di grup chat member. Belum satu menit terkirim ponsel jin sudah di bombardir banyaknya pesan dari member dan manajer mereka. Menit selanjutnya ponsel jin kembali berdering, sejin melakukan panggilan dan segera di terima oleh jin.

"Jin, kapan kau melakukan pemeriksaan? Dan kenapa kau tidak memberitahuku dulu?" Tanya pria di seberang sana.

"Kemarin aku tiba tiba merasa tidak enak badan Hyung, tenggorokanku terasa sakit dan badanku sempat demam. Karena hasil pemeriksaan yoongi positif jadi aku berinisiatif untuk melakukan pemeriksaan dulu."

"Hem begitu, kalau begitu aku akan membuat beritanya dulu. Lalu sekarang kau ada dimana? Bagaimana kata dokter untuk kondisimu?"

"Kemarin aku sudah di beri beberapa vitamin dan beberapa obat Hyung, dan syukurlah rasanya sudah lebih baik. Menurutnya aku harus isolasi mandiri dulu sampai nanti pemeriksaan selanjutnya, mungkin 7 sampai 10 hari lagi mereka akan kesini lagi."

"Baiklah kalau begitu. Eoh jin, kalau kau butuh apapun tolong segera hubungi aku ya. Sebentar lagi aku akan menghubungi Sihyuk Hyung dulu."

"Iya, terimakasih Hyung." Setelah mematikan panggilannya, jin kemudian menekan ponselnya lagi untuk mengirim pesan. Dia ingin meminta dokter cha agar segera ke apartemennya lagi untuk mengecek kondisi Jungkook yang masih bertahan disana. Saat ini Jungkook masih diam mendengar apapun yang sedang dilakukan jin di dalam kamar.

"Jungkook a, aku lapar." Setelah beberapa saat suasana hening akhirnya jin mulai berbicara lagi. Sebenarnya perutnya yang sedang lapar yang memaksanya agar mengatakan hal itu. Jungkook yang mendengar itu segara berdiri dan berjalan menuju dapurnya tanpa menjawab ucapan jin.

The Truth Untold || JinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang