VOTE & KOMEN
TANDAIN TYPO & JANGAN LUPA KOMEN YANG BANYAK
*****
Gerry menahan langkahnya saat merasa seseorang menarik ransel dipundaknya. Jio menarik ransel Gerry agar berhenti menaiki tangga"Lo inget kan... Lo harus kalah" ucap Jio mengingatkan
"Liat aja nanti" jawab Gerry tidak minat
Mendengar jawaban Gerry membuat Jio tidak yakin bisa maju ke babak selanjutnya, jika timnya kalah dengan tim Gerry.
"Gue akan bikin lo makin dibenci sama Nyokap lo sendiri. Lo akan dilupain, atau lo bahkan gak akan dianggap anak lagi sama Nyokap lo" tutur Jio masih bersikeras untuk meminta kemenangan itu
Gerry menghela nafas, dia melepas tangan Jio dari tasnya "Lakuin semuanya yang lo mau. Gue gak perduli" balas Gerry, dia lekas menaiki tangga
"Oke! Sampai babak final! Tim lo bisa jadi runner-up dan tim gue tetep juara 1. Gimana?" Tawar Jio pada Gerry
"Tandingnya di lapangan, bukan di pasar. Jangan nawar" Gerry diam-diam menahan tawanya. Gerry masuk kedalam kamar setelah tidak mendengar suara Jio lagi
"Gimana caranya biar dia takut dan pastiin kalau timnya akan kalah?" Pikir Jio dengan frustasi
Jio mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang "Ubah sesi 2, jangan sampai kita ngelawan tim Gerry di babak pertama!" Ucapnya
Gerry menjatuhkan tubuhnya dilantai kamarnya. Dia menghela nafas berkali-kali "Perceraian Ibu dan keselamatan Revan atau kemenangan tim?" Gerry mulai bimbang
"Kemenangan masih bisa diraih dikesempatan lain. Tapi keselamatan Revan?" Gerry menjambak rambutnya dengan kuat
Gerry berjalan keara dimeja belajarnya, tangannya membuka laci kecil yang berisi beberapa kotak rokok dan korek api. Tangan Gerry hendak mengambilnya
KRIIIIIIIIIIING
Gerry mengambil ponselnya yang berdering, "Alisya?" Gumamnya
'Ayo makan es krim' ajak Alisya
'Lo udah mandi belum? Ayo gue traktir makan es krim, lo gak perlu bawa motor. Biar gue yang nyetir' kata Alisya disebrang sana
"Gue mandi dulu. Tunggu aja di rumah lo, nanti gue kesana" balas Gerry kemudian memutus sambungannya
Gerry menutup lacinya lagi, mengurungkan niatnya untuk menghisap batang rokok itu. Gerry bergegas mandi dan berganti baju, lagipula dia juga malas berada di rumah
"4 hari ya? Bang Alan lama banget" keluh Gerry sambil mengguyur tubuhnya dibawah shower
Gerry hanya mandi beberapa menit dan berganti baju, dia mengacak-acak rambutnya yang masih basah sebelum keluar dari kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
GERRY
Teen FictionTidak semua orang paham bahwa hal-hal kecil bisa berdampak begitu besar. Namun apakah ditinggalkan itu adalah hal kecil? "Takdir kalian gak akan pernah sama, sekalipun kalian berdua kembar" begitu kata Alan "Meskipun kalian lahir dihari yang sama...