Part 38

862 58 6
                                    

Berakhir dengan Geril yang menyetujui permintaan Ethan untuk menghentikan tindakannya mendominasi dunia, pergi berkencan sebagai bentuk pengalihan di bukit untuk menyaksikan bintang jatuh. Kini mereka berdua menyamar sebagai manusia biasa.

Mendirikan tenda sebagai tempat istirahat dan meletakkan barang bawaan, sekarang keduanya bersama mencari kayu bakar untuk memasak. Letak tenda berada di atas bukit, akan ada banyak bintang yang terlihat malam nanti.

Mengambil ranting berukuran sedang dalam pelukannya, menatap sekitarnya tidak menemukan Geril. Mungkin saja Geril sedang mencari kayu tidak jauh dari sini, jadi Ethan duduk di bekas pohon yang di tebang dengan meminum sebotol air yang di bawa.

Suara keras gemuruh terdengar, segera Ethan berlari ke sumber suara dan menemukan Geril yang mengangkat tanah dengan kekuatannya.

"Istri ku lihat, aku menemukan tanaman yang bisa di masak!" Bahagia.

"Cepat kembalikan tanah itu ke tempat semula!".

Geril mengembalikannya sesuai perintah Ethan dengan sedih, untuk apa Geril mengangkat tanah ini?.

"Apa kau ingin merusak bumi?" Memicingkan mata.

Menggeleng cepat "Tidak!. Aku ingin membawakan sayuran ini untuk mu, tapi setiap kali aku memetiknya tanamannya menghitam dan kering jadi aku memutuskan membawakannya pada mu sampai akarnya".

Merogoh tas selempang kecil yang di bawa, memberikan sarung tangan warna warni kepada Geril. Menatap Ethan dengan mengerutkan kening.

"Aku hanya bawa itu, pakai saja".

Kemudian keduanya memetik sayuran bersama di bawah terik matahari. Geril memeluk tubuh Ethan dari belakang.

"Sayang, tali topi ku lepas".

"Huh?".

Ethan mengikat kembali topi jerami yang di pakai Geril, tersenyum lembut menatap Ethan yang serius mengikatnya.

"Selesai".

"Terima kasih. Oh ya, ini aku sudah memetiknya untuk mu".

"Kenapa kau memetik banyak sekali?!".

"Eum... Kita bisa memakannya".

Menepuk dahinya sendiri "Kita tidak mungkin bisa menghabiskannya sendiri!".

"Lalu apa yang harus kita lakukan?".

Memutuskan turun dari bukit menuju pedesaan terdekat yang ada, Ethan memberikan sayuran liar yang di petik kepada warga yang lewat. Sayuran ini termasuk jajaran bahan pangan yang hanya dapat di jumpai di pedesaan seperti ini.

Tumbuhnya tanaman ini menandakan bahwa tanah subur, banyak orang yang menerimanya dengan senang hati karena cita rasa sayuran ini sangat lezat. Menatap Geril yang di kerumuni anak-anak.

"Kakak gagah sekali, jika aku sudah dewasa aku ingin seperti Kakak!".

"Aku bukan Kakak mu" dingin.

Seorang anak perempuan memeluk kakinya membuat Geril berjengit kaget "Kakak tampan, aku mau sayurannya. Aku bisa memasak untuk Kakak tampan!".

"Masakan istri ku jauh lebih lezat dari masakan mu".

"Kakak gendong aku!" Anak laki-laki merentangkan tangan.

"Aku juga mau!".

"Aku lebih dulu!".

Geril terlihat risih, dan mengangkat tubuh anak laki-laki yang pertama kali memintanya. Menjunjungnya tinggi-tinggi.

"Wahh, tinggi sekali!. Aku seperti terbang! Hahahaha".

Ethan terkikik pelan melihat Geril, Geril yang melihat Ethan tersenyum melihat hal ini juga sangat senang. Senyum Ethan terlihat sangat manis dan membuatnya terlihat lebih cantik. Sayuran yang di bagikan sudah habis mereka kembali ke tenda di mana mereka akan tidur nanti malam dan memasak makanan.

I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang