VOTE & KOMEN
****
Revan menatap sup yang sudah berhamburan ditanah "Itu kan enak" lirihnya
Gerry melirik Revan "Kenapa lo makan itu? Lemaknya lebih dari 50%! Orang dengan penyakit pneumothorax gak boleh makan makanan berlemak!" Gerry membanting mangkuknya
Revan mundur, tubuhnya bahkan sudah menempel pada tembok dibelakangnya "Gue mau pulang" tuturnya
"Gerry? Kenapa? Kok mangkuknya dibanting?" Gisel melihat Gerry dan Revan secara bergantian
Revan menoleh kearah Gisel "It-itu tadi... Ada cicak yang jatuh ke supnya. Tante Revan minta maaf" pintanya
Revan takut Ibu Gerry akan sakit hati
"Yah... cicak ya? Yaampun. Biar Tante ambil-
"Gak usah. Lo mau balik kan?" Tanya Gerry. Mencegah agar Ibunya tidak memberikan sup yang sama
"Loh mau pulang? Gak mau nginep aja? Udah malem loh ini. Rumah kamu dimana? Jauh?" Tanya Gisel
Revan menunduk kemudian mengangguk pelan
"Ayo gue anter. Ambil tas lo" suruh Gerry
Revan tidak berani melihat Gerry ataupun menolak pemuda itu, Revan masuk dan mengambil ranselnya
"Makasih sup nya Tante, sup nya enak. Sekali lagi Revan minta maaf" Revan mencium tangan Gisel
"Jangan minta maaf, harusnya Tante yang gak enak. Kapan-kapan main kesini nanti Tante bikinin lagi" ucap Gisel sambil menepuk pundak Revan
"Em" Revan mengangguk pelan
"Mana kunci motor lo?" Pinta Gerry. Gerry berdecak pelan kamudian merampas kunci motor Revan
Gerry menyerahkan helm itu agar Revan bisa memakainya. Motor itu langsung keluar dari pekarangan rumah Gerry
"Kenapa Gerry keliatan marah?" Bingung Gisel
"Lain kali kalau lo gak bisa makan, gak usah dimakan!" Tegur Gerry sambil menyetir
Revan memegang besi yang ada dibelakang jok motornya. Gerry membawa motornya terlalu kencang
"Denger gak orang ngomong?" Tanya Gerry sambil melihat Revan dari spion
Gerry memukul pelan lutut Revan "Jawab!" Pintanya
"Iya" saut Revan sambil mengangguk
Gerry mengurangi kecepatannya. Dia tiba-tiba menyebrang ke sisi jalan, Revan melihat kedepan
"Turun" suruh Gerry
Revan langsung turun dan melihat toko ikan hias yang sebelumnya dia lewati. "Buka helmnya, masak mau gue bukain?" Gerry melihat Revan dengan jengkel
Revan tidak mendengarkan Gerry, dia tetap fokus pada toko didepannya yang begitu terang. Gerry menghela nafas lalu membuka tautan helm Revan
"Mau kedalam?" Tanya Revan. Dia bahkan tidak sadar bahwa helmnya sudah terlepas
KAMU SEDANG MEMBACA
GERRY
Teen FictionTidak semua orang paham bahwa hal-hal kecil bisa berdampak begitu besar. Namun apakah ditinggalkan itu adalah hal kecil? "Takdir kalian gak akan pernah sama, sekalipun kalian berdua kembar" begitu kata Alan "Meskipun kalian lahir dihari yang sama...