Toxic - 022 : Kepuasan Fantasi

123 19 0
                                    

Tak tidur, jelas.

Mana mungkin Jongho tidak tidur, bukan, setelah semalam mengetahui bahwa Mingi bersama muaknya mengatur ulang laptopnya, menjadi setelan pabrik. Dalam artian, Mingi berhasil menghilangkan semua yang tengah Jongho perjuangkan dalam beberapa hari ini.

Ya, Jongho memiliki back up, tapi itu adalah draft lama.

Dari keseluruhan ide, baru tertuang setengah--itu pun ada banyak yang belum diperbaiki. Namun bagaimana lagi? Jongho menggunakannya karena sadar adalah kemustahilan jika dia harus menulis ulang semuanya dari awal. 

Jongho berusaha untuk tidak stress.

Berusaha untuk tidak memikirkan betapa marahnya ia pada Mingi sekarang.

Besok adalah hari terakhir dan tak ada negosiasi lagi, karena setelahnya Jongho harus mulai membuat sekuel yang diminta. Sungguh, ini benar-benar memuakkan, tapi lagi dan lagi, Jongho mencoba untuk tak merasakannya.

Entah di mana Mingi berada sekarang.

Mungkin tertawa puas telah berhasil mengacaukannya.

.

.

.

Hongjoong masuk ke dalam kamar, tahu bahwa waktu semakin tipis adanya. Hongjoong menghampiri Yeosang di atas kasur, terbaring, dengan kondisi tubuh sudah agak membaik, setelah mereka mendatangkan dokter sekitar dua jam yang lalu. Dengan itu Hongjoong merapat padanya, yang menatap dengan sangat memohon, ketakutan sendiri.

"Aku pergi ke kampus, ya? Jangan buka tokomu."

Tangan Yeosang terulur, ingin menyentuhnya. 

Baru saja Hongjoong hendak berdecak, Yeosang segera menjelaskannya.

"C-cuma... tiga hari... 'kan?"

Ya, Yeosang sudah memahami.

Tepatnya mengalah, karena Yeosang tak ingin... memperpanjang urusan mereka.

Dan Hongjoong tak dalam keadaan ingin memaksa. Hongjoong melihatnya benar-benar masih belum bisa diajak bicara atas kejadian yang sebenarnya ada dan mengakar di dalam hubungan mereka. Maka, setidaknya, Hongjoong hanya melakukan apapun untuk membuatnya sembuh.

"Besok aku berangkat dan tak perlu buka toko."

Yeosang mengangguk pelan.

Toko bunga tersebut tak menjadi tumpuan untuk hidup, maka Hongjoong memang tak memikirkan untuk menambah karyawan guna membantu Yeosang. Toh, Hongjoong hanya ingin melihat Yeosang yang berada di sana, mengurusnya. 

Diam, Hongjoong membiarkan tangannya digenggam oleh hangatnya tangan Yeosang. Hongjoong hanya berakhir denga merapat padanya, mengecup dahi sang kekasih, dan izin untuk berangkat.

Oh, sungguh, Hongjoong tak tahu sepanjang apa hubungan mereka akan berjalan... jika terus seperti ini.

Hongjoong butuh... sangat butuh... Yeosang kembali seperti sedia kala, sekalipun dirinya... sudah cukup menikmati, bagaimana kekuasaan selama bertahun-tahun ini. Seolah memang, Hongjoong mendapatkan hatinya terobati, untuk seluruh hal ini.

.

.

.

Waktu istirahat.

Di area yang telah ditentukan, masih di sekitar bank, Wooyoung bersandar pada dinding di dekatnya, sambil menyodorkan beberapa lembar uang pada sosok di hadapannya. 

TOXIC (ATEEX BXB)Where stories live. Discover now