Toxic - 009 : Matahari Pagi Pt. 2

128 13 0
                                    

Sepiring cake itu ditaruh di meja.

"Strawberry shortcake?"

Seonghwa, saat itu mengangguk secara malu-malu ketika pelayan mengantarkan pesanan terakhirnya di mejanya. Seonghwa agak menggigit bibir bawahnya, melihat bagaimana San, yang sudah satu bulan menjalin hubungan dengannya, tengah mencoba mengenal lebih dan lebih jauh lagi. Seonghwa mengaitkan helaian rambut panjangnya ke belakang telinga, dan masih bertahan dengan senyumannya.

Sampai San tak bisa menahan rasa gemasnya, terhadap sosok yang lebih tua darinya tersebut. "Okay, so, cheating day?"

"Iya." kata Seonghwa, meraih garpu kecil untuk memakannya.

Tapi San mengulurkan tangannya dahulu, meminta.

Sehingga Seonghwa memberikan garpunya pada San, dan tak menyangka bahwa sosok itu mengambil napkin di mejanya, untuk mengelap garpu tersebut. Setelahnya, San memberikannya pada Seonghwa kembali secara terbalik, agar sosoknya bisa menyentuhnya di bagian bawah garpunya. 

"Kurang kalau cheating day makan ini aja."

"Makasih." kata Seonghwa, tersenyum gemas, dan mulai memotongnya, di cafe di mana mereka tengah berkencan. Seonghwa mengangguk pelan, bicara dengan manis, seolah mengenyampingkan fakta bahwa dirinya adalah seseorang yang tengah berada di ujung pendidikan untuk gelar S2-nya. "Aku sukanya strawberry soalnya. Aku bisa habisin berkilo-kilo strawberry sendiri--itu kalau aku gak ingat harus pertahankan berat badanku di 62 kilo, sih."

"Beratmu 62 kilo?" tanya San mengulang.

Seonghwa tersadar, pada San, yang dirinya ketahui sangat aktif berada di gym. Jadi Seonghwa mencondong, penasaran. "Beratku ideal gak? Dulu mantanku bilang, aku terlalu kurus, segini."

"Sebenarnya buat tinggi kamu--178 senti, 'kan?--itu idealnya 63 kilo sampai 79 kilo. Yang penting persentase lemak tubuhnya kecil deh." kata San, yang meraih gelas kopinya, menyesap dahulu. San pun melanjutkan, sambil menyentuh pipi Seonghwa setelahnya. "Mungkin mantan kamu benar, tapi percaya deh, kamu itu cantiknya kayak sekarang. Udah sangat cocok sama berat badan kamu sekarang."

"Beneran?" tanya Seonghwa mencari validasi itu.

San dalam anggukan, menyetujuinya. "Aku sendiri suka yang kurus--kalau kita bicara tipe ideal."

"Dan kenapa?"

"Suka aja." San tersenyum lembut, sampai Seonghwa tak mempertanyakan.

Sepiring strawberry shortcake itu ditaruh di meja.

Seonghwa mengangkat wajahnya, bersamaan dengan mendapatinya kecupan di dahinya, sebelum San mendudukkan diri di kursi sampingnya--di halaman belakang. Dua kursi yang berada di sana terhalang satu meja kopi, di mana memang ada segelas kopi milik San. Seonghwa tersenyum manis, saat San mengelap garpu plastik dari bawaan tokonya--di mana San keluar sebentar untuk membelikan ini padanya, dan menatanya di piring--menggunakan tisu, sebelum memberikannya pada Seonghwa.

Dan itu mengobati.

Sungguh.

Seonghwa tak memikirkan nyeri di lubang pantatnya, pun di beberapa bagian tubuh lainnya.

Saat San mengusap kepalanya, mempersilahkannya untuk makan, dirinya tak bisa menahan rasa bahagianya.

"Makasih, Sayang..."

TOXIC (ATEEX BXB)Where stories live. Discover now