12. Pemberian Gerry

358 55 57
                                    

VOTE & KOMEN

VOTE & KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Revan menatap sup yang sudah berhamburan ditanah "Itu kan enak" lirihnya

Gerry melirik Revan "Kenapa lo makan itu? Lemaknya lebih dari 50%! Orang dengan penyakit pneumothorax gak boleh makan makanan berlemak!" Gerry membanting mangkuknya

Revan mundur, tubuhnya bahkan sudah menempel pada tembok dibelakangnya "Gue mau pulang" tuturnya

"Gerry? Kenapa? Kok mangkuknya dibanting?" Gisel melihat Gerry dan Revan secara bergantian

Revan menoleh kearah Gisel "It-itu tadi... Ada cicak yang jatuh ke supnya. Tante Revan minta maaf" pintanya

Revan takut Ibu Gerry akan sakit hati

"Yah... cicak ya? Yaampun. Biar Tante ambil-

"Gak usah. Lo mau balik kan?" Tanya Gerry. Mencegah agar Ibunya tidak memberikan sup yang sama

"Loh mau pulang? Gak mau nginep aja? Udah malem loh ini. Rumah kamu dimana? Jauh?" Tanya Gisel

Revan menunduk kemudian mengangguk pelan

"Ayo gue anter. Ambil tas lo" suruh Gerry

Revan tidak berani melihat Gerry ataupun menolak pemuda itu, Revan masuk dan mengambil ranselnya

"Makasih sup nya Tante, sup nya enak. Sekali lagi Revan minta maaf" Revan mencium tangan Gisel

"Jangan minta maaf, harusnya Tante yang gak enak. Kapan-kapan main kesini nanti Tante bikinin lagi" ucap Gisel sambil menepuk pundak Revan

"Em" Revan mengangguk pelan

"Mana kunci motor lo?" Pinta Gerry. Gerry berdecak pelan kamudian merampas kunci motor Revan

Gerry menyerahkan helm itu agar Revan bisa memakainya. Motor itu langsung keluar dari pekarangan rumah Gerry

"Kenapa Gerry keliatan marah?" Bingung Gisel

"Lain kali kalau lo gak bisa makan, gak usah dimakan!" Tegur Gerry sambil menyetir

Revan memegang besi yang ada dibelakang jok motornya. Gerry membawa motornya terlalu kencang

"Denger gak orang ngomong?" Tanya Gerry sambil melihat Revan dari spion

Gerry memukul pelan lutut Revan "Jawab!" Pintanya

"Iya" saut Revan sambil mengangguk

Gerry mengurangi kecepatannya. Dia tiba-tiba menyebrang ke sisi jalan, Revan melihat kedepan

"Turun" suruh Gerry

Revan langsung turun dan melihat toko ikan hias yang sebelumnya dia lewati. "Buka helmnya, masak mau gue bukain?" Gerry melihat Revan dengan jengkel

Revan tidak mendengarkan Gerry, dia tetap fokus pada toko didepannya yang begitu terang. Gerry menghela nafas lalu membuka tautan helm Revan

"Mau kedalam?" Tanya Revan. Dia bahkan tidak sadar bahwa helmnya sudah terlepas

GERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang