33. Ulah Jio

341 60 87
                                    

Sorry guys, aku ngerasa udah up jadinya aku gak buka-buka wp lagi. Ternyata malah eror ya? 😭 maaf ya

VOTE & KOMEN

VOTE & KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Minggir!" Gerry mendorong Jio yang ada didepan pintu kamarnya

"Anjing!" Maki Jio karena dia hampir terjungkal kebelakang

Gerry berlari keluar rumahnya dan mengeluarkan motor "Kenapa sih ni anak? Kenapa dia gak jelasin apapun?" Gerry mengemudikan motornya dengan cepat

Gerry menyetir menggunakan satu tangan sedangkan tangan satunya memegang ponsel dan sesekali menghubungi Revan

"Angkat!" Pinta Gerry

Gerry menambah kecepatannya saat mendekati perumahan Revan, Gerry kembali berusaha menghubungi Revan

Gerry menarik rem tangannya, dia melihat Revan membawa kantong plastik hitam. Remaja itu menggunakan baju tertutup namun Gerry masih bisa melihat wajahnya

"PUCET!" teriak Gerry

Langkah Revan berhenti, dia menoleh kesamping saat menyadari ada motor yang mendekatinya

"Lo disini?" Bingung Revan

Gerry turun dari motornya, dia memegang bahu Revan kemudian memutari tubuh remaja itu "Lo baik-baik aja? Lo dari mana? Lo gak-" Gerry merampas kantong plastik yang ada ditangan Revan

"Ini apa?! Racun? Lo mau minum racun? Lo mau mati?" Tanya Gerry menggebu-gebu

"Racun?" Tanya Revan

Gerry menjatuhkan kantong plastiknya "Siapa yang bikin lo mau bunuh diri? Heza? Iya?! HEZA?" Gerry menarik lengan jaketnya, siap untuk menghantam seseorang

Revan menggeleng "Bunuh diri? Siapa?" Revan menjadi semakin bingung

Gerry berkedip beberapa kali "Lo? Lo gak mau bunuh diri?" Revan menggeleng

"Anjing!" Maki Gerry, dia berbalik dan memukul jok motornya

"Trus lo bilang mati itu apa?! Gue pikir lo mau mati! Lo mau bundir!" Kesal Gerry, padahal jantungnya sudah berdetak tidak karuan

Revan menunduk dan mengambil kantong plastik yang Gerry jatuhkan. Revan menyadari bahwa Gerry tidak memakai alas kaki "Lo gak punya sendal?" Tanyanya

"Hah?" Bingung Gerry

Revan menghela nafas panjang, terlalu malas menanggapi Gerry saat ini "Mau kemana?!" Gerry menarik lengan Revan yang akan pergi

"Cari pemakaman" jawabnya

Gerry melotot "Kan! Kan! Lo mau bundir kan?!" Kaget Gerry

"Lo mau ikut?" Tanya Revan dengan santai

Gerry menunjuk dirinya sendiri "Gue? Ma-mau ikut mati?" Tanyanya

GERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang