08. Selalu Berurusan

324 43 52
                                    

HALO SEMUANYA... Aku hiatusnya gak lama-lama banget kan hehe

Selamat membaca Gerry lagi. Aku tau sih bakalan jadi sepi karena aku hiatus, tapi gak papa. Kemarin itu beneran gak bisa aku paksain update

VOTE & KOMEN

VOTE & KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Revan menoleh, menunggu Gerry. "Maksud lo kemarin... siapa yang mau mukulin gue?" Tanya Gerry, dia mengingat hal yang ingin dia tanyakan pada Revan

Revan langsung menoleh ke kanan dan kirinya, "Eeeh itu" kaki Revan bergerak ditempat, seperti gelisah

"REVAN!" teriakan itu membuat Revan dan Gerry menoleh

Yuda datang dan berdiri didepan Revan, dia merentangkan tangannya dengan lebar didepan Revan. Yuda melihat kearah Gerry, wajahnya seperti tertekuk

Gerry mengangkat satu alisnya "Apa?" Tanyanya

"Kak Gerry mau apa?" Tanya Yuda pada Gerry

Gerry berdiri tegak, tak lama dia langsung tertawa. Melihat Yuda benar-benar membuat perutnya tergelitik. Dia melihat postur tubuh Yuda lebih kecil daripada Revan. Tapi anak itu seperti berusaha menutupi Revan darinya

"Lo diapain Van?" Yuda bertanya sambil berbisik

Gerry mendekat kearah Yuda, dia sedikit membungkuk "Lo butuh minum susu yang banyak. Biar cepet tinggi" Tangan Gerry mendarat dikepala Yuda, mengacak-acak rambut yang sudah rapi itu

Revan melihat Gerry langsung pergi, "Aneh. Dia gak minta uang tagihannya?" Tanya Yuda dengan bingung

"Lo gak papa?" Revan mengangguk dua kali. Revan bergerak merapikan rambut Yuda seperti semula

Gerry berhenti dibelakang seseorang "Buat apa?" Tanyanya

Alisya menoleh "Pemilihan anggota OSIS" jawabnya

Gerry menggeleng "Sangat-sangat tidak penting" kata Gerry

Alisya berdecak "Gak penting karena lo gak minat Ger. Kalau minat mah pasti bakalan penting" Alisya memberikan tanggapan

"Emang gak minat jadi babu sekolah Sya" Gerry melewati Alisya

"Lo udah tau beritanya? Lomba olahraga di undur sampai bulan depan. Tim basket lo aman?" Tanya Alisya

Gerry mengangkat kedua bahunya "Gue udah tau dari bang Alan. Ada satu anak yang gak bisa lanjut karena harus ikut olimpiade. Lombanya bertepatan sama olimpiade anak MIPA" terang Gerry. Sebenarnya dia sedang malas membahas ini

"Terus gimana? Pasti ada cadangannya kan?" Tanya Alisya ikut resah

"2 cadangannya juga ikut olimpiade. Jadi kayaknya bakal nyari anggota cadangan yang lain. Lagian bang Alan bukannya latihan biar jago basket malah jadi babu sekolah" ejek Gerry dengan nada jengkel

GERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang