Aletha

1K 185 73
                                    

Suasana markas VFA yang terbilang sangat hening membuat para petingginya merasakan hawa berbeda, memang ada Freyana disana namun yang membuat berbeda adalah dirinya hanya berdiam diri saja.

Mereka kangen dengan segala tingkah laku Freya kerandoman serta kekonyolan dari diri Freya sudah hilang sepenuhnya.

"Anjir!! Ini ada Freya loh, kok sepi sih?" Gerutu Shasa.

"Gak asik tau, ya meski buaya sih tapi tingkah dia doang yang buat rame" balas Muthe.

Mana Freya yang selalu menggoda semua cewe yang lewat? Mana Freya yang selalu bertingkah random? Mana Freya yang akan merayu Marsha ketika ngambek?

Semua itu hanya pertanyaan sia sia karena Freyana pasti selalu menjawab "Freya sudah dipaksa pergi bersama Jessi" itulah jawaban yang selalu mereka dapatkan.

Marsha pun dapat merasakannya karena memang dirinya mengetahui saat Freya pernah kehilangan Melody, dulu Freya memang seperti ini namun tidak parah hanya butuh lima hari saja.

Namun apa ini bahkan sudah 10 hari Freya masih dingin dan seakan tak peduli dengan sekitarnya, melihat itu tentu membuat hati Marsha juga ikut sedih karena memang Marsha yang sangat tau Freyana.

"Momy Indah pasti bisa, gue harus bawa dia kesini" gumam Marsha.

Lalu dirinya mulai beranjak dari sana membuat yang lain sedikit kebingungan,
"Sha! Lo harus ikutin Marsha, jangan sampai ada masalah lagi selain Christy lo yang bisa gue andalkan" ucap Muthe kepada Shasa.

Shasa mengangguk lalu beranjak untuk mengikuti Marsha yang keluar dari markas saat ini, sedangkan Fiony yang kangen ribut dengan Freyana kini mendekat dan duduk disebelah Freyana.

"Udah Fre, lo harus bisa ikhlasin Jessi agar dia tenang disana" ucap Fiony memegang pundak Freyana.

Freyana tak menjawab namun dirinya membakar sebatang rokok, entah ini sudah bungkus yang keberapa namun sedari tadi dirinya tak berhenti untuk merokok.

"Fre?" Tanya Fiony yang tak dapat jawaban dari Freyana.

Freyana melirik kepada Fiony,
"Kalo lo datengin gue cuma bahas masalah ini, lebih baik pergi gue gak mau!" Ucap Freyana datar.

Fiony berdecak lalu malah mendekatkan badannya,
"Apa yang lo ratapin? Dia udah gak selamat Fre, lo harus bisa lanjutin mimpi lo itu buat meraih puncak disini" ucap Fiony yang sudah jengah.

"Apa artinya! Gue berada dipuncak saat tak bisa melindungi siapapun, keknya bener kata keluarga gue Freyanashifa ini cuma pembawa sial" balas Freya.

"Fre, kita udah tinggal selangkah lagi lo menangin duel lawan Zee trus kembali duel ama Naomi" ucap Fiony.

Freyana mematikan puntung rokoknya lalu menatap tajam Fiony,
"Gue gak bisa nyelamatin Jessi! Walaupun gue ada dipuncak itu gak ada artinya Fiony!! Ingatan itu pasti mengganggu, lebih baik gue mati!! seorang ketua yang tidak bisa melindungi rekannya, itu pasti akan terbayang bayang diotak gue" bentak Freya.

"Dan lagi sudah berapa kali duel gue ama Naomi tapi tetap aja kan? Gue selalu kalah dia terlalu kuat, entah apa yang dimakan oleh gadis cantik seperti dia" bentak Freya.

Fiony menghela nafasnya kasar lalu memegang bahu Freyana agar menatapnya,
"Apa!! Jessi bukan bagian dari fraksi kita, dia orang luar Fre!! Tapi kenapa lo sampai segitunya ngerasa kehilangan!"

Fiony melepas tangannya lalu mulai berdiri dari duduknya,
"Kalo lo seperti ini terus! Gue yakin fraksi ini akan bubar dengan sendirinya" ucap Fiony lalu kembali ketempatnya.

Ksatrya Girl 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang