Toxic - 024 : Asumsi Salah

101 18 3
                                    

Rabu sepi.

San merasa sakit hati semalaman tapi dia menekan diri untuk tak mempermasalahkannya, dan langsung segera tidur, sehingga kedatangannya ke tempat tinggal Seonghwa hanya membuatnya berpindah tempat tidur saja dari apartemennya. San bahkan mengantarnya ke bandara di pagi itu, sebelum berangkat untuk bekerja. Dan selama beberapa jam telah mengajar beberapa klien private-nya, San kembali melamun untuk menunggu jadwal siang. 

Ada banyak hal mengganggunya setelah selama ini.

Setiap kali Seonghwa tak pernah mengatakan apapun padanya terkait hal, atau bahkan hanya mengatakannya di waktu sebelum dirinya berangkat, itu membuat San semakin merasa rendah. Seonghwa seolah tak pernah menghargainya, dan semua hal itu membenarkan San untuk terus menyiksanya.

Toh apa fungsinya sekarang?

Kekasih?

Sepasang kekasih seperti ini?

San yakin dirinya bisa lembut, jika saja Seonghwa tak menginjak-injak harga dirinya.

Ya... San... yakini itu, tapi tak bisa terjadi, karena Seonghwa pun terus merendahkannya, bukan?

Maka, tanpa kelelahan pun, mood San benar-benar turun. Tenaganya untuk bersosialisai pun terasa tak ada, dan sepertinya takkan ada yang bisa memperbaiki segala hal ini.

Ah... atau mungkin...?

San merogoh ponselnya di posisi duduknya menyendiri, di dalam locker room. San segera membuka salah satu aplikasi, pun salah satu ruang pesan langsung, dan kemudian menggulir percakapan semalamnya dengan seseorang, yang berbicara nakal saling menggoda, dan berakhir dengan masing-masing bernafsu, ingin melampiaskan.

Jadi San menyentuh kolom chat... dalam pemikiran untuk menghubunginya.

Toh Seonghwa pergi tiga hari.

Toh Seonghwa takkan tahu jikalau dirinya pulang tepat waktu ke apartemennya, tapi membawa seseorang.

San dalam kegundahan dan ingin mencari pelampiasannya.

Hingga diketiknya pesan yang ingin disampaikannya;

pacar gue ada acara tiga hari

Dikirim.

San mengetik lanjutannya.

mau main ke apart gu|

Belum selesai, terlihat ada tanda bulatan hijau kecil di dekat foto profilnya, menandakan bahwa tujuannya sedang online.

Dan senyuman San terpatri, untuk melanjutkan kalimatnya,

gue rasa ini salah sanyukta
ayo berhenti sebelum terlalu jauh

namun balasan Wooyoung, sosok itu, lebih cepat daripadanya.

San merasa... apa ini?

Dipermainkan...?

.

.

.

Seluruhnya Jongho kerjakan dengan seluruh darah penghabisannya dan dirinya tak merasa puas sama sekali. Seluruh hal yang Jongho tuangkan ke dalam tulisannya terasa memaksa, dan sangat mengecewakan, dan Jongho tahu dirinya harus menghadapi konsekuensi itu. 

Maka, ketika Jongho tiba di kantornya dalam keadaan belum benar-benar tidur, dirinya terlihat seperti tanpa nyawa. Yang Jongho ingin lakukan hanyalah menyetorkan tulisannya secara langsung, mendengar beberapa kritik dan saran, dan setelah itu akan mencuri waktu untuk tidur sejenak.

TOXIC (ATEEX BXB)Where stories live. Discover now