Di mata ayah gue cuma beban, cacat, bodoh, gak berguna dan cuma bisa bikin malu keluarga.
Ayah.
- Kamu di mana? Bolos lagi?
Langit.
- Di sekolah ayah.
Ayah.
- Jangan bohong kamu tadi ayah dipanggil lagi ke sekolah. Mau jadi apa kamu suka berantem dan bolos sekolah.
Sebenarnya Langit berada di rumah sakit. Ketika berangkat sekolah, Rafael menabraknya menggunakan motor hingga kakinya terluka. Maka dari itu ia berbohong pada ayahnya takut ayahnya akan marah. Tapi ternyata percuma, walau ia menyembunyikan rasa sakitnya ini. Ayahnya akan selalu memandangnya buruk.
Langit juga sedih, karena empat bulan lagi ia akan ada turnamen taekwondo di Bali. Ia berharap cepat pulih. Dan tidak ada luka serius.
Langit.
-Maaf ayah langit di rumah sakit, kaki langit keserempet motor.
Ayah.
-Ayah gak peduli mau kamu sakit atau mati.
-Mau sampai kapan kamu bikin malu ayah? Beda sekali dengan Senja. Dia gak pernah berulah kayak kamu.
-Ayah menyesal nyekolahin kamu. Sia-sia ayah keluar uang banyak untuk kamu.
-Bodoh! Idiot!
-Kalau kamu buat ulah lagi bakal ayah balikin kamu ke SLB.
Membaca pesan dari sang ayah membuat Langit menangis. Ia merasa ayahnya tidak adil. Ayahnya bahkan tidak peduli dengan rasa sakitnya. Ia mengadu karena ia dibully. Bukannya pembelaan atau lindungan yang ia dapatkan. Namun sebaliknya, ayahnya malah mencacinya. Ayah mana yang tega melihat anaknya dibully? Hanya ayahnya saja seperti itu.
Langit mendesah, ia sadar anak pria itu hanya Senja dan Laut. Sedangkan dirinya bukanlah anaknya. Sakit sekali kata-kata yang ayahnya kirim. Padahal itu hanya ketikan. Apa di mata ayah, aku akan selalu jadi anak yang bermasalah.
Bagi ayah, Langit hanyalah anak tidak berguna dan hanya bikin malu saja. Langit juga ingin seperti anak lainnya. Dia ingin sekolah, punya teman, punya keluarga yang sayang dengannya dan bisa berjuang wujudin impian dia jadi atlit taekwondo? Apa karena dirinya terlahir cacat ia tidak pantas mendapatkan hal itu?
Selesai berobat, Langit memutuskan untuk ke makam sang mama. Ia merindukan mamanya. Ingin sekali ia memeluk mamanya itu, tapi apa daya orang yang paling ia cintai itu hanya tinggal nama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit juga anak ayah | Tamat
Ficção Adolescente"Gue gak pernah minta dilahirin, di dunia." -Langit. "Anak ayah bukan hanya Laut dan senja saja, tapi yang ayah sayang hanya mereka, langit juga nggak pernah minta untuk terlahir cacat." Langit seorang anak disabilitas yang tidak bisa berbicara, mem...