intens

1.2K 203 62
                                    

Dipelataran halaman belakang rumah Kinal kini Zee sedang berdiri menatap langit yang mungkin untuk hari ini akan cerah.

"Gue harus bisa, semangat Zee buktiin lo bisa lampaui Freyana itu" benaknya saat ini.

Derap langkah terdengar ditelinga Zee dirinya pun menoleh sorot matanya menangkap gadis dengan wajah tegas sedang berjalan menuju arahnya.

"Kemaren baru latian kecil udah siap untuk inti latihan kita ini" ucap Kinal.

Zee menarik nafasnya lalu membuangnya perlahan,
"Siap kak!!" Ucapnya yakin.

Kinal menyeringai lalu bersiap dengan kuda kuda yang dimiliki nya itu mengepalkan tangan, sebelum akhirnya serangan pertamanya mampu membuat Zee terlempar sedikit jauh.

"Gimana? Itu yang dinamain pukulan" ucap Kinal.

Zee berusaha berdiri memang pukulan Kinal tadi keras bahkan itu langsung mampu membuat bibir Zee sedikit robek karenanya.

"Pukulan lo belum ada apa apanya, jadi untuk sekarang usahain kasih pukulan keras ke gue" ucap Kinal.

Zee mengangguk lalu menyerang Kinal dengan semua yang dimiliki nya namun semua serangannya mampu dengan mudah ditahan oleh Kinal.

"Bertarung juga bukan soal kuat Zee, lo harus gunain otak lo serangan lo dari tadi mudah dibaca" ucap Kinal.

Mendengar ucapan Kinal Zee baru menyadari selama ini dirinya menyerang musuh hanya mengandalkan kekuatan, dirinya pun kini memutar otaknya berusaha mencari cara agar dapat memukul Kinal.

Mulai dari jab hook bahkan straight darinya mampu dipatahkan oleh Kinal membuat Zee kewalahan,
"Akhh dia sekuat itu" batin Zee.

"Ayo Zee, wajah gue masih mulus banget nih? Lo gak bisa nyentuh gue kah?" Ucap Kinal meledek.

Zee terdiam sambil berfikir sejenak sebelum akhirnya mendekat pada Kinal lalu dengan posisi tangan bertahan, Kinal yang akan memukul pun langsung ditahan oleh Zee.

Setelah itu dirinya langsung melancarkan check hook pukulan lurus kedepan dan itu tepat mengenai wajah Kinal, kesempatan itu ia gunakan untuk menyerang perut dan melancarkan uppercut membuat Kinal terjatuh.

"Bagus!! Begitu Zee gunain otak lo, jangan terlalu polos dalam duel" ucap Kinal.

Disisi lain

Freyana sedang berhadapan dengan Shani dan Veranda memang Freyana hari ini merencanakan untuk berlatih dengan kedua bidadarinya itu.

"Ayo sayang sayang ku, kita latihan hari ini" ucap Freyana.

Shani dan Veranda saling tatap lalu menyeringai membuat Freyana sontak waspada,
"Waduh!! Kali ini keknya serius deh, gue harus hati hati nih" benak Freyana.

Shani maju terlebih dahulu untuk menyerang Freyana satu kali pukulan belum mampu untuk membuatnya jatuh, Shani selalu kagum dengan dura yang dimiliki oleh Freyana.

"Satu pukulan saja belum cukup ya?" Ucap Shani.

Lalu dirinya langsung kembali melancarkan pukulan kedua yang mampu membuat Freyana hanya terjatuh, padahal pukulan Shani terbilang kuat jika yang menerima pukulan Shani adalah Fiony atau Muthe sekali pukulan pun mereka pingsan.

Tapi berbeda dengan Freyana ini yang entah dapat anugerah atau apa tapi dura yang dimiliki olehnya sangat tebal, lanjut kelatihan mereka.

Sekarang giliran Veranda yang menyerang tepat setelah Freyana berdiri, Veranda langsung memutar tubuhnya untuk melakukan teknik spinning back kick.

Ksatrya Girl 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang