30. Gerry dan Revan (Part 2)

369 59 77
                                    

VOTE & KOMEN

VOTE & KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Gerry menunduk saat melihat sepasang sepatu didekat kakinya "Pakai aja, lo gak pakai alas kaki" ucapnya pada Gerry

Gerry menggeser duduknya "Lo gak jadi balik? Udah malem" ucap Gerry

"Lo ngapain sih? Jangan!" Gerry langsung menarik kakinya karena Revan berjongkok untuk memakaikannya sepatu

"Pakai aja, itu punya lo" Gerry menggeser sepatu milik Revan

"Tapi lo sakit, gue enggak" jawab Revan

"Gak semua yang lo punya, lo bisa kasih ke gue" tegur Gerry

"Kalau gitu.." Revan melepas kalung Gerry "Lo juga gak harus ngasih semuanya ke gue" imbuhnya

Revan memakaikan kalung Gerry lagi "Lo juga gak harus ngasih semuanya ke gue. Kura-kura yang lo kasih udah cukup" ucap Revan

"Gue tau benda itu kesayangan lo. Hana bilang lo nyari kalung itu sampai berjam-jam" imbuh Revan lagi

Gerry mengangguk "Hem. Benda ini kesayangan gue" ucap Gerry dengan jujur. Dia juga bingung kenapa sangat ingin memberikan benda itu pada Revan

Revan dan Gerry melihat kedepan. Tidak ada yang mereka lihat kecuali tembok pembatas rumah sakit dan jalan raya

"Sebenarnya gue selalu takut ke rumah sakit" ucap Revan dan langsung membuat Gerry menoleh "Kenapa?" Tanyanya

"Karena 1 tahun penuh gue selalu di rumah sakit, selama bertahun-tahun gue juga harus kontrol" terang Revan

Gerry mulai menghadap Revan "Separah itu sakit lo?" Tanya Gerry

Revan mengangkat kedua bahunya "Gue gak terlalu inget kenapa, tapi Mama Papa bilang gue di operasi 8 kali" ucapnya

Gerry terkejut "8 kali?!" Revan mengangguk

"Waktu gue bangun gue gak bisa gerakin badan gue. Bahkan kepalapun gak bisa" Revan menghela nafas

"Bekas jahitan dikepala lo... itu juga bagian dari operasinya?" Gerry mengingat saat dulu pernah mengompres kepala Revan di UKS

"Em" Revan mengangguk

"Mama bilang keluarga kita pernah kecelakaan, dan gue yang paling parah karena terlempar keluar jauh dari mobil. Gu-

"Jangan diterusin" potong Gerry

Perasaannya mulai tidak nyaman, Revan melihat Gerry mengalihkan pandangannya. Gerry tiba-tiba berdiri "Lo pulang aja, gue mau sendiri" ucapnya

"Gue pulang setelah jam kerja Kak Safira selesai" jawab Revan

"Kalau gitu, lo pergi dari sini. Maksud gue.. itu lo" Gerry menutup mulutnya karena kalimatnya sudah tidak bisa tertata rapi

"Gue gak akan ninggalin lo sendirian, gue tunggu sampai lo mau balik ke ruangan lo" ucap Revan, dia menarik lengan Gerry agar kembali duduk disampingnya

GERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang