06. RS

739 65 85
                                    

Haloooo!! Padahal aku maunya istirahat 2 minggu, tapi kayaknya kelamaan

Untuk kritik dan saran dari kalian, aku selalu baca kok guys. Terimakasih 🌹

Udah dibaca berulang kali, kalau sampai ada typo nama Reynal atau Galih lagi parah banget aku tuuuuuh ah!

VOTE & KOMEN (Gatau mau berapa komen yg penting rame)

VOTE & KOMEN (Gatau mau berapa komen yg penting rame)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Tangan Gerry membuka satu kancing seragam Revan, dia melihat sesuatu di balik kerah seragam Revan.

"Lo mau ngapain?!" Gerry menahan Revan agar tidak bergerak. Hal itu semakin membuat Revan takut

"Ini tanda lahir?" Gerry meneliti bercak dileher Revan

Revan berusaha menepis tangan Gerry, "Ini bekas luka" ucapnya. Revan agak merintih karena Gerry meremas tangannya

"Bekas luka apa?" Tanya Gerry sambil melihatnya dengan kening berkerut

Revan berhasil menepis tangan Gerry, dia lekas berlari, sedangkan Gerry masih mematung disana. Dia menyentuh lehernya sendiri "Hampir sama kayak punya gue" ucapnya

Gerry melihat Revan yang berlari kencang, "Orang aneh" Gerry langsung naik keatas motornya

Revan sesekali melihat kebelakang, dia melihat Gerry masih memantaunya. Revan masuk kedalam rumahnya dan menutup pintu dengan kencang

Brak!

"Gila" maki Revan. Dia menghela nafas beberapa kali

"Mobil-

"HAH?!" Revan berteriak saat mendengar suara Mamanya

"Apa sih kamu? Kok malah kaget?" Mamanya ikut terkejut

"Mama muncul tiba-tiba" keluh Revan sambil mengelus dadanya

"Kok mobil Mas Hezanya gak kedengeran?" Tanya Mamanya

Revan mengusap leher belakangnya, "Itu... tadi dianter sampai depan perumahan. Kata Mas Heza lagi banyak tugas sama temennya" jawab Revan

"Gitu? Yaudah kamu mandi. Mama bikinin makan" Revan langsung menggeleng, "Barusan udah makan sama temen" jawabnya

"Barusan? Barusan makan sama Mas Heza apa sama temen? Apa berdua sama Mas Heza terus sama temen kamu?" pertanyaan Mamanya cukup membuat Revan bingung

"Pokoknya Revan udah makan Ma. Masih kenyang, nanti malem aja ya. Revan mau mandi" Revan berlari kearah kamarnya

"Anak itu... kalau bohong selalu keliatan" ucap Sarah

Revan masuk kedalam kamarnya, dia lekas melihat kearah cermin. Revan meraba lukanya "Apa keliatan banget?" Tanyanya

Revan membuka seragamnya, hanya tersisa kaos putih tanpa lengan. "Padahal udah sering diolesin salep biar bekas lukanya hilang" gerutu Revan

"Kenapa juga Gerry sefokus itu?" Bingung Revan

GERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang