VOTE & KOMEN
****
Gerry menunduk saat melihat sepasang sepatu didekat kakinya "Pakai aja, lo gak pakai alas kaki" ucapnya pada Gerry
Gerry menggeser duduknya "Lo gak jadi balik? Udah malem" ucap Gerry
"Lo ngapain sih? Jangan!" Gerry langsung menarik kakinya karena Revan berjongkok untuk memakaikannya sepatu
"Pakai aja, itu punya lo" Gerry menggeser sepatu milik Revan
"Tapi lo sakit, gue enggak" jawab Revan
"Gak semua yang lo punya, lo bisa kasih ke gue" tegur Gerry
"Kalau gitu.." Revan melepas kalung Gerry "Lo juga gak harus ngasih semuanya ke gue" imbuhnya
Revan memakaikan kalung Gerry lagi "Lo juga gak harus ngasih semuanya ke gue. Kura-kura yang lo kasih udah cukup" ucap Revan
"Gue tau benda itu kesayangan lo. Hana bilang lo nyari kalung itu sampai berjam-jam" imbuh Revan lagi
Gerry mengangguk "Hem. Benda ini kesayangan gue" ucap Gerry dengan jujur. Dia juga bingung kenapa sangat ingin memberikan benda itu pada Revan
Revan dan Gerry melihat kedepan. Tidak ada yang mereka lihat kecuali tembok pembatas rumah sakit dan jalan raya
"Sebenarnya gue selalu takut ke rumah sakit" ucap Revan dan langsung membuat Gerry menoleh "Kenapa?" Tanyanya
"Karena 1 tahun penuh gue selalu di rumah sakit, selama bertahun-tahun gue juga harus kontrol" terang Revan
Gerry mulai menghadap Revan "Separah itu sakit lo?" Tanya Gerry
Revan mengangkat kedua bahunya "Gue gak terlalu inget kenapa, tapi Mama Papa bilang gue di operasi 8 kali" ucapnya
Gerry terkejut "8 kali?!" Revan mengangguk
"Waktu gue bangun gue gak bisa gerakin badan gue. Bahkan kepalapun gak bisa" Revan menghela nafas
"Bekas jahitan dikepala lo... itu juga bagian dari operasinya?" Gerry mengingat saat dulu pernah mengompres kepala Revan di UKS
"Em" Revan mengangguk
"Mama bilang keluarga kita pernah kecelakaan, dan gue yang paling parah karena terlempar keluar jauh dari mobil. Gu-
"Jangan diterusin" potong Gerry
Perasaannya mulai tidak nyaman, Revan melihat Gerry mengalihkan pandangannya. Gerry tiba-tiba berdiri "Lo pulang aja, gue mau sendiri" ucapnya
"Gue pulang setelah jam kerja Kak Safira selesai" jawab Revan
"Kalau gitu, lo pergi dari sini. Maksud gue.. itu lo" Gerry menutup mulutnya karena kalimatnya sudah tidak bisa tertata rapi
"Gue gak akan ninggalin lo sendirian, gue tunggu sampai lo mau balik ke ruangan lo" ucap Revan, dia menarik lengan Gerry agar kembali duduk disampingnya
KAMU SEDANG MEMBACA
GERRY
Teen FictionTidak semua orang paham bahwa hal-hal kecil bisa berdampak begitu besar. Namun apakah ditinggalkan itu adalah hal kecil? "Takdir kalian gak akan pernah sama, sekalipun kalian berdua kembar" begitu kata Alan "Meskipun kalian lahir dihari yang sama...