Haloooo!! Padahal aku maunya istirahat 2 minggu, tapi kayaknya kelamaan
Untuk kritik dan saran dari kalian, aku selalu baca kok guys. Terimakasih 🌹
Udah dibaca berulang kali, kalau sampai ada typo nama Reynal atau Galih lagi parah banget aku tuuuuuh ah!
VOTE & KOMEN (Gatau mau berapa komen yg penting rame)
****
Tangan Gerry membuka satu kancing seragam Revan, dia melihat sesuatu di balik kerah seragam Revan.
"Lo mau ngapain?!" Gerry menahan Revan agar tidak bergerak. Hal itu semakin membuat Revan takut
"Ini tanda lahir?" Gerry meneliti bercak dileher Revan
Revan berusaha menepis tangan Gerry, "Ini bekas luka" ucapnya. Revan agak merintih karena Gerry meremas tangannya
"Bekas luka apa?" Tanya Gerry sambil melihatnya dengan kening berkerut
Revan berhasil menepis tangan Gerry, dia lekas berlari, sedangkan Gerry masih mematung disana. Dia menyentuh lehernya sendiri "Hampir sama kayak punya gue" ucapnya
Gerry melihat Revan yang berlari kencang, "Orang aneh" Gerry langsung naik keatas motornya
Revan sesekali melihat kebelakang, dia melihat Gerry masih memantaunya. Revan masuk kedalam rumahnya dan menutup pintu dengan kencang
Brak!
"Gila" maki Revan. Dia menghela nafas beberapa kali
"Mobil-
"HAH?!" Revan berteriak saat mendengar suara Mamanya
"Apa sih kamu? Kok malah kaget?" Mamanya ikut terkejut
"Mama muncul tiba-tiba" keluh Revan sambil mengelus dadanya
"Kok mobil Mas Hezanya gak kedengeran?" Tanya Mamanya
Revan mengusap leher belakangnya, "Itu... tadi dianter sampai depan perumahan. Kata Mas Heza lagi banyak tugas sama temennya" jawab Revan
"Gitu? Yaudah kamu mandi. Mama bikinin makan" Revan langsung menggeleng, "Barusan udah makan sama temen" jawabnya
"Barusan? Barusan makan sama Mas Heza apa sama temen? Apa berdua sama Mas Heza terus sama temen kamu?" pertanyaan Mamanya cukup membuat Revan bingung
"Pokoknya Revan udah makan Ma. Masih kenyang, nanti malem aja ya. Revan mau mandi" Revan berlari kearah kamarnya
"Anak itu... kalau bohong selalu keliatan" ucap Sarah
Revan masuk kedalam kamarnya, dia lekas melihat kearah cermin. Revan meraba lukanya "Apa keliatan banget?" Tanyanya
Revan membuka seragamnya, hanya tersisa kaos putih tanpa lengan. "Padahal udah sering diolesin salep biar bekas lukanya hilang" gerutu Revan
"Kenapa juga Gerry sefokus itu?" Bingung Revan
KAMU SEDANG MEMBACA
GERRY
Teen FictionTidak semua orang paham bahwa hal-hal kecil bisa berdampak begitu besar. Namun apakah ditinggalkan itu adalah hal kecil? "Takdir kalian gak akan pernah sama, sekalipun kalian berdua kembar" begitu kata Alan "Meskipun kalian lahir dihari yang sama...