'dari banyak hal yang langit harapkan langit hanya mau di sayang ayah.'
***
Hari ini adalah ulang tahun Langit. Namun menurutnya tidak ada yang spesial. Ayah atau saudaranya tidak ada yang ingat. Mungkin mereka pula, lagi pula untuk apa ingat hari ulang tahunnya. Anak terbuang seperti dirinya tidak pantas mendapatkan ucapan selamat ulang tahun bukan?
Di balik semua itu, ada satu orang yang mengingat hari ulang tahunnya, yaitu Michelle. Gadis yang bisa membuat Langit ngerasain jatuh cinta untuk pertama kali. Padahal Langit gak perlu kado atau hadiah lainnya. Ia hanya mau keluarganya ingat, kalau hari ini hari lahrnya. Sebagai arti kalau kehadirannya dianggap di keluarga ini. Namun rasanya sulit sekali.
Ini masih pagi tapi Michelle sudah mengiriminya pesan. Berangkat sekolah aja belum. Langit baru selesai mandi.
Michelle.
Langit happy birthday
Semoga impian kamu terwujud dan kamu bahagia selalu, jangan sedih dan ngerasa sendirian, ya. Ingat di sini masih ada Michelle.
Langit.
Mau ke pantai?
Nanti pulang sekolah.
Langit mau merayakan hari bahagia ini bersama Michelle. Dari pada ia tiup lilin sendirian di pantai.
Michelle.
Kamu ajak aku lagi ke pantai?
Langit.
Iya, katanya lo mau ngasih kado
Michelle.
Kamu mau nerima kado dari aku?
Langit.
Khusus lo, gue mau.
Michelle.
Nnnti aku kasih pas di pantai yaa....
Gak sabar pergi ke pantai berdua sama kamu.
Langit tersenyum membaca pesan itu. Ia rasa tak ada salahnya merayakan hari lahirnya bersama Michelle. Ia ingin bahagia sekali saja. Mungkin bersama gadis itu ia bisa merasakan kebahagiaan. Meski keluarganya tak ingat paling tidak masih ada yang sudi menganggap bahwa ia ada.
"Ma, langit boleh, kan bahagia sebentar aja." Langit bergumam sambil memandang langit-langit di kamarnya.
*****
"Langit aku bawa ini." Michelle mengeluarkan sekotak kue ulang tahun kecil.
Langit mengerjapkan matanya takjub. Ia tak mengira kalau Michelle akan seefort itu untuk merayakan ulang tahunnya. Mereka sudah berada di pantai. Mereka duduk di tepi pantai ditemani semilir angin pantai. Terlihat langit berwarna biru dan burung berterbangan.
"Sekarang tiup lilinnya, dan berdoa apa aja yg kamu inginkan." Lilin di atas kue tersebut menyala sesuai dengan umur Langit yang genap 18 belas tahun. Tidak terasa sekali lebih dari sepuluh tahun ia hidup tanpa seorang ibu dan juga peran keluarga. Ia sendirian menghadapi dunia yang kejam ini.
Awalnya Langit ragu untuk meniup lilin tersebut. Namun melihat senyum di wajah Michelle yang begitu antusias membuat Langit mau tidak mau menuruti perkataan gadis itu. Suara gemuruh ombak menemani mereka sebagai iringan lagu yang dinyanyikan Michelle. Mata langit berkaca-kaca. Ia tak menyangka setelah sekian lama ia merayakan ulang tahun sendirian kini ada yang menamaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit juga anak ayah | Tamat
Fiksi Remaja"Gue gak pernah minta dilahirin, di dunia." -Langit. "Anak ayah bukan hanya Laut dan senja saja, tapi yang ayah sayang hanya mereka, langit juga nggak pernah minta untuk terlahir cacat." Langit seorang anak disabilitas yang tidak bisa berbicara, mem...