Tangan kiri Ethan terangkat "Aku Dewi yang Agung cahaya yang menerangi kegelapan, melepas mu kegelapan yang menyelimuti ku".
"Ugh!".
Geril memegang tangan Ethan erat menghentikan pelepasan mate, hatinya terasa panas seolah terbakar. Marah menyelimuti dirinya, mata merahnya menyiratkan kemarahan yang membuat mata biru laut yang indah bergetar takut.
"Kau pikir aku akan melepas mu begitu saja?" Ethan mengerutkan keningnya, ia merasa sangat takut dan merasa sangat lemah di hadapan Geril.
"Apa kau tahu berapa banyak kesulitan yang ku lalui karena mu?. Dan kau ingin melepas ikatan kita?" Menatap tajam "Jangan bercanda".
"Aku kegelapan yang di terangi cahaya yang menerangi jalan ku yang gelap. Alpha dari Dewi dunia, tidak akan pernah melepas mu. Aku menghukum omega ku yang berniat melawan Alphanya".
"ARGHH!!!".
Terjatuh di atas tanah dan mengerang kesakitan, tanda bulan sabit bersinar di lehernya. Tubuhnya memanas dan nafasnya terengah-engah, ia bergeliat seperti ulat karena rasa sakit dan panas yang di rasakan pada tubuhnya. Air liur yang mengalir dari sudut bibirnya begitu menggoda di mata Geril, Geril menjilat bibirnya sendiri.
Mengungkungi Ethan dan menahan kedua tangannya di atas kepala dengan satu tangan, mencumbu bibirnya dan menjilati air liurnya yang keluar.
"Umh... Hngh, Ngh...." Desahan Ethan begitu merdu di telinga Geril.
"Mendesahlah lebih keras Dewi ku" bisiknya rendah.
Membuka pakaian Ethan dan meninggalkan bercak kemerahan di leher, dada, dan perut. Geril membuka pakaiannya hingga tidak menyisakan sehelaipun begitu juga Ethan, membalik tubuh Ethan menggigit pantatnya yang sintal dan meninggalkan tanda di sana.
Turun menjelajahi paha hingga telapak kaki, menjilat, menandai, dan menggigitnya. Meraih tangan Ethan dan menciumnya, menghirup feromon yang menguar membuatnya serasa melayang ke udara.
"Ngh... Ah... Geril, sakit... Hentikan" air mata membasahi pipinya sedari tadi dan merintih kesakitan, Geril menjilat air matanya tanpa sisa.
"Jangan menangis dan nikmati hukuman mu".
"Aku... Tidak tahan lagi, hngh!" Terisak.
Menggigit telinga "Ssttt, semuanya akan baik-baik saja" mencium kening Ethan.
Merentangkan kaki Ethan, mengarahkan penisnya ke lubang Ethan.
"ARGHH!!. SAKIT!!!".
"Sangat sempit!".
"Hnghhh!!".
Kembali memasukkan lagi dengan keras "Ja-jangan bergerak, ku mohon sebentar saja" tubuh yang lebih kecil bergetar hebat.
Geril tidak mendengarkan Ethan dan menggerakkan pinggulnya dengan cepat dan kasar, Ethan hanya mampu merintih dan menangis di bawah Geril. Berusaha memberontak tak ada gunanya, tanda mate di lehernya terasa membakar seluruh tubuhnya. Sangat menyakitkan.
Hanya mendesah berulang kali dan berteriak saat Geril menumbuk lubang di bawah sana.
"Ini yang paling ku benci, Geril bergerak seperti hewan buas tanpa kendali".
"Aahh Ngh... Ku-nghh ahh umhhh. Ku mohon angh! Pe-pelan-pelan hnghh ah!".
"Sial ini sangat sakit!".
"Ahh..." Geril mengeluarkannya di dalam Ethan.
"Aahhh!!" Ethan juga keluar sesudah Geril.
"Aku sangat lelah. Apa aku boleh tidur?".

KAMU SEDANG MEMBACA
I Got You
WilkołakiTidak pernah terpikir pun oleh ku, nasib malang yang menimpa diri ku. Keluarga ku di kenal dengan keluarga yang kuat, ayah dan ibu ku adalah pembunuh handal yang sulit untuk di temui apalagi meminta jasa membunuhnya. Kakek ku yang kepala keluarga se...