Part 7

1.5K 103 3
                                    

Pagi hari membuat seorang omega yang tengah meringkuk di ranjang perlahan terbangun, matanya mengerjap memfokuskan pandangan. Di lihatnya jam dinding menunjukkan pukul sembilan pagi, ia sendirian di sini.

Kakinya berjalan menuju pintu, saat pintu terbuka betapa terkejutnya melihat dua orang bertubuh besar dengan setelan kemeja putih berpadu jas hitam.

"Ada yang Anda butuhkan Tuan?".

"Aku tidak menyangka dia akan menempatkan bodyguard".

"Aku ingin bertemu Rion".

"Tuan muda sedang bekerja, beliau meminta Anda untuk mandi dan segera sarapan di meja makan".

"Baiklah".

Di tutupnya pintu kemudian berjalan menuju balkon, sekarang pintu balkon tidak di kunci juga. Angin berhembus menerpa wajahnya, ia di lantai 3, banyak bodyguard yang berjaga di setiap sudut. Akan sangat sulit untuk mencoba kabur, ini bukan tempat saat pertama kali bertemu Rion.

Memutuskan untuk membersihkan diri dan memakai pakaian yang terletak di atas sofa, Rion pasti sudah menyiapkan pakaian ini ketika ia terbangun. Ethan di pandu oleh 2 bodyguard menuju meja makan.

"Banyak cctv yang terpasang" mata Ethan menelisik setiap sudut.

Sampainya di meja makan kedua bodyguard itu berdiri tidak jauh darinya, 2 orang pelayan juga berdiri tidak jauh darinya. Ethan yang dulunya selalu merepotkan orang lain tidak merasa canggung sedikitpun maupun tidak nyaman.

Selesai makan ia kembali pada kamar yang di tempati sebelumnya, ia hanya duduk menonton TV seorang diri. Lambat laun ia merasa bosan, tidak ada yang bisa di lakukannya sepanjang hari ini kecuali menonton TV, ke kamar mandi atau toilet, membaca buku di rak, dan hanya bisa keluar saat makan saja.

Ini membosankan, biasanya ia sibuk dengan banyak hal tapi sekarang tidak ada satupun yang bisa ia lakukan. Hari mulai menggelap dan Rion baru pulang dari pekerjaannya, dia bahkan langsung masuk ke rumah untuk menemui Ethan.

"Apa kau merindukan ku?" Tanya Rion tersenyum sumringah.

"Sepertinya bajingan ini sudah gila".

Dengan tampang tidak suka "Untuk apa aku merindukan mu?".

"Aku bekerja sepanjang hari dan tidak banyak aktivitas yang kau lakukan di kamar ini. Aku yakin kau merindukan ku".

"Jangan bertingkah bodoh, jika kau mengurung ku seperti ini bagaimana aku bisa kuliah dan di mana handphone ku?".

"Kuliah?, oh, aku sudah meminta pihak universitas mu untuk memberikan mu cuti selama sebulan".

"Apa?!".

"Daripada meminta mungkin lebih tepatnya aku menyuap untuk memberikan mu cuti. Dan untuk handphone mu aku memang membawanya, handphone mu sangat berisik jadi aku takut kau akan terganggu".

"Kembalikan pada ku!".

"Baiklah, ini".

Rion memberikan handphone pada Ethan, terlihat banyak sekali notifikasi dari Berlan maupun Sana. Kelia juga terlihat mengirim beberapa pesan, Ethan menghubungi Sana lebih dulu.

"Ethan!, kau ada di mana?, aku dan Berlan mencari mu bahkan mendatangi apartemen mu tapi kau tidak ada".

Ethan menatap Rion yang duduk di sampingnya sembari tersenyum, senyum itu terlihat menakutkan.

"Sana, aku minta maaf sebelumnya karena tidak memberi kabar apapun. Aku mengambil cuti selama sebulan untuk pulang bertemu keluarga ku yang ada di desa".

I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang