VOTE & KOMEN
Kalau Rame lanjutnya cepet
*****
Gerry tidak bergerak sama sekali "Bang Alan" gumam Gerry
"Mas Gerry pengen pulang?" Tanya Mang Yanto
Gerry menoleh "Mang Yanto gak perlu tanggung biaya rumah sakit. Gerry bisa bayar sendiri, Mamang pulang aja. Jangan kasih tau siapapun kalau Gerry disini" pinta Gerry dengan jelas
"Lagian Gerry yang salah. Harusnya Gerry liat jalannya" imbuh Gerry agak menyesal karena menyusahkan orang lain
Mang Yanto menggeleng "Mamang juga buru-buru mau berangkat ke pasar. Soalnya pasarnya jauh dari rumah, jadinya malah ngebut" terang Mang Yanto. Mang Yanto memang diharuskan kepasar dini hari agar mendapatkan bahan-bahan yang lebih murah
"Oh iya Mas biaya rumah sakit sudah ditanggung Bu dokter muda yang tadi pagi itu Mas" kata Mang Yanto
"Katanya karena Mas Gerry sering bantuin adiknya Bu Dokter" imbuh Mang Yanto
Gerry tidak menyahut lagi. Dia memilih melihat jendela disebelahnya. Gerry sangat ingin melihat Alan, Gerry ingin Alan disini. Hanya Alan saja
"Uhuk!" Gerry tiba-tiba terbatuk, dia segera menoleh kearah Mang Yanto
"Ehe.. ya diluar soalnya gak boleh ngerokok Mas. Gak papa ya, Mas Gerry kan juga sering ngerokok. Mau juga?" Mang Yanto menawarkan rokok pada Gerry
Gerry lupa, dia memang perokok aktif dulu. Dia sering merokok setelah selesai memakan bakso Mang Yanto
"Enggak" Gerry tidak menghiraukan asap rokok itu lagi dan kembali melihat kearah jendela
Gerry mengerutkan keningnya, dia meremas bagian dadanya yang terasa nyeri. Asap rokok diruangan Gerry semakin banyak seiring dengan beberapa batang rokok yang Mang Yanto habiskan
Gerry menarik selimut untuk menutupi wajahnya. Berharap asap rokok itu tidak masuk kedalam indra penciumannya
"UHUK! UHUK!" Gerry terbatuk dengan keras
Hal itu membuat Mang Yanto menghentikan aktifitas merokoknya. Dia membuang semua puntung rokoknya keluar ruangan
Safira melewati ruangan Gerry. Dia hanya sekedar melewatinya namun pintu yang terbuka membuat Safira melihat kedalam, sedangkan Mang Yanto sedang sibuk didekat tempat sampah
Safira masuk kedalam ruangan Gerry. Langkahnya berhenti, dia mendongak untuk melihat asap yang masih tersisa "Bapak ngerokok?" Tanya Safira pada Mang Yanto
"Satu aja Bu Dokter" kata Mang Yanto sambil menyengir
Safira menghela nafas "Ke kamar mandi sekarang, cuci tangan dan berkumur. Kalau Bapak punya baju ganti silahkan untuk ganti baju" suruh Safira
KAMU SEDANG MEMBACA
GERRY
Teen FictionTidak semua orang paham bahwa hal-hal kecil bisa berdampak begitu besar. Namun apakah ditinggalkan itu adalah hal kecil? "Takdir kalian gak akan pernah sama, sekalipun kalian berdua kembar" begitu kata Alan "Meskipun kalian lahir dihari yang sama...