Kenyataannya sebaik apapun gue di mata ayah, dia gak akan pernah bisa sayang sama gue.
Langit masih setia menunggu sang ayah hingga sadar. Ia belum sarapan. Ia juga tidak membawa uang lebih. Begini sekali nasibnya. Ia juga lupa untuk ijin tidak masuk. Kalaupun ijin, siapa teman yang bisa ia titipi? Ia tidak memiliki teman. Tiba-tiba satu nama terlintas. Siapa lagi kalau bukan Michelle. Tepat saat itu juga ada pesan masuk dari gadis itu.
Michel.
-Kamu gak sekolah lagi, Langit?
Satu-satunya orang yang bertanya tentang keadaannya. Tanpa sadar senyum di bibir Langit mengembang. Ia senang karena ada peduli dengannya.
Langit.
-Gak
Michelle.
-Kamu gak kenapa-napa, kan?
Langit.
-Bukan urusan lo
Michelle.
-Rafael gak mukulin kamu, lagi, kan?
Andai Michelle tahu. Ia tidak sekolah karena harus jagain ayahnya di rumah sakit. Ayahnya masih sakit, bahkan dari tadi belum bangun. Ia tidak tega meninggalkan sang ayah. Padahal ia sering dipukul ayah, tapi Langit rela ninggalin ulangan demi jagain sang ayah.
Langit.
-Bukan karena Rafael
-Gue gak masuk karena ayah lagi masuk rumah sakit
-Gue jagain ayah
Michelle.
-Ayah kamu masuk rumah sakit? Semoga cepet sembuh, ya.
-Kamu sayang banget sama ayah kamu, padahal hari ini kita ulangan MTK
-Kamu milih jagain ayah kamu dari pada masuk sekolah, pasti ayah kamu makin sayang sama kamu.
Ternyata Michelle itu polos sekali. Andai dia tahu bagaimana kelakuan sang ayah kepaada Langit. Apa Michelle masih bisa bicara seperti itu? Kenyataannya sebaik apapun ia di mata ayah. Ayah gak akan pernah sama Langit.
Langit.
-Jangan ganggu, gue sibuk
-Mending lo fokus sekolah jangan kebanyakan caper sama gue
-Sok cantik
Michelle.
-Aku udah bilang ke bu Isna. Kalau kamu gak masuk karena sakit. Katanya kamu bisa ikut ujian susulan.
Padahal tadi gue udah kasar sama dia. Dia malah baik sampai izinin gue gak masuk. Gak memungkiri kalau Langit suka dengan perhatian yang diberikan oleh Michelle. Setelah mama meninggal, gak pernah ada yang tanya tentang keadaannya, mau ia sakit atau apa tidak ada yang peduli, tapi Michelle dia seperti pengganti mama. Apa boleh cowok cacat seperti dirinya dicintai?
***
"Mikirin apa?" Letta menatap aneh ke arah Michelle yang sedari tadi bengong.
Mereka sekarang berada di perpustakaan untuk meminjam buku. Mereka baru saja selesai mengerjakan soal ulangan MTK. Namun mereka kira penderitaan itu telah selesai, Bu Isna malah menambah tugas untuk dikerjakan di rumah. Maka dari itu merasa tugas yang diberikan Bu Isna susah mereka mencari referensi di perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit juga anak ayah | Tamat
Ficção Adolescente"Gue gak pernah minta dilahirin, di dunia." -Langit. "Anak ayah bukan hanya Laut dan senja saja, tapi yang ayah sayang hanya mereka, langit juga nggak pernah minta untuk terlahir cacat." Langit seorang anak disabilitas yang tidak bisa berbicara, mem...