Part 39

864 53 4
                                    

"Seluruh tubuh ku terasa sakit sekarang".

Duduk di taman belakang mansion keluarga Tern di temani dengan hidangan manis dan secangkir teh, Ibu mertuanya memintanya datang kemari. Kesempatan bagus untuk menghindari Geril yang terus-menerus meminta anak.

Jengkel rasanya saat Geril mengatakan hal itu, mana mungkin dirinya bisa hamil secepat itu?. Ngomong-ngomong taman belakang keluarga Tern terlihat sangat indah, ada air mancur dan kolam buatan kecil untuk para ikan.

"Kami memberi salam pada Dewi yang Agung cahaya yang menerangi kegelapan" Wensky dan Vera memberi salam.

"Selamat pagi Ibu, adik ipar".

"Menantu ku yang sangat cantik, terima kasih sudah datang kemari".

"Ibu yang meminta ku datang kemari, tidak ada alasan untuk ku menolaknya".

"Apa ada yang salah Kakak ipar?, Kakak ipar terlihat pucat".

"Ahaha, kau salah lihat aku baik-baik saja. Terima kasih sudah khawatir".

"Ini karena Kakak mu yang mesum itu!, aku merasa tubuh ku sedikit berat dari biasanya".

"Syukurlah kalau begitu".

"Menantu, ku harap hari ini kau bersedia meluangkan waktu mencoba tuxedo yang cocok untuk pernikahan mu".

"A-apa?!".

"Kak Sylion bilang akan segera menyusul kemari. Ibu dan aku memanggil beberapa desainer terkenal".

"TIDAKKK!!. Geril akan kemari juga?, kenapa sangat sulit untuk menjaga jarak dengan Geril".

"Ibu, adik ipar, kenapa cepat sekali memilih tuxedonya?. Bu-bukankah persiapan yang lainnya juga di perlukan?".

"Kau tidak perlu khawatir, pernikahan kalian sedang dalam persiapan sejak Sylion melamar mu. Calon pengantin hanya duduk dan memilih tuxedo saja" jelas Vera.

"Jangan membuat diri mu berpikir keras" Geril datang dan berbisik di dekat telinga Ethan hingga membuatnya berjengit kaget.

"Ka-kaget aku!, kenapa kau datang secara tiba-tiba?".

"Maaf, kau pasti sangat terkejut" mencium jari manis Ethan yang terdapat cincin yang di berikan Geril.

Vera dan Wensky mengalihkan pandangan melihat betapa mesranya pasangan ini.

Kepala pelayan mendekat "Nyonya, desainer yang Anda panggil sudah datang dan sekarang menunggu di ruang tamu".

"Kalau begitu mari kita pergi menemuinya!" Semangat.

Wajah yang terlihat tertekan dan lelah tercetak jelas di wajah cantik Ethan, sudah ke-7 kali bergonta-ganti pakaian.

"Hm... Tolong berikan tuxedo yang itu, mungkin itu lebih baik dari yang ini" Vera menilai.

"Ibu, menurut ku lebih baik dengan warna cream?" Wensky mengira-ngira.

"Warna cream yang sebelumnya bagus, tapi modelnya terlalu sederhana".

"Sungguh, aku sangat lelah sekarang. Ayo akhiri ini segera!" Tersiksa.

Mata merah darah yang mengaitkan kancing di pergelangan tangannya memperhatikan dalam diam.

"Ibu, aku bosan mencoba pakaian terus-menerus. Beri waktu untuk ku dan istri ku istirahat sebentar" memeluk pinggang Ethan erat, sementara mata biru laut menatap Geril bingung.

"Ah, kau benar. Pasti kalian bosan, pergilah keluar sementara Ibu dan Wensky akan memilih tuxedo yang cocok".

Berakhirlah pasangan calon pengantin pergi keluar untuk mengganti suasana.

I Got YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang