Toxic - 006 : Harga Diri Rendah

144 15 5
                                    

Yang masuk terlebih dahulu ke dalam rumah Yunho, adalah Wooyoung--tepat setelah pintu dibuka dengan kuncinya. Wooyoung yang dalam keadaan muak, lantaran sepanjang perjalanan mereka pulang--tak jadi berjalan-jalan karena selebihnya waktu terbuang di cafe--Yunho terus menekannya dalam topik yang tak ingin Wooyoung dengar lagi.

Sungguh muak, karena Wooyoung merasa yang dilakukannya tak salah.

Yunho yang memulainya.

"Ini yang aku gak suka dari kamu." kata Yunho, menutup pintu utama rumah satu lantainya.

Wooyoung yang sebenarnya ingin berlalu, memilih berbalik--tak senang jika Yunho terus mempermasalahkannya. Toh, Wooyoung tak mendapatkan apa yang diinginkannya seharian ini. "Apa? Hm? Apa?!"

"Kenapa sih kamu itu suka banget buat cari perhatian depan muka umum?" tanya Yunho seraya mencoba menyentuhnya.

Tapi Wooyoung menepis, matanya melotot marah, dan merah. "Loh? Aku cuma ngobrol?"

"Gak dengan permalukan aku."

Wooyoung mendecih merendahkan begitu mendengar kalimat tipis dari sosok jangkung, yang wajahnya terlalu mulia untuk orang-orang bisa berpihak pada dirinya. "Ya, kamu yang memang malu-maluin!!"

Kali ini Yunho berhasil menyentuhnya di lengan, menahannya. "Aku bisa ladenin kamu marah-marah, tapi gak di depan orang-orang."

Hal itu justru membuat Wooyoung semakin menantangnya. Di posisinya berdiri, Wooyoung menengadahkan lehernya, menatap tanpa mundur. "Kenapa?! Takut?!"

Dan yang bisa Yunho lakukan hanya menguatkan cengkramannya. "Kamu itu selalu, selalu aja haus perhatian dari dulu!"

Itu agak menyakiti Wooyoung secara fisik, tapi tak mengalahkan apa yang dirasakannya di perasaannya. Wooyoung benar membentak, tak menahan apapun. "Karena kamu gak pernah kasih aku perhatian itu!!"

Cukup frustasi Yunho menatap, dirinya pun memerah, bukan hanya di mata, tapi sampai ke lehernya. "Aku kurang apa, Wooyoung?"

Sayangnya Wooyoung berteriak, benar-benar merasa muak. "Kamu kurang! Kamu kurang segala-galanya dari yang aku butuh! Aku bisa rasain perbedaannya, Yun! Kamu itu beda dari masa sebelum kita lulus kuliah! Kamu itu beda sejak--"

Itu adalah trigger untuk Yunho.

Wooyoung tahu bahwa marahnya Yunho adalah hal yang dirinya hindari, tapi tetap tak membuatnya bisa berhenti untuk mengedepankan egonya, di keadaan bahwa dirinya lebih leluasan dan lebih vokal akan perasaannya.

"Sejak apa, hm? Sejak apa?" tanya Yunho kemudian.

Sedikit Wooyoung menurunkan intonasinya, tapi tetap tak mengalah. "Anjing... I fucking hate you..."

"Ngomong sekali lagi."

Hentakan dari lengan yang dipegang oleh Yunho, membuat Wooyoung cukup takut, tapi tetap kembali untuk berteriak di depan wajahnya. "Kenapa susah banget buat kamu ngertiin aku, hah?! Kenapa susah banget buat kamu puja-puja aku lagi?!"

Ada erangan lelah, jelas dari Yunho seketika. "Astaga, Wooyoung, aku kurang apa--"

"WAKTU!! KAMU KURANG WAKTU!!"

Jeritan dari Wooyoung membuat Yunho menggertakkan giginya, dan menarik Wooyoung lebih rapat padanya.

Panik. Wooyoung segera mendorong Yunho dan melepaskan diri. Wooyoung membawa dirinya mundur setelah lepas, beberapa langkah, lalu menunjuknya dengan panas di matanya membawa air matanya menggenang. "Dengar, ya, Yun! Aku ini orang yang bikin kita lakuin dosa itu! Aku ini orang yang seharusnya kamu perlakukan dengan baik atas semua yang kamu lakuin ke--"

TOXIC (ATEEX BXB)Where stories live. Discover now