VOTE & KOMEN (100 bisa gak?)
****
Gerry mengangkat tangga kayu yang biasa dia gunakan untuk memanjat tembok pembatas sekolahnya "Cuma jam olahraga doang. Boleh lah telat gini" Gerry terlambat masuk, dia datang jam 8 pagi
"Eh?" Kakinya kaku, dia tidak bisa naik lebih tinggi. Gerry menoleh kesampingnya. Kearah tumpukan bangku yang sudah rusak
'Ada suara orang nangis?' Gerry menelan ludahnya susah payah. Kakinya mendadak bergetar karena agak takut
Suara tangisan itu semakin terdengar. Gerry turun dari tangga dan mendekati tumpukan bangku itu
"HAH?!" Teriak Gerry saat tiba-tiba ada yang keluar dari balik bangku itu. Gerry terduduk karena terkejut
Gerry segera berdiri setelah rasa terkejutnya hilang "Lo si-" ucapan Gerry terhenti. Seseorang memeluknya dengan tubuh basah
"Kak... mereka dateng lagi" ucapnya pada Gerry
"Mereka?" Gerry mengerutkan keningnya. Dia seperti pernah mendengar suara ini
Tubuh Gerry semakin kaku karena pelukan gadis didepannya semakin erat. Seragam olahraga Gerry juga sudah ikut basah
"Baju gue basah. Lo gak mau ngelepas pelukannya?" Tanya Gerry, berusaha untuk tetap tenang
Gerry diam saja, dia menunggu hingga pelukan itu terlepas. Gerry membungkuk untuk melihat wajah gadis didepannya
"Aaah lo? Lo yang direkamannya Jio?" Gerry masih mengingatnya. Tangannya menyingkirkan rambut panjang gadis itu untuk melihat name tag
"Hana? Kenapa lo disini?" Gerry tidak mengenalnya dengan baik, dia memanggil nama Hana karena membaca name tag itu
Hana menunduk hingga rambutnya kembali menutupi wajahnya "Maaf udah lancang Kak" tuturnya
Gerry mengangguk, dia bersandar ditembok "Mereka siapa yang lo maksud tadi?" Tanyanya
Hana mengangkat wajahnya untuk melihat Gerry. Gerry bisa melihat kening gadis itu memar "Lo... masih mau masuk kelas?" Gerry bertanya
Hana menggeleng "Gimana cara masuknya? Seragam aku juga basah" jawab Hana
Gerry berpikir sejenak "Sebenernya gue juga males masuk sih. Tapi gue harus balikin sesuatu" ucap Gerry. Dia harus memberikan kotak obat Revan
"Lo liat orang yang ngebully lo? Atau... Jio yang ngebully lo?" Tanya Gerry ingin memastikan
Hana menggeleng lagi "Aku gak liat wajahnya. Mereka ada 3 orang" jawab Hana
'Yang ngebully si Kecil juga gak keliatan mukanya. Apa mereka orang yang sama?' Batin Gerry
"Siang nanti aku ada ulangan" ucap Hana sambil menunduk
Suara Hana menyadarkan lamunan Gerry. "Bentar" dia mengambil ponselnya
KAMU SEDANG MEMBACA
GERRY
Teen FictionTidak semua orang paham bahwa hal-hal kecil bisa berdampak begitu besar. Namun apakah ditinggalkan itu adalah hal kecil? "Takdir kalian gak akan pernah sama, sekalipun kalian berdua kembar" begitu kata Alan "Meskipun kalian lahir dihari yang sama...