Part 17

750 59 2
                                    

Flashback:

Tangan yang memegang pedang berlumuran darah saat menusuk jantung seorang vampir, di sekitarnya banyak mayat vampir yang sudah mati ia bunuh. Mayat-mayat ini adalah vampir yang mendapat perintah dari pangeran Melchior untuk mengawasi Ethan.

"Aku sangat ingin melihat reaksi pangeran Melchior saat melihat mayat ini".

"Ya, aku juga. Dia pasti menggila melihat semua ini, pastinya dia akan lebih menggila saat tahu Ethan menghilang".

"Kau akan menculiknya sekarang?".

"Ya, aku sangat kesal karenanya mendapat bekas luka ini. Aku bersumpah akan menandai tubuhnya seperti yang Kakaknya lakukan".

Sylion mendengar larian dari beberapa orang, mendekat pada sumber suara larian. Menusuk jantung vampir dengan cepat dan memastikannya mati, rekannya yang di bunuh membuatnya sangat marah.

Menyerang Sylion dengan menggunakan sebuah belati, mereka beradu kekuatan antara pedang dan belati. Sylion yang terpojok pada pohon melompat ke atas dan menebas kepala vampir itu dari belakang.

"Kau yang terkuat".

"Bajingan, apa masalah mu?".

Menarik rambut kepala itu "Tugas mu hanya menjawab pertanyaan ku".

"Ba-baik".

Vampir yang ketakutan dan tak berdaya hanya menuruti keinginan Sylion, berharap Sylion melepaskan dan membiarkan dirinya hidup. Sylion hanya ingin mengetahui darah Ethan yang membuat pangeran Melchior lebih kuat, pasti ada sesuatu yang istimewa dengan darahnya.

Untuk memastikan hal itu ia ingin kepala vampir yang ada di tangannya mencium darah Ethan, di tendangnya kepala vampir yang mencekik Ethan hingga terlepas dari tubuhnya.

Muntah darah "Kau... Senjata... Mematikan".

"Mati" Sylion membuat pisau kecil dari kekuatannya dan melempar tepat di tengah dahi yang terlepas tadi, seketika kepala itu benar-benar tidak bisa berbicara lagi serta memastikan vampir itu mati.

"Kau bisa mencium darahnya?".

Sylion berbicara dengan kepala yang di pegangnya "Bi-bisa, tercium bau manis dan segar darinya".

Sylion menusuk telapak tangannya sendiri dengan pisau "Lalu bagaimana dengan bau darah ku?".

Alis kepala itu berkerut "Itu membuat hidung ku terasa sesak, darah mu sangat berbeda dengan darahnya".

Hening sejenak pada momen itu hingga akhirnya Sylion menusuk kepala itu dengan pedangnya, mengibaskan pedangnya hingga kepala itu terlempar.

"Apa dia mati?".

Sylion mendekatkan jarinya pada hidung Ethan, masih ada hembusan nafas yang menandakannya masih hidup. Sylion menggendong Ethan bridal style.

"Merepotkan".

Flashback off

Manik yang terpejam perlahan terbuka, matanya menelisik di mana ia berada. Ruangan dengan pencahayaan remang-remang, kasur yang ia tiduri usang, tidak tahu di mana dirinya berada sekarang.

Ada dua pintu, kakinya ia langkahkan pada pintu yang dekat dengan kasur ini. Saat terbuka pintu itu menunjukkan kamar mandi dan toilet, menuju pintu di sudut ruangan pintunya sama sekali tidak bisa terbuka, sepertinya di kunci.

Kembali terduduk di kasur dan memperhatikan di mana ia berada sekali lagi, meski ada lampu tapi ini terlalu gelap. Ruangan seluas ini hanya ada satu lampu kecil di tengahnya yang menjadi satu-satunya pencahayaan.

I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang