09. Reinkarnasi?

320 45 60
                                    

VOTE & KOMEN

****"Kenapa lo megang kalung gue?" Tanya Gerry, namun dia tidak menjauhkan tangan Revan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****
"Kenapa lo megang kalung gue?" Tanya Gerry, namun dia tidak menjauhkan tangan Revan

"Kenapa harus dibolongin dimata dinonya? Kasihan" ucap Revan

Gerry tersentak sambil menatap Revan beberapa saat kemudian menjauhkan tangan remaja itu

'Kenapa harus dibolongin dimata dinonya Ger? Kasihan. Kalau dia hidup, dia pasti kesakitan'

Tanggapan Revan sama dengan tanggapan Garra. "Benda mati, ngapain kasian?" Tanya Gerry. Dia memegang gelas tehnya dan meminumnya sedikit demi sedikit

"Kalau dia hidup, dia pasti kesakitan" jawab Revan pada Gerry

"UHUK!" Gerry langsung terbatuk karena tersedak tehnya. Jantung Gerry berdetak lebih kencang

Gerry meletakkan gelasnya, dia mendekat kearah Revan. Revan ikut menatapnya dengan takut

"Lo mau ngapain?!" Revan terkejut karena Gerry memegang kedua sisi kepalanya. Gerry juga menatapnya dengan kedua mata menyipit

"Lo percaya reinkarnasi?" Tanyanya

Revan menggeleng "Reinkarnasi tuh apa?" Tanya Revan

Gerry ikut menggeleng beberapa kali, "Gila lo Ger gila! Ya Allah ALLAHUAKBAR! TAKBIR!" teriak Gerry tiba-tiba

"Kenapa?" Tanya Revan dengan takut

'Dia jauh beda sama lo Ger, mana mungkin dia Garra. Tapi kenapa... kenapa kalimatnya ngingetin gue sama Garra'

Revan menunduk merasakan hand warmernya semakin hangat, "Lo mau nungguin sampai hujannya reda?" Tanya Revan

Gerry mengangguk "Gue pakai sepedah listrik, nanti konslet" jawab Gerry dengan asal

Gerry menghela nafas kemudian melihat Revan lagi "Lo gak mau buka jaket lo? Jaket lo basah, nanti masuk angin"

Revan menggeleng

Gerry menatap gelasnya, "Mana tangan lo" pinta Gerry

Revan menoleh "Hem?" Gumamnya

Gerry segera menarik tangan Revan, dia menempelkan kedua tangan Revan pada gelasnya yang hangat "Kulit lo makin pucet ya kalau kedinginan?" Tanyanya

Revan mengangguk

'Dia gak jahat?' Revan menunduk, merasakan tangan Gerry ikut merapat dengan tangannya. Tangan Gerry benar-benar besar

"Kepala lo baik-baik aja?" Tanya Revan

"Kenapa emang?" Gerry meraba kepalanya, dia sempat lupa perban pada keningnya. Kapas dikepalanya basah karena air hujan

"Gak sakit juga" saut Gerry

"Mau gue anter pulang?" Revan mendongak, melihat Gerry setelah mendengar penuturan remaja didepannya

GERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang