Part 26

931 64 4
                                    

Membiarkan tubuhnya di guyur air shower cukup lama pikirannya kembali normal. Rasa tak percaya sekaligus bersalah menjadi satu, matenya yang asli adalah Geril. Kenyataan yang di katakan Rion membuat dirinya merasa sangat kotor dan tak pantas untuk siapapun.

Andai saja ia kuat pasti dirinya tidak perlu merasa sekotor dan tak pantas untuk siapapun sekarang, dalam lubuk hatinya ia sangat takut pada Geril tapi di sisi lain tidak ada rasa benci justru merasa bersalah karena harus memiliki mate sepertinya.

Andai kata Geril meminta pergantian mate dirinya tak akan mencegah hal itu karena dia tahu betapa kotor dirinya bagi matenya, meskipun akan kesepian tapi setidaknya dirinya tidak merepotkan ataupun membebani Geril.

"Geril pasti sangat membenci ku. Apa yang harus ku lakukan?".

Keluar dari kamar mandi dengan memakai pakaian yang di berikan Fenya ia tatap wanita yang duduk di kasur dengan tenang menantinya keluar.

"Kau belum pergi?".

Menggelengkan kepala "Aku akan membantu mu mengganti perbannya".

"Ini baru saja di obati apakah perlu mengganti perbannya lagi?".

"Iya, dokter yang mengobati mu tadi bilang untuk menggantinya lagi selesai kau mandi".

"Baiklah, tolong aku".

Ethan duduk dengan tenang sementara Fenya mengganti perban di kepalanya dengan hati-hati, tak berselang lama perban baru menutupi luka di pelipisnya.

"Fenya bisakah aku bertanya?".

"Apa yang ingin kau tanyakan?".

"Bisakah kau membawakan ku hakpen dan benang wol?".

"Untuk apa?".

"Maaf, tapi bisakah kau tidak bertanya?".

"Baiklah aku akan membawakannya untuk mu".

"Terimakasih Fenya".

Sejak hari itu sudah lama Geril tidak menemui Ethan sama sekali, hanya dokter suruhan untuk melihat perkembangan pemulihan lukanya. Beberapa kali Fenya datang mengantar makanan dan benang wol yang di pinta, sekarang Ethan tidak bisa keluar barang sebentar.

Menghabiskan waktunya agar tidak bosan di ruangan ini dengan merajut syal dengan warna Violet berjam-jam, memilih warna ini karena warnanya hampir sama dengan kalung yang di berikan Geril. Sebentar lagi musim dingin tiba, bertujuan agar Geril tidak kedinginan dan ia ingin melakukan sesuatu untuk Geril dengan kemampuannya.

Sebenarnya ia ingin memasakkan Geril makanan tapi ia terkurung di sini alhasil ia memutuskan untuk membuat syal saja.

"Anda merajutnya dengan sangat rapi" Fenya memuji dengan membawakan kue kering serta teh.

"Jangan menggunakan bahasa formal, aku sedikit tidak nyaman".

"Mana mungkin saya berani pada Nyonya Tern?".

"Oh, ayolah jangan seperti itu".

"Hahaha, baiklah-baiklah".

"Terima kasih sudah sering membawakan ku kue kering".

"Tentu, cepat makan ini baru saja keluar dari oven".

Ethan mengambil dan segera memasukkannya ke dalam mulut, seperti biasa kue kering buatan Fenya lezat.

"Ngomong-ngomong Ethan, Tuan akan pergi ke kediaman keluarga Tern. Bagaimana kalau kau memasak diam-diam untuk beliau?".

"Apakah aku boleh melakukannya?".

"Asalkan tidak ketahuan tidak akan jadi masalah".

"Bagaimana dengan pengawal dan pelayan yang lain?".

I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang